— MAFIA GAME —
Written by Yan Zhang
.
Yuta yang sedari tadi sudah beranjak bangkit dari pura-pura tidurnya terkejut melihat wajah tanpa penutup apapun. "Kamu kan—" Lidahnya menjadi sedikit kelu karena tidak mau percaya dengan apa yang dilihatnya barusan.
"—Kapten. . . Qian Kun?" Lanjut Yuta meski dengan gagap. Tangan kiri berpindah menyentuh lehernya yang hampir dipotong. Alisnya mengernyit kala maniknya menatap Kun yang memasang raut wajah datar. "Keparat! Kamu baru saja mau membunuhku, hah?!"
Kun hanya menyeringai dengan satu ujung bibir terangkat. "Apa menurutmu, Nakamoto Yuta?" Kekehnya. Bola matanya bergulir melirik Doyoung melalui ekor mata kemudian melirik Jungwoo. "Sepertinya kalian butuh penjelasan dariku?"
Cekikan dari Mark dengan seutas tali mulai melemah, Mark beranjak bangkit menjauh dari Kun meninggalkan tali yang masih melingkari leher sang nakhoda tersebut dan duduk di office chair. "Bangsat." Ia menghela napas berat.
"Kita harus mengikatnya." Ujar Johnny sembari kedua tangannya mencekam kaki Kun, menahan berontaknya. Sementara Kun hanya tergelak bahak, entah itu tawa mengejek dirinya karena tertangkap atau—
—Ia tahu bahwa permainan yang berlangsung tersebut belumlah berakhir karena aturan. Aturan membunuh seluruh Mafia, atau sebaliknya.
Kini Kun duduk dalam keadaan seluruh tubuhnya dililit tali tambang di tengah ruang tamu vila, dikelilingi enam pemuda. Taeyong menilik wajah Kun yang terlihat begitu menyebalkan baginya—tatapan Kun yang remeh.
"Kapten Qian—Bukan. . . Moderator J, benar?" Tanya Doyoung bernada mengintimidasi. Merasa tidak mendapat jawaban dari Kun, lantas ia melangkah mundur untuk menjatuhkan dirinya pada sofa tanpa mengalihkan pandangannya terhadap sang moderator tersebut.
Tidak tahan dengan tingkah laku Kun, sontak Yuta menarik kerah hoodie yang dikenakan Kun. "Jawab, keparat!"
Johnny segera menahan Yuta, begitu juga dengan Mark. "Tenang, Bro. Pelan-pelan saja, okay ?" Bujuk Johnny, diangguki Mark. Yuta menurut, mencoba menenangkan diri mengingatnya yang hampir terbunuh.
"Kenapa masih tanya? Hehe." Tutur Kun dengan nada menghina.
Mark memejam matanya menahan emosi mendengar suara ketawa Kun yang terdengar begitu meremehkan. Namun, tidak kuasa mengontrol amarahnya, Mark mengertakkan deretan giginya di balik bibir. "Sialan."
"Mark Lee." Panggil Kun, Mark menoleh. "Lee Haechan."
Alis Mark mengernyit. "Apa?"
"Akan kuberitahu sesuatu yang benar-benar sangat menarik dan luar biasa." Kemudian Kun terkekeh melihat Mark melotot seakan meminta dirinya untuk menjelaskan sesuatu yang dimaksud berkaitan dengan Haechan. "Memang benar Jung Jaehyun dan rekan mafianya yang membunuh Lee Haechan. Tetapi—" Jedanya.
"Apa yang ingin kamu katakan?!" Kesabaran Mark sudah mencapai batas karena Kun menggantung kalimatnya terus.
Kun tersenyum miris. "Sabar, bocah." Ejeknya. ". . . Tetapi, yang memenggal kepalanya bukanlah Jung Jaehyun atau rekannya." Gelengnya pelan.
Sepasang mata Mark membelalak bulat. "A—apa? Lalu, siapa?"
"Siapa lagi kalau bukan aku, hahaha!" Gelaknya terbahak begitu melihat Mark menatapnya tajam.
"Bajingan!" Mark meninju pipi Kun dengan cukup keras hingga Kun merasakan perih pada pipinya yang memanas.
Jungwoo menepuk pundak Mark meminta pemuda Kanada tersebut minggir memberi jalannya. Setelah Mark menyingkir dirinya, Jungwoo melangkah mendekati Kun. "Kenapa kamu memakai inisial J? Mengingat namamu tidak memiliki huruf J."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA GAME | NCT
Fanfiction【COMPLETED】 Apakah Mafia Game hanyalah game biasa? Written by Yan Zhang - yanxzhang