Dessy yang sedang menangis dengan keadaan terjatuh diatas lantai seperti ini, dia segera beranjak dan mengusap air mata nya berkali-kali. Terkejut dan heran melihat kekasihnya berlaku kasar seperti ini yang sebelumnya tidak pernah terjadi di hubungan Dessy dan Reno.
Meyakinkan diri,
Iya saat ini Dessy sedang meyakinkan dirinya dan menenangkan dirinya berkali-kali bahwa Reno tidak seperti itu. Dessy berencana meminta maaf kepada Reno yang sebenarnya disini Dessy tidak bersalah. Tapi untuk memperbaiki situasi seperti ini tidak masalah kan jika Dessy yang meminta maaf terlebih dahulu?.Dessy melangkahkan kaki nya menuju kamar Reno, menaiki anak tangga dan kemudian sampailah tepat didepan kamar Reno.
Tokk...toko..
"Sayangg, aku minta maaf kalau masakanku gak enak atau keasinan. Sebelumnya aku udah bilang kan kalau aku nggak bisa masak, aku minta maaf aku gak akan ngulangin lagi". Ucap Dessy berharap jika Reno akan memaafkannya saat ini.
"Sayanggg..",
Tak lama kemudian Reno keluar dari balik pintu dan sekali lagi dia menampar Dessy untuk kedua kalinya.
Rasa sakit dipipi Dessy dua kali lipat sakitnya dan lagi-lagi air matanya pun mengalir begitu saja. Dessy memegangi pipi nya dengan kedua tangannya dan bingung dengan sikap Reno saat ini. "Hanya masalah sepele Reno bisa semarah ini, Reno kenapa?".
"Lu udah salah malah lu ngebela diri lu sendiri, lu gak tau malu ya Des ternyata. Udah lu sana pergi ke kamar lu". Ucap Reno setelah menampar Dessy untuk kedua kalinya dan Reno pun kembali masuk ke dalam kamarnya.
Dessy memegangi pipinya yang begitu sakit yang kemungkinan pipinya sudah memerah seperti tomat karena tamparan tangan Reno yang cukup kekar. Dessy hanya terdiam dan menangis kemudian dia memilih untuk kembali kedalam kamarnya.
Saat ini Dessy sudah berada didalam kamarnya dan duduk diujung kasur sambil menangis histeris. Begitu sakit rasanya, bukan hanya di pipinya tetapi juga dihati Dessy saat ini. Sesak rasanya melihat Reno kasar yang sebelumnya selalu manis didepannya.
Berkali-kali Dessy mengacak rambutnya frustasi dengan menangis terus-menerus. Dia merasa dirinya melakukan kesalahan sepele dan heran kenapa Reno bisa semarah itu. Berkali-kali dia memikirkan sikap Reno kepadanya saat ini.
Sore hari pun tiba, saat ini sudah menunjukkan pukul 5sore. Selama itu Dessy menangis hingga dia tidak bisa mengeluarkan air mata nya lagi. Mungkin menangis banyak mengeluarkan tenaga hingga Dessy merasa lapar setelah menangis berjam-jam.
Sebelum Dessy turun kebawah untuk mencari makanan lagi, dia memutuskan untuk membersihkan badannya terlebih dahulu. Dessy lupa bahwa dia tidak membawa pakaiannya kemari karena rencana mengindap pun itu sangat mendadak.
Dia melihat lemari besar diujung tembok, Dessy menghampirinya dan kemudian membukanya. Dessy membulatkan matanya terkejut karena melihat banyak baju wanita disini.
"Wah banyak banget baju wanita disini, apa Reno udah nyiapin baju-baju ini sebelum dia mengajakku kemari atau sebelumnya dia sering mengajak wanita kesini, ahh tidak mungkin". Ucap Dessy sambil menghilangkan pikirannya yang jelek dan menetapkan pikirannya yang baik tentang Reno. Dessy pun kemudian mengambil salah satu kaos putih dan celana pendek di lemari itu. Kemudian dia segera menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.
30menit berlalu, saat ini Dessy sedang mengacak-ngacak rambutnya dengan handuk untuk mengeringkan rambut nya yang panjang itu.
Perutnya berbunyi menandakan cacing diperutnya meronta-ronta untuk meminta makan. Kemudian Dessy memutuskan untuk keluar dari kamar dan mencari makanan di dapur walaupun dia tahu didapur tidak ada makanan sama sekali, tapi tidak ada salahnya kan untuk mencari kedua kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Choice
Teen Fiction[On Going] Devan Eleno Bandiani adalah seorang pria yang terkenal disekolahnya karena ketampanan nya. Jadi tidak salah jika banyak wanita yang tertarik pada Devan. Tetapi Devan tidak pernah merespon baik semua wanita, jika sekali merespon wanita yan...