Ep.9 : Sikapmu Berbeda Hari Ini

23 4 0
                                    

Bel masuk berbunyi, aku masuk dan menatap Jessy yang sedang menyiapkan alat tulis. Jessy sama sekali tak menghiraukanku, aku jadi kecewa tentang kejadian ini. Aku berpaling dari Jessy ke arah kak Rendra yang sedari tadi menatapku. Aku membalas tatapannya dan kak Rendra tersenyum kepadaku, tapi aku menghiraukannya dan langsung berpaling ke kak Candra yang sedari tadi memanggilku.

"Des, ada masalah?"tanya kak Candra. Aku terdiam sejenak.
"Aku sempat lihat tadi kamu bertengkar dengan Jessy"kata kak Dirga yang mencemaskanku.
"Nanti kita bicara kak"kataku.

Bel berbunyi, aku sebenarnya sudah selesai dari tadi, namun aku membiarkannya. Aku ga tahu harus apa sejak kejadian tadi. Dari tadi Jessy tidak menghiraukan ku, bahkan saat keluar kelas dia sudah tidak ada. Aku mencari Jessy ke perpustakaan sampai kantin, namun hasilnya nihil. Rasa cemasku terus mengalir dalam tubuhku.

"Des!"teriak kak Candra yang berlari ke arahku
"Lagi cari Jessy?" Tanya kak Candra

"Iya kak, dari tadi aku cariin ga ketemu, aku takut terjadi apa apa sama Jessy" jawabku panik

"Keep calm Des, ayo kita cari sama sama"ajak kak Candra.

Kita sudah menghabiskan waktu istirahat untuk mencari Jessy, namun hasilnya tetap nihil. Aku dan kak Candra kembali ke kelas sambil menunggu Jessy datang. Tak lama kemudian Bel masuk berbunyi, semua siswa masuk kelas. Sedari tadi aku menengok ke arah belakang, tapi Jessy belum ada ditempatnya. Sampai tes pun dimulai, sosok Jessy belum terlihat dan bahkan kak Rendra juga. Aku makin penasaran tentang hubungan mereka.

"Kok ini masih ada yang kosong? Kemana orangnya?"tanya pengawas

"Tidak tahu pak, tadi saya sempat mencari tapi ga ketemu"jawab kak Candra

"Kita tunggu aja dulu, dan kalian fokus ke tesnya saja ya"kata pengawas

"Iya pak"jawab seluruh murid

Tok tok tok
"Permisi"kata kak Rendra

"Darimana aja kamu?"tanya pengawas

"Maaf pak saya dari perpustakaan untuk belajar tapi malah ketiduran"jawab kak Rendra

"Yaudah, segera duduk dan mengerjakan tesnya"kata pengawas.

"Oh ya, kamu tahu anak yang duduk di belakang itu kemana?"tanya pengawas

"Ya mana saya tahu lah pak, kan saya habis di alam mimpi."jawab kak Rendra

"Ya kalau di alam mimpi bertemu juga"canda pengawas

"Udahlah pak nanti juga datang sendiri, lagian kasian teman temanku ga konsen gara gara percakapan kita"kata kak Rendra yang disetujui siswa lainnya.

Bel berbunyi, banyak anak yang sudah keluar. Aku sengaja keluar terakhir karena kak Rendra juga belum keluar. Sebenarnya aku kepo dengan apa yang telah terjadi padanya.

"Desy"panggil pengawas

"Ya pak?"tanyaku

"Tolong sampaikan ke temanmu kalau dia harus ikut ujian susulan ya"kata pengawas

"Baik pak, akan saya sampaikan"kataku yang langsung keluar kelas.

Aku menunggu kak Rendra yang sedang berbincang dengan pengawas. Tak lama kemudian kak Rendra keluar.

"Kak"kataku

"Jangan tanya soal Jessy,aku juga ga tahu dia pergi kemana" kata kak Rendra

"Aku ga tanya soal Jessy kak, aku cuma mau nanya kakak habis dari mana tadi"kataku

"Kamu ga denger tadi"kata kak Rendra yang sedikit mengeras dan membuatku takut

"Maaf kak, aku cuma khawatir"kataku sambil menundukkan kepala dan pergi dari kak Rendra

Aku berlari kecil sambil meneteskan air mata. Hatiku terasa sakit oleh sikap kak Rendra terhadapku. Sampai di taman sekolah aku duduk sambil menangis. Tiba tiba saja kak Dirga berada di sampingku.

"Jangan menangis"kata kak Dirga sambil memberikan sapu tangan kepadaku

"Aku akan mencoba menanyakannya untukmu"kata kak Dirga

"Kak, apa yang terjadi sama kak Rendra akhir akhir ini?"tanyaku

"Hmmm, dia emang agak dingin sih, apalagi sekarang jarang ngobrol sama lainnya bahkan sama akupun kadang jarang. Aku rasa ada yang disembunyikan darinya"kata kak Dirga

"Kak, aku masih khawatir sama Jessy "kataku

"Semoga Jessy gapapa. Kamu pulang aja besok terakhir ujian lho"kata kak Dirga

"Iya kak"kataku

"Mau gue anterin?"tanya kak Candra

"Ga usah kak"jawabku sungkan

"Udah gapapa, bukan hanya Jessy yang perlu dikhawatirkan tapi kamu juga perlu dikhawatirkan"kata kak Candra yang memaksaku.

Akhirnya aku pulang bersama kak Candra
.
.
.

Hari terakhir ujian telah tiba. Aku berangkat ke sekolah seperti biasa. Namun, aku masih merasa gelisah karena kejadian kemarin. Aku terus memikirkan Jessy dan kak Rendra , aku menelepon mereka tapi tidak sama dan satupun yang terjawab.
Aku melangkahkan kaki ku ke gerbang untuk menuju ruangan ku. Sampai di depan ruangan satu , aku dihadapkan sosok yang membuatku bisa merasakan kebahagiaan sederhana. Aku terkejut, kenapa dia berdiri di sana dan tiba tiba berlari ke arahku, seakan akan dia sedang menungguku.

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang