Dimohon kerja samanya untuk menvote cerita ini Dan komen. Jangan jadi silence reader. Satu vote dari kalian sangat berharga buat author.
Selamat membaca.𐙚𓏲⋆ ִֶָ ๋𓂃 ⋆ᡣ𐭩 BANE PNEU'MA ⭒⊹🌕₊⊹⭒
" maaf atas keterlambatan saya", ujar pria itu, lalu mendudukan dirinya di samping haisly.
Keduanya saling tatap hanya beberapa detik saja, keduanya menatap kedepan saat esmeralda memanggil nama gadis itu.
"Dia adalah putra saya, anak tunggal. Waktu kecil kalian sempat saling kenal. apakah kamu ingat,haisly?".
"Sepertinya saya melupakan kejadian berharga ini", dirinya tersenyum kikuk.
" tidak apa, kalian bisa berkenalan lebih lanjut mulai sekarang." Ujar eberardo.
"Baiklah kami sudah sangat lama berbincang disini, apakah lebih baik kita para orang tua pergi keluar?". Ujar esmeralda, lalu di balas anggukan dari mama haisly juga eberardo.
Semuanya bangkit dari tempat duduknya termasuk haisly dan pria tinggi di sampingnya. Para orang tua berjalan menuju pintu utama, masing masing memakai kardigan tipis lalu pergi meninggalkan ruangan. Sebelum pergi mama lea berpesan untuk menjamu pria itu dengan baik.
Di ruangan ini hanya menyisakan pria tinggi dan haisly yang saling membisu beberapa saat.
"Kalau mau bisa makan di luar saja". Setelah beberapa saat membisu akhirnya pria itu membuka suara.
" tidak, saya harus menjamu anda dengan baik. Tunggu sebentar". Gadis itu berjalan menuju dapur berbicara dengan asisten rumah tangga untuk menghidangkan pasta.
Lalu kembali menuju pria yang sedang duduk memainkan ponsel miliknya." nyamankan diri anda, makanan akan segera datang, anggap rumah sendiri". Ujar haisly lalu pergi menuju kamrnya.
Gadis itu membersihkan dirinya, setelah selesai ia memakai gaun pendek di atas lutut tidak terlalu terbuka, dan mengerai rambut coklat miliknya. Sedikit polesan makeup tipis dan lipbam juga parfum. Disisi lain pria itu mengelilingin sudut rumah, rasanya tidak banyak perubahan yang terjadi di sini. Sampai ia melihat sebuah piano tua yang terletak di tengah ruangan penghubung ruang keluarga dan ruang makan. Jemari panjangnya menyentuh hammres sampai ke ujung. Sampai sebuah suara memalingkan pandangannya.
" khem! Mari makan". Ujar haisly sembari tersenyum kecil, lalu di balas anggukan oleh pria itu.
Keduanya makan di halaman belakang rumah. Yang memperlihatkan sebuah kolam berenang yang tak jauh dari mereka, banyak bunga indah yang tumbuh mekar di sekitarnya,juga cuaca cerah hari ini. Mereka makan dengan tenang dan santai.
" siapa namamu?".
" casimiro malaquias ".
" unik. Mirip sekali dengan tuan eberardo".
" ya, tidak heran. Apakah ada wishky?".
"Sebentar." Haisly memanggil asistennya untuk mengambil wishky. Tidak berselang lama,pelayan menuangkan wishky kegelas kecil milik miro tidak lupa pria itu mengucapkan terimakasih. Dan keduanya melanjutkan aksi makan mereka.
Keduanya selesai dengan makanannya, keduanya mengitari taman, sesekali gadis itu memainkan air kolam.
"Sebelumnya kita pernah ketemu di rumah pohon bukan?", tanyanya sembari melihat ke arah wajah miro yang sedang menatap ke arahnya juga.
"Benar".
"Dunia ternyata kecil ya, kita bisa ketemu kembali".
"kamu bisa memakai rumah pohon itu, saya berikan kepadamu saja".
Gadis itu bangkit lalu berdiri tepat di hadapannya, ia terkejut bukan main," untukku!?"
"Iya, saya bisa merenovasinya nanti, ada beberapa bagian yang sudah rapuh".
"Tidak apa apa?"
" tentu saja tidak, lagi pula saya bisa mengunjungi tepat itu jika saya liburan".
"Terimakasih banyak tuan casimiro."
"Cukup miro saja, mau pergi keluar?", tanya miro.
"Boleh".
Keduanya berjalan beriringan keluar dari rumah, miro membukakan pintu untuk haisly, lalu di balas senyuman kecil sebagai tanda terimakasih. Keduanya menuju pusat kota, waktu begitu cepat tanpa terasa hampir menjelang malam hari. Miro memarkirkan mobilnya, lalu keduanya berjalan menuju pusat pembelanjaan yang menyajikan pemandangan indah yang sekelilingnya di keliling oleh lautan indah.
Mereka mengunjungi beberapa toko busana, memasuki salah satu toko. Melihat beberapa baju dan celana. Haisly mengambil 2 potongan gaun pendek dan mulai mencobanya. Ia keluar dari bilik ganti dan berkaca melihat penampilan dirinya yang pas dengan gaun pendek. Dari arah belakang miro memperhatikannya beberapa saat lalu memalingkan wajahnya, hampir saja ketauan oleh haisly.
setelah berkeliling dan menyaksikan terbenamnya matahari, miro mengantarkan haisly pulang kerumahnya, ia juga mengantar gadis itu sampai masuk kedalam rumah, dan ternyata orang tua keduanya sudah berada dirumah. Orang tua miro berpamitan untuk pulang diikuti oleh miro.
T
B
C
KAMU SEDANG MEMBACA
bane Pneu'ma.
Teen FictionBerlataran di Venesia-italia. Kehidupan seorang gadis berparas cantik yang tiba tiba berubah menjadi absurd sejak pertemuannya dengan casimiro malaquias, seorang pria yang memiliki kepribadian ganda. Yang tidak segan segan membunuh siapapun yang ing...