— MAFIA GAME —
Written by Yan Zhang
.
Kini kesembilan mahasiswa dari universitas elit tengah berkumpul di rumah Jaehyun yang super besar dan sepi, hanya berisi Jaehyun dan beberapa asisten rumah tangga. Kedua orangtua Jung sibuk bekerja di luar negeri tanpa membawakan putranya ikut pindah, sebab Jaehyun enggan berpisah dengan teman-temannya.
"Culture Village itu di mana ya?" Tanya Taeyong membuka suara sembari memakan cemilan.
Johnny menoleh seraya menepuk tangan satu kali tepukan. "Itu dia, tadi pagi aku melakukan searching, dan lihat apa yang kutemukan, kosong!" Ujarnya sambil mengangkat kedua tangannya seolah tidak membawa barang sedikitpun, istilah kosong.
Doyoung yang sedang terbaring miring di atas bed sofa dengan tangan dijadikan sebagai bantal, menggulirkan maniknya pada arah Johnny yang berdiri belakang sofa—diduduki oleh Taeyong—dan mengernyitkan alisnya. "Kosong? Kalau begitu, bagaimana cara kita ke sana, hah?"
Yuta merotasikan bola matanya malas, kepalanya mendongak menengok Doyoung karena posisinya sedang duduk di atas karpet berbulu dengan kaki disilang, membelakangi bed sofa. "Bukannya kita bisa bertanya pada J itu?"
Jemari tengah dan jempol dijentikkan oleh Mark, kepalanya mengangguk menyetujui Yuta. "Benar, siapa yang mau menanyakannya?"
"Aku saja." Taeyong mengangkat tangannya. Segera ia raihkan ponsel yang terletak di atas nakas sebelah lalu mengutak-atik layar benda pipih di genggamannya. "Oke, sudah. Tinggal tunggu balasannya."
Tidak lama kemudian, terdengar ponsel di genggaman Taeyong berdering menandakan sebuah pesan masuk. Taeyong segera membuka dan memencet ikon pesan hingga menampilkan isinya.
"Pergilah ke Pelabuhan Busan. Di sana ada sebuah kapal putih dengan stiker tengkorak, naiklah. Nakhoda itu akan membawakan kalian ke Culture Village." Taeyong menggumam, mengulangi kata-kata yang tertera. "Begitu katanya." Lanjutnya.
"Apa kita benar-benar akan pergi ke sana?" Tanya Doyoung tidak yakin dengan menilik teman-temannya berurutan.
Johnny mengangkat bahunya. "Entah. Tidak ada salahnya kita pergi ke sana dan memainkan permainannya."
"Tapi, ini menyangkut nyawa katanya." Ujar Jungwoo.
"Kalau begitu, kita bisa bermain sambil mencari tahu apa yang terjadi di balik game itu. Kita harus mencari siapa yang mengadakan game tersebut dan jebloskan dia ke penjara." Taeil akhirnya membuka suara setelah berdiam termenung.
Doyoung bangkit dari baringnya, beralih duduk di bed sofa. "Aku setuju dengan Taeil. Besok tanggal tujuh, kita libur kan sudah selesai ujiannya." Taeil mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA GAME | NCT
Fanfiction【COMPLETED】 Apakah Mafia Game hanyalah game biasa? Written by Yan Zhang - yanxzhang