YoonMin Party

JaKo

Special cast by :

danicoyz

Being : Khala Boo

Semoga suka

Selamat membaca

•

•

•

•

•

•

Yoongi dan Taehyung berdiri kaku, masing-masing menautkan tangan di depan tubuh dengan kepala menunduk.

Tepat di depan mereka seorang wanita dengan heels merah tinggi berdiri. Berkacak pinggang menjadi pertanda bahwa ia tengah merasa marah.

"Jadi, bisa jelaskan?" Tanya wanita itu.

Taehyung semakin kaku sementara Yoongi menelengkan kepalanya ke kiri. Mungkin pikirnya, wanita itu akan luluh dengan hal imut.

"Benarkan kepalamu Yoon, kalau sampai teleng begitu tak bisa kembali lagi aku pecat kau sebagai calon dari anakku"

Dengan kecepatan tinggi Yoongi membenarkan kepalanya. Yoongi paham, yang imut di mata wanita itu hanya Jimin dan Jungkook.

Oke, aku ra wani-wani nek iki -myg

"Mami?" Suara halus menginterupsi dari sisi belakang ruang tamu.

Sang Mami menoleh lalu tersenyum, ah anaknya itu lucu sekali pikirnya.

"Jiminie, ada apa hm? Kenapa kemari? Jungkookie mana?" Tanyanya.

Jimin mengucek matanya, ia baru saja bangun tidur. Bahkan ia tak sadar jika rambutnya terlihat seperti tersambar petir. Namun begitu, apa yang ada pada Jimin itu jatuhnya akan tetap cocok. Menggemaskan dan lucu.

Yoongi mengigit pipi dalamnya menahan gemas, sementara Taehyung berharap Jungkook turun menyusul Jimin.

"Oh? Taehyung dan Yoongi-hyung kemari? Kenapa Mami tidak membangunkanku?"

Sebenarnya, seseorang yang dipanggil 'Mami' itu memang bukan ibu biologis Jimin dan Jungkook.

Khala Boo, wanita blasteran Indonesia Korea. Ia saudara jauh dari ibu Jimin, kebetulan sekali Jimin dan Jungkook bersepupu.

Ia asli Jawa, tak jarang memarahi Yoongi dengan bahasa Jawa andalannya. Maka dari itu, jangan heran jika akan ada dialog Jawa di sini nanti.

"Kau masih tidur, Mami mana tega membangunkanmu" Ucap Khala sembari membenahi kerah baju yang hampir melorot dari bahu Jimin.

"Nah, kebetulan Jiminie sudah bangun. Maka aku akan menjadikannya saksi, jadi Yoongi dan Taehyung duduklah"

Namun alih-alih duduk, dua manusia asli Daegu itu malah saling pandang dengan mata membola.

Padahal banyak sekali ide yang sudah mereka rencanakan, tapi kenapa Jimin jadi saksi? Kalau begini mereka tak bisa berbuat apa-apa, Jimin itu pasti jujur jika ditanya.