absurd oddity

245 12 2
                                    

Casimiro melajukan mobilnya, dengan cepat. Haisly memengang hand grip dengan kuat,ia sangat takut sekali sekarang. Gadis itu menutup matanya selama di perjalanan.

  Mobil terparkir di perkarangan rumah gadis itu, dengan cepat haisly turun dari mobil berlari masuk kedalam rumah. Namun sial pria itu dengan cepat menangkap dirinya, membuat punggungnya terbentur dengan dinding.

"Mau lu apa,hah?". Tanya haisly, dia berusaha mati matian untuk memberanikan dirinya.

"Maaf".saut casimiro lirih, suaranya terdengar lembut dan penuh penyesalan.

Gadis itu terkejut saat suara lirih terdengar penuh penyesalan juga air mata yang membasahi kedua pipi pria itu. Saat pria itu menatapnya dengan tatapan teduh mata miliknya.

Wait!! Matanya berubah warna? Gadis itu baru menyadarinya sekarang, sejak kapan? Tidak mungkin soflen bukan? Secepat itu berubahnya. Ada yang aneh.

Haisly membiarkan pria itu di luar dan dirinya masuk kedalam rumah lalu mengunci rapat pintu utama.
Ia melihat keluar dari balik jendela, terlihat pria itu berjalan sempoyongan menuju mobil. Sesekali memukul kasar kepalanya. Lalu pergi meninggalkan rumah gadis itu. Ia cukup legah, mendudukan dirinya di atas lantai dingin dan suasana sunyi, tidak ada orang tuanya untuk waktu beberapa bulan kedepan.

Terdengar beberapa notifikasi yang muncul dari handphone miliknya.

Ia tidak mampu menahan air matanya, membasahi kedua pipi ranum miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia tidak mampu menahan air matanya, membasahi kedua pipi ranum miliknya. Ia menenangkan dirinya untuk beberapa saat lalu membalas pesan dari teman temannya.

 Ia menenangkan dirinya untuk beberapa saat lalu membalas pesan dari teman temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengetik pesan kepada casimiro, tidak lama kemudian terdengar suara mobil masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengetik pesan kepada casimiro, tidak lama kemudian terdengar suara mobil masuk. Haisly membuka pintu untuk para sahabatnya, di saat bersamaan alessia berlari kearahnya dan memeluk tubuh gadis itu dengan erat, tidak lama kemudian melihat sekeliling wajah haisly, menyentuh pipi kanannya, haisly mendesak pelan.

"gua ambil air dingin dulu,lu duduk dulu ly, isaac jagain lily". Ujar alessia, berlalu menuju dapur.

Haisly mendudukan dirinya di sofa ruang keluarga bersama isaac dan fausto. Fausto menutupi kaki gadis itu dengan selimut tipis, sedangkan isaac menenangkan haisly yang masih segugukan, juga jemari tanggannya tidak berhenti bergetar.

Alessia kembali dengan semangkuk air dingin juga handuk kecil, ia mendudukan dirinya di samping haisly, mulai mengompres pelan pipi haisly, sesekali  mendesis pelan.

"Apa lagi yang di lakuin tuh cowo ke lu ly?". Tanya alessia. Haisly menceritakan semuanya kepada mereka. Ketiganya merasa ada yang aneh dengan pria itu.

" udah berapa lama lu kenal tuh cowo?". Tanya fausto.

" baru 2 minggu lalu, pertama kali di rumah pohon, yang kedua disini pas ada ortu gua sama ortu dia. Kata ibunya kami pernah kenal satu sama lain waktu kecil. Tapi anehnya gua ga ingat apa apa." Jawab haisly.

"Ada yang aneh." Ujar isaac.

"Oiya,menurut kalian aneh ga bola mata seseorang bisa berubah hanya seperkian detik?". Tanya haisly.

"Aneh, lebih ke ga mungkin secepat itu kalau pakai soflen". Ujar alessia.

" itu juga yang gua pikir dari tadi miro tiba tiba mintak maaf ke gua,terus warna netra matanya tiba tiba berubah jadi warna normal, sebelumnya berwarna unggu."

"Mungkin lu salah lihat ly, karena lu ketakutan posisinya". Saut isaac.

"Gua ga salah liat sac, gua natap mata miro selama kita bicara, dan gua merhatiin betul".

" gini aja kita lanjutin pembahasan ini besok, lebih baik kita tidur sekarang". Ujar fausto.

"Iya, gua temenin lu tidur."Ujar alessia lalu menuntun haisly ke lantai 2 menuju kamar gadis itu. Sedangkan isaac dan fausto tidur di bawah di kamar tamu, sekalian berjaga jaga sewaktu waktu pria itu kembali.

Pagi tiba haisly sudah pulih, mereka berempat sarapan bersama laku pergi ke sekolah bersama sama. Seperti biasa, sekolah berjalan lancar. Namun keempatnya memutuskan untuk membolos pada jam ke 3. Keempatnya pergi ke rumah pohon tempat dimana pertama kali haisly bertemu dengan casimiro.

Keempatnya menyelusuri seluruh sudut ruangan rumah itu. Tidak menemukan apa apa. Mungkin kejadian kemarin emang cuman sikap kasar laki laki saja.

Hari berlalu haisly sudah mulai melupakan kejadian yang lalu, juga casimiro tidak datang kepada nya. Dia sangat legah. Sekarang akhir pekan, haisly seperti biasa menghabiskan waktu di rumah pohon untuk melukis. Setelah menghabiskan waktu beberapa jam lamanya haisly turun dan duduk di bawah pohon rindang sembari melihat indahnya danau di hadapanya, banyak kicauan burung yang saling bersaut di sekitarnya, gadis itu menutup matanya menikmatin suasana damai ini.

Saat dia membuka kedua matanya ia melihat ke arah kirinya, terlihat casimiro yang sedang menatap kearahnya. Sejak kapan pria itu berada disana? Bahkan suara langkah kakinya saja tidak terdengar.

Haisly bangkit dari duduknya menjauh dari pria itu beberapa langkah kebelakang.

"Jangan takut, saya ga bermaksud jahat ke kamu kemarin". Ujar casimiro

"Gua udah bilang buat jauhin gua kan, pergi".jawab haisly, ia berjalan menjauhi pria itu namun sayang pergelangan tangganya di tahan oleh jemari besar milik pria itu.

" lepas gak!". Bentak haisly, ia melihat netra biru milik pria itu, matanya normal,tapi ia tidak percaya begitu saja. Gadis itu berusaha untuk melepaskan cengkeraman tanggan casimiro.

"Hahahaha, seharusnya dari awal aku sudah membunuhmu haisly". Ujar casimiro tegas, haisly kembali melihat kearah pria itu, netra biru miliknya berubah menjadi hijau, secepat kedipan mata. Bagaimana bisa?

"Fuck off!", pria di hadapannya tersenyum smirk, lalu mencengkram punggung lehernya gadis itu, membuat dirinya sedikit susah bernafas, dan tanggan lainnya memengang pipi gadis itu mengelusnya dengan ibu jarinya.

Haisly sekarang merasa ada yang aneh di dalam dirinya, pandangannya mengkabur lalu menjadi gelap.

T

B

C

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

bane Pneu'ma.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang