Vote and comment, ya🤗
**********
Lalu Ari membuka perlahan kertas itu, ternyata adalah surat. Ari membaca dengan serius.
Surat kecil untuk mantan terindah
Ari Al GhisamDear mantan.....
Dear Diary....Kangen,deh, sama semua tentang kita yang dulu
Lo sekarang apa kabar?
Gue disini baik-baik saja
Mungkin gak, ya, lo mikirin gue sama seperti gue yang mikirin lo?
Entahlah, gue gak tahu.
Gimana kabar gadis itu?
Apa lo masih dengan gadis itu?
Apa gadis itu lebih baik dari gue?
Gue harap gitu....Oh, ya
Maafin gue yang selalu merindukan lo
Karena jujur, gue butuh waktu buat semua itu
Terimakasih, karena lo, gue tahu arti kehilangan
Gue harap, suatu saat kita bertemu lagi
Tapi, bukan hanya untuk bertemu
Melainkan untuk bersatuJujur...
Gue kesepian jika gak ada lo di samping gue
Entah rasa apa yang ada di hati gue
Gue selalu sayang sama lo
Lo masih inget gak, sama kenangan kita dulu
Jalan bareng di taman sambil gandengan tangan
Bercanda bareng di tepi jalan
Sampai dikira orang gila sama orang lewatGue harap, lo bahagia
Disini gue nungguin lo
Gue sayang loDanita
Juli 2019
Setelah membaca surat itu, senyuman Ari terlihat. Betapa bahagia dirinya membaca surat itu. Tapi, ada rasa sesal di dalam hatinya. Mengapa ia memutuskan Danita dulu? Ah, rasanya ini hanya mimpi belaka.
"Cewek aneh," gumam Ari melipat kembali surat itu, lalu memasukkan ke dalam saku bajunya.
"Woi, ternyata disini lo," ucap Gavin tiba-tiba datang tak diundang. Gavin berjalan pelan mendekati Ari.
"Hm, Gibran sama Davian, mana?" Ari hanya melihat Gavin sendiri, biasanya mereka selalu bareng kemana-mana.
"Kelas, lo di cariin sama Bu Siza. Ayo, nanti lo kena hukum." Gavin mendorong tubuh Ari berjalan menjauh dari atas gedung.
"Apa ini?" Gavin berhenti melangkah saat matanya melihat secarik kertas yang menarik perhatiannya lalu mengambilnya.
"Surat." perlahan Gavin membuka surat tersebut , lalu membacanya.
"Dari Danita?" tanya Gavin lalu membacanya dengan cepat, dengan cepat Ari merebut surat itu.
"Jadi, lo beneran mantannya Danita? Lo udah balikan sama dia? Pantesan bilangnya ke toilet, eh, malah nyasar kesini nyusulin Danita ternyata," kata Gavin menepuk bahu Ari kencang.
"Iya, semua pertanyaan lo itu, bener." Ari meninggalkan Gavin yang terdiam di tempat.
*********
Danita berjalan santai memasuki kelasnya dengan wajah yang ceria. Saat sampai di dalam kelas, Adora dan Belva langsung menghampiri dan bersiap untuk menanyakan hal-hal yang tidak bermanfaat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Mantan [𝐄𝐍𝐃] - Revisi
Teen Fiction"Gak boleh sedih, dong. Gue berhak bahagia sama yang lain." -Ari Al Ghissam. Ari, laki-laki yang berkepribadian cuek, dingin, dan tidak suka dibantah sama orang lain dan kadang juga bersikap humoris. ia berpacaran dengan sosok gadis yang menurutnya...