13. || T I G A B E L A S 🌾

898 83 25
                                    


🌻HAPPY READING 'HAI, MANTAN'🌻

(❁'◡'❁)

Author skip aja, ya💫

Satu bulan kemudian 🙈

Hari ini adalah hari terakhir mereka ujian semester pertama. Hari-hari dipenuhi dengan kegiatan belajar. Bahkan kedua sahabat Danita menginap di rumahnya untuk belajar bersama.

"Akhirnya bisa napas juga," ujar Adora mengembuskan napasnya lega ketika keluar dari ruang ujian semester, diikuti oleh Belva dan Danita.

"Emang selama ini lo gak napas?" tanya Danita heran dengannya.

"Bukan itu," elak Adora.

"Kantin yuk, laper gue. Sekalian refresh otak," ajak Belva kelaperan.

"Hayuk lah. Puyeng otak gue."

Mereka bertiga berjalan beriringan di koridor sekolah menuju ke arah kantin. Mereka saling melontarkan candaan satu sama lain. Sesampainya di kantin, manik mata Belva melihat sekelilingnya yang sudah dipenuhi oleh murid-murid lain.

"Yah," pasrah Belva.

"Mana sempat, keburu telat," ujar Adora.

"Mantannya Ari, sini," panggil Gibran yang ada di pojok kantin bersama teman-temannya termasuk Ari.

Danita yang merasa dirinya terpanggil karena ia adalah mantannya Ari langsung menoleh dengan cepat.

"Kita dipanggil, tuh. Sana yuk," ajak Danita menarik lengan Adora, dan Belva.

"Hah, yuklah." mereka bertiga berjalan menuju ke arah meja Gibran dengan ragu.

"Hai, mantan," sapa Gibran tersenyum ramah, membuat Danita menatap tajam Gibran.

"Iri bilang jomblo," sahut Belva duduk dibangku yang kosong, diikuti oleh Adora, dan Danita.

"Bomat."

"Mau pesen apa?" tanya Davian membuka suara.

"Nasi goreng, mi ayam, bakso, sama es teh," sahut Adora menghitung pesanannya dengan jari-jarinya.

"Buset. Lo makan segitu banyaknya?" tanya Davian kaget sekaligus terkejut.

"Hm, buruan pesenin. Tapi lo yang bayar, ya," ujar Adora cengegesan.

"Gendut tau rasa lo," sindir Davian tanpa menoleh ke arah Adora.

"Nih, ya, Davian bin Ian Yan Yan Toyan. Meskipun gue makan sebanyak apa pun, gue gak bakal gendut," ujar Adora bangga dengan dirinya sendiri.

"Guys, do'ain biar Rara cepat gendut," kata Davian.

"Aamiin."

"Wait wait, Rara siapa, ya?" tanya Adora polos 'tak mengerti.

"Rara itu panggilan kesayangan dari Davian, buat lo, Adora," sahut Belva sedikit heran dengan temannya yang satu ini.

Hai, Mantan [𝐄𝐍𝐃] - RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang