ฤดูใบไม้ร่วง-3

592 59 5
                                    

"Gun! Kau mau terus tidur dengan perut yang terus berbunyi begitu?" Krist melipat kedua tangannya di depan dada, menatap kesal, sudah lelah untuk menarik tubuh Gun yang sekali enggan untuk bergerak meski hanya sedikit.

"Aku punya permainan.." Gun menatap kearah Krist dengan tatapan setengah mengantuk.

"Ha? Kau bilang gak punya tenaga buat beli makanan tapi sekarang mau main?" Gun menutup telinganya cepat saat Krist berteriak.

"Aish! Denger dulu!" Gun memerintah, "aku .." Gun menunjuk dirinya sendiri, "menunggu rumah, dan kau" Gun menunjuk ke arah Krist, "yang beli makanan," Gun bertepuk tangan sekali lalu tertawa.

Sedetik kemudian Gun memilih kembali merebahkan tubuhnya di atas sofa, berniat untuk kembali tidur yang telah diganggu oleh Krist beberapa saat lalu.

"Apa?! Enak saja! Gun! Kau menyebalkan!" Krist kembali berpekik kesal.

Gun kembali menutup kedua telinganya, kini dengan menggunakan bantal yang di bawanya dari kamar, "terima kasih,"

"Itu bahkan bukan pujian!" Krist membalas kesal, menghela napas kelas, karna Gun sama sekali tidak peduli. Terbukti karna Gun sama sekali tidak berniat untuk ikut dengannya untuk mencari makan malam, "baik jika kau tidak mau makan, aku saja yang makan di luar,"

Krist berjalan menjauh, memelankan langkah kakinya, dirinya memastikan jika Gun akan kembali memanggilnya ..

"Krist!"

Seperti biasa.

"Aku ikut!" Gun dengan cepat berlari kearah kamar untuk mengambil jaket dan dompet miliknya, Krist tertawa pelan saat itu juga.

"Dasar keras kepala!" Krist menggelengkan kepalanya pelan, dengan tawa geli yang masih terdengar.

Tak butuh waktu lama, Gun datang dengan jaket besar miliknya serta dompet dan ponsel yang sudah di bawa, "kali ini bukan karna aku ingin ikut denganmu!" Gun melirik kearah lain, ingat itu!" Gun dengan cepat berjalan melewati Krist.

Krist kembali menggeleng pelan melihat tingkah Gun, keras kepala, labil, sangat cocok di masukkan dalam sifat Gun.

"Ai Gun!" Krist mencoba mengejar dengan kunci rumah dan kunci mobil yang sudah ia bawa sejak tadi, "kau yakin ingin ikut? Bukannya tidak ingin? Katanya mau tetap di rumah dan tidur," Krist menghindari sendal dari Gun.

"Oi!" Krist menatap kesal saat sendal itu hampir saja mengenaiknya jika dirinya tidak cepat untuk menghindar.

"Aku bilang sekali lagi! Aku cuman mau cari udara segar!" Gun masuk ke dalam mobil dengan membanting pintunya keras.

Krist kembali tertawa setelah mengunci rumah dan masuk ke dalam mobil, duduk di tempat pengemudi. "benar? Bukan karna lapar?" Krist kembali meledak.

"Tentu saja bu-"

Suara perut Gun berbunyi, Gun mengutuk dalam hati. 'dasar perut tidak bisa di ajak kerja sama!'

"Baik! Baik! Tidak lapar ya~" Krist menyalakan mobil lalu keluar dari halaman rumah milik mereka, "bukan lapar hanya mencari udara segar untuk perut?"

"Krist!!"

All cast From Gmmtv

ฤดูใบไม้ร่วง © RamaLina

Krsist sangat tau jika Gun sangat menyukai makanan pedas, tapi Krist sama sekali tidak menyangka jika Gun berniat akan memasukkan bubuk cabai kemakanan miliknya, "kau bis askait perut.."

"Kau mendoakanku?" Gun menatap tajam setelah memasukka bubuk cabai ke dalam keranjang belanjaan.

Krist menggeleng, "tidak .. tapi .. kau itu!" Krist menatap kesal, "beli makanan pedas tapi masih ingin menambahkan bubuk cabai?!"

ฤดูใบไม้ร่วงTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang