Dessy berlari menuju ke dalam rumah nya dan bersembunyi dibalik pintu nya dengan air mata yang terus mengalir. Dessy menangis mengingat masalalu nya yang begitu menyakitkan saat bersama seorang Reno Alvaro.
Dessy saat ini sedang berusaha untuk menghilangkan pikiran nya tentang masa lalu nya itu. Dia menangkan diri nya dan menetralisir diri nya sendiri.
Setelah menenangkan diri nya, Dessy melihat Devan yang sedang berdebat dengan Reno. Devan membela Dessy dan menyuruh Reno pergi. Rasanya lega setelah dia pergi dari rumahnya. Tetapi saat dia melangkahkan kaki nya keluar, dia membalikkan badan nya dan mengucapkan ancaman.
Walaupun Dessy tidak mendengar apa yang diucapkan oleh Reno, tapi Dessy yakin jika dia sedang mengancam Devan. Karena Dessy tau siapa Reno sebenarnya.
Saat melihat kejadian itu pun Dessy merasa tidak enak dan khawatir dengan Devan, dia takut jika Reno melukai seorang Devan karena membelanya. Kemudian Dessy menangis lagi dan tidak tau harus berbuat apa untuk melindungi Devan.
Dessy tidak mau jika Reno nekat untuk melukai Devan. Sedangkan Devan saat ini sudah membantu nya, mana mungkin Dessy membiarkannya dilukai oleh seorang Reno.
Air mata terus mengalir di pipi Dessy. Dia melihat Devan berlari dan mengetuk pintu rumahnya beberapa kali serta mengucapkan kalimat yang sepertinya sangat mengkhawatirkan seorang Dessy.
Dibalik pintunya, Dessy bingung harus berbuat apa. Dia merasa tidak enak kepada Devan ditambah dia mendapatkan ancaman dari mantan kekasih nya itu.
"Dessy lu nggakpapa kan?".
"Dessy, lu jangan sedih ya. Ada gue disini".
"Gue akan nunggu lu sampai lu tenang. Lu denger gue kan des? Pasti lu denger, yaudah gue nungguin lu disini yaaaaa". Ucap Devan dengan sedikit berteriak agar suaranya didengar oleh Dessy.
Devan memutuskan menunggu Dessy sampai dia datang untuk menemuinya. Devan duduk di lantai tepat di depan pintu dengan mengacak-ngacak rambutnya prustasi. Devan cuman berharap Dessy baik-baik saja saat ini dan segera menemuinya.
Devan melihat ke arah pintu gerbang di depan sana. Dia melihat seorang perempuan yang turun dari sebuah motor, Gojek. Perempuan itu memakai seragam osis SMP, Devan yakin itu adalah Kaila, Adik Dessy.
Setelah membayar ongkos untuk tukang Gojek. Kaila berjalan menuju ke dalam rumah nya dan melihat seorang laki-laki yang berdiri di depan pintu. Itu pacarnya dessyong kah?". Batin Kaila.
"Kakak ini siapa ya kok di depan pintu rumah ku?". Tanya Kaila.
"Gue temennya Dessy dek, kamu pasti Kaila adiknya Dessy ya?".
"Iya, Kakak ini siapa ya?".
"Gue Devan, dek tolong kak Dessy suruh keluar ya buat nemuin gue". Mohon Devan agar Kaila bisa membujuk kakak nya itu.
Kaila hanya menganggukkan kepalanya dan langsung masuk ke dalam. Kaila kemudian menutup pintu nya dan terkejut saat melihat kakak nya itu sedang berada di balik pintu.
"Kak Dessy.. ngapain disini?". Tanya Kaila, kemudian Dessy menutup mulut Kaila dengan tangan nya agar dia bisa diam supaya Devan tidak mendengarkan apa yang dibicarakan oleh mereka berdua.Dessy berbicara dengan sangat pelan untuk menyuruh Kaila duduk di sofa dan membicarakan ini semua.
Devan yang sedari tadi menunggu Dessy di depan pintu mendengarkan bisikan mereka berdua dari dalam. Devan yakin jika mereka berdua membicarakan sesuatu yang tidak boleh diketahui oleh nya. Tapi Devan tidak akan menyerah untuk mencari tau sendiri dengan usaha yang cukup keras, mungkin.
•••
Dessy menyuruh Kaila duduk di sofa ruang tamu nya. Dessy bingung harus menceritakan ini semua dari mana. Dessy yang sedang duduk bersama dengan Kaila hanya diam dan melamun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Choice
Teen Fiction[On Going] Devan Eleno Bandiani adalah seorang pria yang terkenal disekolahnya karena ketampanan nya. Jadi tidak salah jika banyak wanita yang tertarik pada Devan. Tetapi Devan tidak pernah merespon baik semua wanita, jika sekali merespon wanita yan...