09. 🔥Lah? 🔥

1K 123 11
                                    

“Aku tidak bisa berhenti mencintaimu
Tapi, aku hanya berhenti menujukkannya.”

HAPPY READING 'HAI, MANTAN'

★★★★★★★★

"Eh, itu masih kotor woi," omel Adora kepada Davian ketika melihat lantai toilet masih kotor.

"Gue udah ngepel tiga hari tiga malem, masih lo bilang kotor?" tanya Davian tidak terima.

"Apa? Gak salah dengar, tiga hari tiga malem? Yang ada tiga menit tiga detik dodol," geram Adora.

Saat ini mereka berada di dalam toilet guru. Adora dan Davian sibuk dengan perdebatan yang tiada habis-habisnya. Adora yang galak, dengan Davian yang terkesan bego jika di depan cewek. Haduh, jadi apa nanti?

"Lo mau dodol? Kalau lo mau, gue beliin, nih," jawab Davian polos, dan bego.

"Hadeh, lo sok polos atau polos beneran, sih," decih Adora. Davian menaikkan satu alisnya bingung. Apa maksud Adora?

"Gue kalem," jawab Davian asal-asalan membuat Adora semakin kesal dibuatnya.

"Lo, ish, pengen gue makan lo."

"Lo mau jadi kanibal?"

"Arghh, serah lo. Kesel lama-lama deket sama lo."

"Yee, gue gak nyuruh deketin, ngapa lo deketin gue?"

"DAVIAN PENGEN GUE BUNUH ATAU GIMANA, SIH," teriak Adora dengan nada kesal.

"Gak si Donat, gak si Dora. Sama aja," gumam Davian sembari mengepel lantai.

"Sama apanya?" tanya Adora curiga.

"Sama-sama kek kaleng rombeng," cuek Davian.

"Awas aja lo. Pulang gak ada kepala," sinis Adora sudah terlalu kesal.

"Kok ada, ya, cewek sesadis lo," pikir Davian heran.

"Gue sebenarnya gak sadis. Tapi, manis," ucap Adora percaya diri.

"PD amat jadi bocah," lirih Davian melirik sekilas Adora. Sungguh aneh tapi nyata, Davian bisa bersama cewek se—argh gak bisa di jelasin.

"Pergi sana ke laut."

"Gue disini ngejalanin hukuman, bukan mau berantem sama lo," kata Davian santai.

"Bagus kalau lo sadar," ucap Adora menganggukkan kepalanya.

"Fix, gue pengen buang lo ke laut," jawab Davian tiba-tiba, membuat Adora terdiam sejenak.

"Kenapa diem?" tanya Davian heran.

"Au, jalanin hukumannya. Capek gue adu mulut sama lo. Cepetan, biar gue bisa ke kantin."

"Hm."

*****************
Danita mulai membuka pintu gudang dengan pelan, di belakang Danita sudah ada Ari yang setia menunggu di belakangnya. Pintu terbuka, Ari dan Danita melangkahkan kedua kakinya memasuki gudang sekolah.

"Banyak banget debunya," ujar Danita menutupi hidungnya dengan tangan, sedangkan Ari melihat seisi gudang.

"Pasti gak pernah di bersihin," sahut Ari.

Hai, Mantan [𝐄𝐍𝐃] - RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang