Dino dan Vernon membawa Viona menuju ruang tamu, dan disana badan Viona didorong hingga kepala nya mengenai ujung meja. Untung saja, ujung meja tersebut tidak terlalu lancip, tp ya tetep sakit juga namanya didorong ampe kejedot.
"Klian apa2an sih." Ucap Jeonghan marah.
"Gak usah ikut campur, eh Viona lu itu harus nya sadar diri dong lu itu cuman bawa sial doang tau gak, skrang perusahaan kita semua hampir hancur gara2 lu. Harus nya lu sadar." Marah Vernon
"Dan satu hal ya Viona, lu harus sadar klo lu itu cuman anak pungut yg gatau terima kasih skrang harus nya lu sadar, klo lu cuman bwa kesialana disni." Tambah Dino dengan wajah marah yg memuncak.
"Salah gw apaan sih bang, sampe lu semua kyk gini sama gw, jawab bang. Iya gw akuin emg gw itu anak pungut, anak haram dan anak pembawa sial. Makasih udh nyadarin gw." Balas Viona dengan nada sedih bercampur kesal.
Semua nya terdiam, namun tetap saja mreka hampir semua menatap tajam dan dingin ke arah Viona. Viona bingung dengan sikap abang2 nya yg tiba2 berubah 360°, apa hanya karena masalah perusahaan?
Viona bangkit berdiri dan menghampiri abang2 nya, mata nya hampir menangis dan wajah merah menahan sakit di kepala, punggung dan terutama di hati nya.
"Bang, gw mau nanya knp sih sikap klian ke gw jd kyk gini. Ada salah apa gw? Apa karena gw anak haram? Atau karena gw anak pembawa sial?." Tanya Viona sambil menarik kerah Vernon dan Dino.
Yg ditanya hanya mampu diam dan tak bergeming, Scoups, Jeonghan, Joshua dan Hoshi hanya mampu menatap Viona sedih. Sejujur nya mreka gak mau Viona memanggil diri nya 'anak haram' atau 'anak pungut'. Tapi, saat ini gak tepat untuk memarahi adik2 mreka.
"Kali gw akan serius, gw akan pergi dari rumah ini. Dan lu semua gak usah ngemis2 ke gw untuk gak pergi, dan gak usah lu semua cari2 gw lagi. Gw mau nyari orang tua gw sendiri, dan makasih udh bikin hidup gw sdikit menyenangkan." Kata Viona dengan nada kesal diawal dan sedih diakhir.
"Vio, jangan pergi please. Oppa mohon kamu jangan pergi." Ucap Scoups dan menghampiri Viona.
"Iya vio, jangan pergi kamu itu semangat hidup oppa." Hoshi
"Please, kali ini oppa mohon kamu jangan pergi. Kami gak rela kamu pergi." Joshua
"Viona sayang, oppa minta maaf klo pernah bikin salah sama kamu. Tapi tolong, kamu jangan pergi dari rumah ini, kamu masih adik kita." Jeonghan
"Sorry ya, gw gak punya adek kyk dia. Adek gw cuman Dino." Ucap Minghao dengan nada dingin.
Viona tersenyum miris sembari mentap dingin Minghao, eitss jangan salah tatapan dingin dan tajam milik Viona, itu hampir seperti silet. Azekk
Scoups yg ingin menonjok Minghao, dihalangi oleh Viona yg sudah lebih dulu maju ke Minghao.
"Eh sorry jg nih, gw gak pnya abang sebanyak ini abang gw cuman Kang Daniel, bukan lo semua. Jangan sok besar kepala lu, dan buat lu semua yg gak suka sama kehadiran gw skrang ngomong sini, jd klo ribut bisa lebih seru." Balas Viona dengan nada tegar dan sedikit menantang.
Semua nya diam dan gak ada mau ngomong, mreka nunduk namun Viona masih melihat jelas tatapan dingin ke arah nya. Dia hanya diam sambil tertawa miris dan pergi dari sana menuju kamar nya.
Di kamar Viona, dia mengambil koper dan memasukkan baju2nya, perlengkapan2 nya dan lain2 yg penting. Tekad nya sudah kuat untuk pergi dari rumah itu, dia sakit hati yg teramat dalam terhadap abang2 nya dan dia berencana akan mencari kedua orang tua asli nya.
Ketika Viona keluar kamar, disana hanya ada Scoups,Jeonghan, Joshua dan Hoshi. Seperti nya abang2 nya lain, pergi ke kmr mreka.
Viona pun menuju pintu keluar, dan ya klian bisa tebak apa yg dilakuin sama mreka. Menahan Viona untuk pergi. Namun ttp saja, Viona memaksa pergi.
"Batas kesabaran gw abis, bakal gw hajar mreka" ???
Adohh, monmaap nih ya baru upload soalny otak lagi mampet dan gw jg lagi marathon Luxury Dark ama Luxury Life.
Eh btw klian oleng ke siapa nih pas MV Left & Right ?
Klo author ke Hoshi, Mingyu, Jeonghan ama Scoups :v
Banyak kan awokawok
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER 2
Fanfiction{COMPLETED} Lanjutan dari Brother Saat itu dimana semua orang berubah, semua nya nampak aneh bagiku. Namun aku yakin, ini semua akan berakhir. Ucap seorang gadis cantik bernama Choi Viona.