Part 7 : Kembalinya

3K 194 0
                                    

Sorry for typo and happy reading

"Bunda!" Panggilan dari arah pintu yang tak lain adalah sikembar, membuat orang yang berada dikamar itu menoleh. Termasuk Vino yang masih berbaring diatas tempat tidurnya.

"Ih kalian berdua mah orang lagi bicara dipotong potong,gak sopan atuh kak"ucap sang bunda yang memang masih bicara dengan Ana, sahabat sekaligus dokter yang mengobati Vino.

"Eh maaf bun, dok. Kita pikir tadi kalian lagi gak bicara lagian tadi si Arka nih yang nyuruh kayak ginian gak sopan banget kan ya bun?" bela Arza, yang membuat orang di sebelahnya menatap sinis.

"Lo apa apaan bawa nama gue segala, gak bun yang dia bilang itu gak bener pake banget, orang dia yang tadi langsung lari lari dari kamar pengen kesini"tutur Arka menjelaskan kebenaran yang terjadi.

"Lo ikut ikutan juga kan tapi?"

"Mana ada ya, jangan asal nuduh lo" jawab Arka

"Gue gak nuduh itu emang kenyataannya" lanjutnya

"Kenyataan apanya? Udah deh gausah ngelak gitu," ujar Azka

"Udah kalian mau apa cepet, bilang? Ribut ribut didepan tamu, gak malu apa? Adeknya lagi sakit lagian, gak kasihan?"ucap Reva menengahi pertengkaran kedua anak kembarnya itu, kalau tidak dihentikan entah akan sampai pukul berapa seperti itu terus.

"Ini si Arza pengen beli bakso bun, tapi bukan yang deket rumah agak jauhan sekalian jalan jalan katanya."ucap Arka yang menyebut keinginan mereka kekamar adiknya.

"Ngapain lo bawa bawa nama gue segala sih monyet"ucap Arza tidak terima

"Tadi juga lo gitu,"balas Arka

"Udah berhenti bertengkar. Boleh kok tapi jangan malem malem pulangnya,bantuin bunda dirumah adek lagi sakit, papa pulangnya mungkin besok."ucap Reva, jika tidak segera di iya-kan. Keduanya akan berkelahi part dua.

"Oke mah makasi,Arza sama Arka pamit ya. Adek cepat sembuh ya. Oh ya, dokter Ana permisi ya, maaf ganggu bentar."

Setelah itu kembar pun pergi menggunakan mobil, terdengar dari bunyinya bahwa mobil tersebut telah berangkat melaju menjauhi kediaman mereka.

"Oh ya Na,gimana tadi keadaan Vino?"tanya Reva kepada Ana yang sejak tadi hanya memperhatikan perdebatan anak kembar temannya itu.
Seiras, ungkap hatinya.

"Udah lumayan membaik sih, Va. Panasnya juga udah turun, beberapa hari ini istirahat dulu aja ya Vin. Biar kondisi kamu cepat membaik, oke?"

"Yang penting minum obat sama istirahat yang cukup,jangan bandel." lanjut Dokter Ana.

Vino mengangguk mengiyakan apa yang dokter itu katakan. Dia memang harus nurut, agar cepat kembali sekolah.

"Baiklah kalo gitu saya permisi ya Reva, masih ada kerjaan juga. Cepat sembuh ya Vino"pamitnya yang akan pergi kembali kerumah sakit itu. Dokter Ana tersenyum ramah kearah Vino yang juga melakukan hal yang serupa dengannya.

"Iya,hati hati Na, makasih ya." Ana mengangguk, tidak lupa dia mengelus kepala Vino sebelum beranjak pergi.

Setelah mengantarkan Ana sampai kedepan pintu rumah,Reva pun kembali kekamar Vino untuk menyuruh anak itu makan.

"Vino,makan dulu ya nanti makan obat biar cepet sembuh."

"Iya bun. Tapi Vino juga pengen bakso. Nitip sama kakak ya bun? Jangan pedes,   ingatin. Kakak suka lupa soalnya, dikira adek nya lagi sehat apa?"ucap Vino kepada Reva

Reva yang mendengar permintaan anaknya hanya bisa menggelengkan kepala, "Lagi sakit padahal, tapi ada ada aja. Iya nanti bunda bilang sama kakak. Bunda ambil makanan kamu dulu ya? Nanti bunda balik kesini lagi."

****

Malam harinya,Vino kedatangan teman temannya yang tidak lain Reza dan Sean. Mereka datang bersama dengan Arza dan Arka yang kini masih di dapur. Sedangkan kedua teman adiknya langsung mereka suruh kekamar Vino saja.

"Kemana aja tadi lo gak sekolah?"tanya Reza ketika memasuki kamar Vino

"Lo gak lihat,gue lagi sakit"jawab Vino agak ngegas.

"Yaelah basa basi kali emang gak boleh?" ujar Reza yang kini sudah duduk di tepi kasur milik sahabat sejatinya itu.

"Lo basa basinya kayak basi banget tau gak." sahut Sean.

Kali ini Reza memilih diam,jika terus dilanjutkan yang ada tujuan mereka yang awalnya ingin menjenguk berubah menjadi adu bacot yang tak berujung.

"Gimana?udah mendingan?"tanya Sean pertama kali kepada Vino yang sedang mengubah posisinya bersandar di divan.

"Lumayan lah." ucap Vino yang memang kata Dokter Ana pun dia sudah lebih baik.

"Sakit apa?"

"Gak ada yang serius,kayaknya gue telat makan aja. Terus demam juga."

"Cepat sembuh ya,sepi kelas gak ada lo."ucap Reza 

"Sepi pala lo sepi, orang tiap hari aja ribut tuh kelas,"sahut Sean. Kelas mereka memang tidak pernah sepi. Sepertinya suasana hati penghuninya memang selalu bahagia. Tapi itu patut di syukuri.

Reza berpikir sejenak, "Iya juga ya." Kemudian teringat satu moment yang lumayan membuat seisi kelas mereka di marahi hari ini. Dia jadi setuju dengan perkataan Sean tadi.

"Halo adik adik," Sapa Arza yang baru bergabung di antara ketiganya. Kemudian mulai berbicara soal fakta adiknya yang terbaring itu.

"Nih ya temen kalian satu ini, semingguan ini udah sakit emang, tapi sok sok an kuat. Tumbang jadinya sekarang. Mana kalo sakit susah banget kayaknya mau bilang sama orang, kalo sama kalian ada?" Keduanya menggeleng, Arza melanjutkan kalimatnya, "Tuh kan, emang dah nih anak."

"Udah deh kak, iya gue salah. Diam deh, titipan gue ada kan?" tanya Vino soal bakso yang tadi dia pinta.

"Ada, nanti di angetin lagi kalo mau makan ya," jawab Arka yang duduk di sebelah Vino, sedangkan Arza duduk di karpet kamar Vino.

Kemudian ketiganya saling membicarakan hal dari random, kurang faedah, sampai ke yang kosong banget.

****

Reva sudah siap dengan pakaian rapi dan simplenya di pagi minggu ini. Tidak lupa dia melihat anak bungsu yang berapa hari ini memang ada dirumah.

Dilihatnya anak itu tengah tidur pulas, Reva tersenyum melihat itu. Sambil memanggil anaknya pelan dengan tangan yang mengelus rambut putranya.

"Vino,"

Yang di usik tidurnya pun terbangun, melihat bundanya. Tidak membutuhkan waktu lama, dia menanyakan kehadiran bundanya. "Mau kemana bun?"

"Bunda hari ini mau jemput ayah ya kebandara, Vino sama kak Arka dirumah gak papa kan?" Reva melanjutkan kalimat yang belum tuntas dia ucapkan, "Bunda pergi sama kak Arza. Makan obatnya jangan lupa, jangan kemana mana dulu, baru juga sembuh."

Setelah berpamitan dengan anaknya. Reva dan Arza pergi menjemput Tyan yang baru pulang dari luar kota. Karena pekerjaanlah yang mengharuskannya pergi meninggalkan keluarganya selama empat hari yang lalu. Walaupun semuanya sudah hampir kembali seperti semula, namun hubungan Tyan dan Vino tidak kunjung membaik. Mungkin lebih?

To be continue

Jangan lupa vote ⭐ dan komentarnya

Salam sahabat dari Ra🎀

ZevinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang