notes ya yeorobun, part ini tuh request dari salah satu pembaca , waktu baca tuh ngakak serius deh😆. dan ya aku nulis ini spontan, maksutnya gak baca ulang part² sebelumnya.
oke cuss
.
.
.
.
."Eh gue mau ke perpus seberng sekolah tuh," Jaemin ngomong sambil ilatnya tuh melet-melet gitu nunjuk seberang jalan.
"Sans dong ilatnya!," Jeno tampaknya jijik banget. -tapi menurut akuh ucul deh:") coba nonton aegyo si jaemin di WIdol-
"Eh bentar-bentar!" si Renjun tiba-tiba membuat langkah mereka bertujuh terhenti.
"Kenapa sih?" Chenlee udah bener-bener capek sama sohib-sohibnya yang bobroknya keterlaluan, pengen rasanya dituker sama barang brandit aja.
"Selain Haechan yang hari ini aneh karena PR nya kelar semua! Sekarang Jaemin keknya ketularan deh, tumben mau ke perpus?!" ini nih tipe teman yang gak pernah bersyukur sama tingkah temennya, bego salah baik salah ... dahlah!
"Ah lo mah!" Jaemin sebel ges, bibirnya manyun bgt")
"Gua pergi duluan aja dah!" si doi ngamuk terus lanjut jalan tanpa merhatiin sekitar.
"Jaem AWAAASS!" Haechan teriak pake highnote sambil lari dan....
"Bruak"
semua hitam.
_________"Chan huwaaaaa, gimana kalau Haechan kenapa napa?" Jaemin tak henti-hentinya menangis.
"Dasar gegara perpus sama mobil sialan itu Haechan jadi masuk UGD," dan tak henti-hentinya menganggap dirinya tak salah. Dan yang lain be like 'nih bocah edan!'
Disaat Jaemin berdoa memohon keselamatan si Haechan, karena memang lukanya cukup lebar dan bikin wajah Haechan ketutupan darah yang ngalir dari lukanya.
Sang ayahpun datang menghampiri dengan baju santai rumahan, keknya dia habis bobok siang.
"Gimana bisa kayak gini?" kalimat pertama yang diutarakan Doyoung setelah ff ini hiatus berbuuulan bulan..... eits setelah tau Haechan masuk UGD.
"Om juga sih hampir 30 menit dikabarin gak cepet kesini!" Jeno menambahi.
"Sorry sorry tadi habis netfl*x an ketiduran!" ini emang bapak ama anak kagak ada yang jelas ")
Suara dokter menginterupsi mereka, "walinya Haechan?"
"Saya dok, saya ayahnya!" Doyoung dengan cepat menghampiri dokter.
Parahnya Jaemin ikutan nyanperin dokternya dan sambil genggem tangan dokternya tiba-tiba
"DOK HAECHAN GAKPAPA KAN? DIA GAK WAFAT KAN?? PLISSS DOK CEPET JAWAB PERTANYAAN SAYA!" fiks Jaemin edan!
"Eh tenang dulu, nak Haechannya gak papa sekarang sudah bisa dipindah ke ruang perawatan dan boleh dijenguk, tapi jangan gaduh gaduh!" bapak dokternya menekankan kata gaduh sambil melotot kearah Jaemin.
______
Jidat Haechan di perban memutari kepalanya, bagian pipinya juga ada yang lebam gegara nyosor aspal.
Semua masuk perlahan tanpa suara, kan tadi kata dokternya gak boleh gaduh.
Jaemin nyentuh pundak Haechan yang lagi tiduran miring dengan jari telunjuknya, kek nyolek sabun. Sambil bilang, "Chan"
"ANJIR GILAK SETAN!" aduh Haechan ngumpat")
"Lo kok gitu sih Chan," tampaknya Jaemin sedikit tersakiti dengan respon Haechan.
"Lah kalean kapan masuknya?? Ngagetin aja tiba-tiba udah disini aja, perasaan gak ada suara pintu kebuka!" Haechan ngamuk sambil njelasin.
Doyoung sang bapak dan kawan-kawannya cuman 'haha hehe'.
Setelah Haechan tenang habis shock lihat Jaemin tiba-tiba nongol dan semua udah masuk dan duduk rapi serta manis, pembicaraanpun dimulai.
Doyoung mengawali, "nak maafin ayahmu ini huwaaaa" Haechan merem melek, bingung bapaknya nih kenapaaaa.
"Udah gapapa kok Haechan kuat!"
"Kuat apaan, masuk UGD juga," mulutnya holkay mah seenaknya emang.
"Chan," suara Jaemin menginterupsi. Haechanpun menoleh menatap Jaemin. -mau colan aegyo mereka awokawok, sorry lagi kobam aegyonya mereka-
"Kenapa?" Haechan bertanya soalnya Jaemin gak ngomong samsek.
"Buluk lo tuh ngeselin! Tapi lo tetep jadi temen kita, apalagi setelah kejadian ini," jedanya lalu menatap Jeno Renjun Chenlee Jisung Mark terus bilang, "iyakan?" mereka auto membuang muka, Jaemin pinter banget bikin orang kesel.
"Tau gitu gua biarin lo ketabrak, mati sekalian!" Haechan sebel, udah ditolong tetep aja dipanggil "buluk".
______
okeee sekian yups, sorry kalau req nya gak aku tuangin sesuai harapan kalian😢
ayo hujad akuu gaopo!
KAMU SEDANG MEMBACA
Buluk "Haechan"
Short StorySeorang Haechan yang tampan tak lupa ada kata buluk dibelakang. Pribadi yang sering dinistakan, saat nge-lucupun tak pernah dihiraukan. Oooh Haechan tetaplah bersabar.