1

135 2 0
                                    

"Aku harap kamu tidak menganggapku memutuskan hubungan kita ini secara sepihak." Ucap Evan serius. Suasana jalan yang ramai tidak dirasakan oleh mereka. Kedua mata mereka saling bertemu. Erin hanya bisa memandang dengan sesekali menunduk. Ia tak kuat terus berdiri dan dipandangi. Ia juga mulai merasakan tatapan aneh dari para pejalan kaki lainnya. 

Evan melanjutkan ucapannya.

"Kamu tau? Aku tidak suka yang namanya LDR?" Erin mengangkat bahunya seolah tidak peduli.

"Kita putus ya Rin!" Evan lekas berbalik setelah sempat melihat waktu di jam tangannya. Ia meninggalkan Erin begitu saja. Padahal Evan lah yang mengajak Erin untuk bertemu di trotoar jalan besar ini. Evan tau sikapnya sangat egois. Tapi, Erin sudah mengetahui keputusannya. Evan sudah menjelaskan alasannya sejak lama.

Tiga tahun pacaran, ini juga ujung-ujungnya.

Putus.

Evan adalah cinta pertama Erin. Waktu tiga tahun bukanlah waktu yang singkat bagi mereka. Perpisahan ini sangat sulit dan menyakitkan.

Lihat saja, Erin sampai tidak mau keluar kamar seharian. Sedangkan Evan mungkin sudah berada jauh di negeri orang. Setiap ia memejamkan mata, sosok Evan masih terbayang jelas diingatannya. Ia tau ini bukan perpisahan yang panjang.

Evan bilang "Aku akan kembali, tiga tahun lagi Rin."

Ini adalah saat dimana ia menempuh awal masa SMA. "Aku kira, aku bisa satu sekolah lagi sama dia Kar. Aku pengen kita ngelewatin masa SMA ini bareng-bareng. Tapi nyatanya, dia malah pergi ke Jerman."

"Aku juga nggak tau mau bilang apalagi Rin. Bukannya bagus ya dia ke Jerman? Tapi ya aku tau itu menyakitkan buat kamu. LDR. Iya kan?".

"Apanya yang LDR. Dia mutusin aku Kar!" Erin berjalan menuju kulkasnya lalu mengambil sebotol air mineral.

"Hah? Apa? Oh, maaf deh. Aku kira kalian LDR. Kok bisa sih?"

"Dia nggak mau LDR karena dia nggak tega aku sakit malarindu gara-gara nggak ketemu dia tiga tahun. Ya udah, aku iya iyain aja apa katanya. Kar, ibu aku manggil ni. Kita sambung besok ya di sekolah."

"Oke deh, yang tegar ya Rin." Sambungan telepon pun terputus saat itu juga.

On My Way Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang