ฤดูใบไม้ร่วง - 12

130 16 1
                                    

All cast From Gmmtv

ฤดูใบไม้ร่วง © RamaLina

Nilai Gun selalu baik, bahkan bisa dikatakan jika Gun termasuk anak yang cerdas dan mudah mempelajari materi baru hanya dengan membacanya. Ya .. tidak heran jika Gun lebih sering tertidur saat dosen menjelaskan pelajaran dengan ponsel Tay yang menjadi media dengan cara menghubungi Gun via video call.

Krist sangat sadar, potensi Gun masih bisa di galih kembali. 

bukan hanya bakat suara emas yang dimiliki Gun, ataupun akademik yang selalu bisa dipertahankan Gun sehingga sikap tidak masuknya di kelas bisa di toleransi oleh para dosen. 

Krist tau jika pasti masih ada bakat lain yang bisa dikembangkan lagi untuk membuat Gun bersinar dari yang sekarang.

"Jangan memainkan makananmu begitu," Krist memberikan peringat, satu tangannya sudah menarik piring berisi sarapan milik Gun, "jika tidak mau, aku masih bisa mewakilimu untuk memakannya,"

Krist bisa melihat Gun yang langsung menarik piring kembali, kedua maniknya yang merah memandang kesal kearah Krist dan bersiap memberikan komentar jika Krist kembali menarik piring miliknya.

"Aku bilang jangan dimainkan!" Krist lama-lama kesal, sudah menarik piring milik Gun kedua kalinya. tapi kali ini piring itu tidak bisa tertarik- Gun sudah menahan piring miliknya sekuat tenaga.

"Tapi ini milikku! aku kan bisa melakukannya sesukaku!"

Krist menatap datar, 

benar- Gun berbakat di segala bidang akademik dan suara seperti emas. tapi apa gunanya jika sifat dan tingkahnya saja yang buruk?

tingkah Gun selalu berhasil membuatnya geleng kepala, atau bagaimana kalimat Gun yang selalu berhasil membuat Krist kesal dan tidak segan memberikan pria di depannya sebuah peringatan.

"Kalau begitu .." Krist sontak memandang sekitar, tentu dirinya tidak akan dengan mudah mengalah begitu saja dengan Gun.

tidak akan!

"Kamu tidak boleh menonton televisi hari ini!" Krist sudah melipat kedua tangannya di depan dada, kedua maniknya memandang kearah Gun dengan menantang, 

"!!!-"

Kriste menyeringai tipis, sikap dan tindakan Gun sudah terbayang olehnya lebih dulu. 

"Kan kamu sendiri yang mengatakan jika barang milik sendiri bisa di perlakukan dengan sesuka hati," Krist mengingatkan, menikmati ekspresi Gun saat ini yang terlihat kesal dengan kedua pipi yang dikembungkan.

merengut, memandang Krist penuh dendam.

"Pendendam!" Gun bergumam, pandangannya masih tidak lepas dari Krist yang tersenyum penuh menang, 

"Terimakasih, aku belajar dari raja pendendamnya langsung,"

berbeda dengan Off yang mengatainya sebagai seorang pendendam, Gun justru tidak mempermasalahkan saat Krist mengatainya saat ini.

sama halnya seperti ejekan sesama teman, Gun tidak merasakan sakit yang bisa membuatnya dadanya sampai terasa sesak dan dirinya kesulitan bernapas.

Gun bukan orang yang bodoh akan perasaannya sendiri, ia sadar jika bukan ejekan buruk seseorang yang membuatnya merasa sedih dan sakit bersamaan seperti saat bersama dengan Off sebelumnya.

melainkan, tentang luka yang di berikan Off olehnya. masih belum bisa ia maafkan.

Gun menghela napas pelan, menyimpulkan. jika suatu saat di masa depan Off meminta maaf padanya, hatinya akan sama. tetap merasa sakit dan kecewa, meski Gun meragukan jika Off akan meminta maaf padanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ฤดูใบไม้ร่วงTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang