Ep.20 : Secarik Kertas

13 4 4
                                    

Aku duduk terdiam didekat kaca sambil memandang langit yang begitu cerah dan indah, sembari menunggu seseorang yang akan datang untuk duduk di depanku. Namun, tak lama kemudian ponselku bergetar, akupun segera membuka pesan dari orang aku tunggu-tunggu sedari tadi.

Kak Rendra
Des, maaf banget kita ga bisa ketemuan hari ini. Aku ada tugas yang harus dikerjakan dan harus selesai hari ini

Gapapa kak, selesain tugasnya aja. Lagian kita bisa ketemuan lain waktu

Dengan berat hati aku mengatakan 'tidak apa-apa'. Kata-kata yang ku tulis kepada kak Rendra tidak sesuai dengan perasaanku yang sebenarnya.

Setelah membalas chat dari kak Rendra akupun meninggalkan kantin dengan rasa yang sedikit berat untuk diterima.

.
.

"Habis dari mana lo?"tanya Reza

"Habis dari kantin"jawabku spontan yang kemudian diberi jawaban 'oh' sama Reza.

Pelajaran yang berlangsung hari ini serasa tidak masuk di otakku. Otakku tidak bisa menerima pelajaran hari ini, otakku hanya bisa menerima kak Rendra saja.

"Des, entar kita pulang bareng ya, aku mau kerumah mu" kata Reza

"Oh....ya"jawabku yang sedikit bingung karena tidak tau yang Reza katakan tapi spontan kujawab 'iya'

.
.
.

"Ren, katanya kamu hari ini ada janji sama Desy?"tanya Candra

"Iya"jawab Rendra singkat

"Kapan?"

"Harusnya waktu istirahat tadi"

"Kok ga ketemuan?"

"Iya, Desy ada urusan tadi"jawab Rendra yang kemudian dijawab 'ooh' sama Candra.

.
.
.

Bel pulang berbunyi. Semuanya berberes membersihkan mejanya dan bergegas untuk pulang.
"Kok masih disini?"tanyaku kepada Reza

"Hmmm"jawab Reza sedikit kesal tapi membuatku bingung.

"Lo tuh ditungguin malah lelet sekali kek siput, Lo mau pulang ga sih?"tanya Reza kesal

"Oh kamu nungguin aku?" Tanyaku terkekeh

"Tumben kamu nungguin aku"kataku

"Kan gue udah bilang kalo mau ke rumah lo"jawab Reza kesal

"Kapan?"tanyaku

"Barusan:-|"kata Reza semakin kesal

"Maaf-maaf, tadi aku ga bisa fokus pelajaran, sampai-sampai kamu ngomong apa aku ga tau"jawabku terkekeh

Aku dan Reza pun menuju halte dan pergi ke rumahku. Semenjak tugas kelompok dari Bu Lisa, Reza jadi sering kerumahku. Begitupun dengan bunda yang semakin akrab dengan Reza.

〰️〰️〰️

[H-3 menjelang Hari Ujian]

Semenjak kejadian di kantin waktu itu, aku dan kak Rendra belum pernah bertemu lagi, bahkan waktu di kantin juga tidak jadi bertemu.

"Des, aku perhatiin kamu sama kak Rendra jarang bertemu akhir² ini"kata Reza

"Iya, mungkin kak Rendra sibuk, apalagi sekarang udah mau ujian"jawabku

"Tapi hubungan kalian baik² saja kan?" Tanya Reza yang memang sudah tau hubunganku dengan kak Rendra

"Ya begitulah"jawabku

"Begitu bagaimana?"tanya Reza

"Mmmm, kak Rendra akhir² ini jarang sekali menghubungiku"kataku

"Lo tunggu aja, siapa tau Lo dikasih kejutan sama dia"kata Reza yang membuatku berharap seperti apa yang dikatakannya.

Hari semakin sore dan sekolah akan segera berakhir. Aku sudah menunggu bel berbunyi. Tak lama kemudian bel berdering, akupun segera berberes dan lekas keluar kelas.

Aku dan Reza berjalan bersama menuju halte. Namun, langkah kita terhenti oleh seseorang yang tak asing bagiku dan Reza. Orang itu melihat kita berjalan, lalu ia berjalan menghampiriku. Ia memberikanku secarik kertas, ya aku tau itu sebuah surat tapi aku tidak tau isinya. Tanpa sepatah kata pun ia langsung pergi meninggalkanku dan Reza.

"Ada apa dengannya?"tanya Reza terheran

"Entah lah"jawabku

"Itu bukan surat cinta kan?"tanya Reza lagi

"Sepertinya bukan, kak Candra bukan tipe-tipe seperti itu"jawabku

"Lalu, itu apa?"tanya Reza yang membuatku membaca isi surat tersebut.

"Za, apakah kak Candra masih berada di sekitar sini?"kataku setelah membaca surat tersebut

"Mungkin"jawab Reza

Setelah mendengar jawaban dari Reza akupun bergegas mencari pemberi surat tersebut, kak Candra. Aku berlari menghampiri kak Candra yang diikuti Reza dibelakang ku.

Aku mencari kak Candra kemana-mana, sampai aku kembali ke sekolah. Namun, kak Candra tidak ada di sana.

"Des, kamu kenapa sih kok tiba-tiba mencari kak Candra?"tanya Reza kebingungan

Aku tidak bisa menjawab pertanyaan dari Reza. Aku hanya bisa duduk di bangku taman sekolah sambil meneteskan air mata.

"Des, kamu kenapa? Jangan bikin aku khawatir dong"tanya Reza yang melihatku menangis tersedu-sedu. Aku memberikan reza surat yang diberikan oleh kak Candra.

"Kamu sudah menghubungi kak Candra?"tanya Reza yang telah selesai membaca suratnya

"Udah, semua udah aku hubungi tapi tidak ada yang aktif"kataku

"Yaudah kita pulang aja dulu, hari mulai gelap, ntar kamu dicariin sama bunda lho"ajak Reza

Aku dan Reza pulang menuju rumahku.

*NOTES : Maaf sebelumnya, Karakter bangchan awalnya Dirga diubah menjadi Candra ya, jadi dituker sama Lee Know

Bangchan (Dirga) = Candra
Lee Know (Candra) = Dirga

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang