Vote and comment, ya🤗
Hayo, mana, nih, yang suka mantan? Sini mendekat🐣*****
2 tahun kemudian 🕊
Mentari bersinar, pagi telah datang. Gadis remaja itu masih terlelap dalam tidurnya. Bermimpi tentang mantannya, semoga bisa bertemu kembali, tidak! Itu hanyalah mimpi. Mata perlahan terbuka, dengan malas gadis itu beranjak dari tidurnya menuju kamar mandi.
15 menit berlalu, Danita telah siap dengan seragam khas SMAnya. Rambut pirang, memiliki wajah yang sangat natural. Danita keluar dari kamarnya, mendapati ibunya yang sedang menyiapkan sarapan untuk keluarganya.
"Pagi, Ma, Pa," sapa Danita, lalu mendudukkan bokongnya dimeja makan.
"Pagi juga, Ta," jawab Alex—Ayah Danita dan Ulchi—bu Danita.
"Sarapan dulu atau bawa bekal?" tanya Ibu Danita yang menyiapkan piring dimeja.
"Em ... sarapan aja, Ma," ucap Danita sambil menatap menu sarapan hari ini.
Dengan cepat Danita mengambil sebagian makanan yang telah disiapkan. Setelah selesai, Danita berpamitan berangkat ke sekolah diantar oleh papanya-Alex.
*****
"Ari bangun, udah siang!" teriak wanita paruh baya di depan pintu kamar Ari.
"Bentar, Mi, lima menit lagi bangun," balas Ari dari balik pintu kamarnya. Ia kembali menutup tubuhnya dengan selimut.
"Gak ada, kamu kalau bangun pasti siang. Buruan bangun, Mami siram, ya," ucap Lasya- Ibu Ari dengan nada tinggi.
"Jangan, Mi, nanti kamar Ari bisa banjir. Ini Ari bangun," balas Ari malas.
"Lebay kamu. Buruan."
"Iya, Mamiku."
Ari bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, hari ini adalah hari pertama ia masuk sekolah. Ari, laki-laki tampan, dan juga pintar.
******
Danita berjalan menyusuri sepanjang koridor sekolah, matanya menyipit 'tak sengaja bertemu dengan lelaki tampan, tinggi, dan putih.
"Dia," batin Danita menghentikan langkah kakinya. Bagai ditusuk jarum, mengapa ia kembali lagi ke hidupnya Danita. Danita berusaha keras untuk melupakan dia selama dua tahun, tapi mengapa saat Danita hampir melupakan dia harus kembali datang.
Danita kembali melanjutkan langkah kakinya menuju kelas.
"Kenapa disaat gue udah mulai lupain lo, lo harus kembali ke hidup gue, sih," gerutu Danita di depan kelasnya.
"Danita!" teriak seseorang dari kejauhan berlari ke arah Danita. Ia adalah Belva Syakira, sahabat Danita yang sifatnya kocak, gak tahu malu, dan juga sangat pengertian.
"Astaga, Bel, toa masjid lo ambil, ya? Suara lo kayak toa," ketus Danita memutar bola matanya malas.
"Biarin. Gue tadi liat cogan di depan ruangan kepala sekolah, ganteng banget anjir," ujar Belva senyum-senyum sendiri.
"Siapa?" tanya Danita penasaran.
"Cogan."
"Yang tanya, wleee," ledek Danita menjulurkan lidahnya, lalu berlari masuk ke dalam kelas sebelum kena suara toa Belva.
"DANITAAAAAAAA!"
Kringgg kringgg kringgg
Bel pertanda masuk berbunyi, siswa-siswi berlarian menuju kelasnya masing-masing. Tapi, tidak dengan Ari, berjalan santai di koridor sambil menatap pintu kelas yang ia lewati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Mantan [𝐄𝐍𝐃] - Revisi
Novela Juvenil"Gak boleh sedih, dong. Gue berhak bahagia sama yang lain." -Ari Al Ghissam. Ari, laki-laki yang berkepribadian cuek, dingin, dan tidak suka dibantah sama orang lain dan kadang juga bersikap humoris. ia berpacaran dengan sosok gadis yang menurutnya...