Hari ini hari kedua tes, walaupun aku berjanji sama Jessy untuk tidak mendekati kak Rendra, namun aku ga bisa berjanji untuk tidak memerhatikannya. Dari kemarin sepertinya kak Rendra berusaha menghindar dariku, aku tahu itu pasti gara gara Jessy. Sebenarnya aku penasaran sekali ada apa dengan mereka. Gara gara penasaran, aku memutuskan untuk segera membicarakan hal ini kepada kak Candra. Namun saat bel istirahat tiba, Jessy sudah mengajakku belajar. Aku hanya bisa menuruti kemauan Jessy dan pergi ke perpustakaan bersama.
Hari hari telah berlalu, sekarang sudah masuk hari ke 6 dari 8 hari untuk tes. Hari ini kak Candra bersikeras untuk menanyakan tentang ancaman itu. Kebetulan mapel hari ini adalah mapel bahasa daerah jadi aku bisa keluar duluan. Aku dan kak Candra membuat janji untuk membicarakan hal ini setelah menyelesaikan tes bahasa daerah. Ketika kak Candra sudah keluar, akupun segera ikut keluar dan mengikuti kak Candra
"Jadi, apa ancaman yang kau bicarakan waktu itu?"tanya kak Candra
"Kata kak Rendra , kalau aku menerimanya aku harus menjauh dari Jessy,sahabatku"jawabku
"Jessy?"tanya kak Candra yang ku jawab dengan anggukan
"Apa kakak tahu hubungan mereka? Soalnya ketika Jessy ketemu kak Rendra dia langsung marah marah dan menjauh"tanyaku
"Aku ga tahu sih kalau soal itu"jawab kak Candra "tapi aku akan mencoba untuk mencari info tentang itu"
"Oh iya katanya dia sahabatmu, kamu bisa ceritakan sedikit tentangnya?"tanya kak Candra
"Dia berasal dari Korea yang pindah ke Indonesia karena pekerjaan ayahnya. Dia juga tidak ikut MOS waktu itu, mungkin kakak jadi tidak tahu tentang nya"jawabku
"Oh pantes aku belum pernah lihat"kata kak Candra"nama nya siapa tadi?"
"Jessy. Jessica Hwang"jawabku,
"Jessica Hwang?"kata kak Candra. Dan tiba tiba teleponku berbunyi
Hallo Jes
Des kamu dimana? Aku kan udah bilang kalau kita pergi sama sama
Iya maaf aku segera ke kelas ok
Cepetan
"Kak aku balik kelas dulu ya"kataku
"Iya, besok kita bicara lagi "kata kak Candra
Akupun berlari menuju kelas dan mendapati Jessy dengan raut wajah yang murung
"Darimana?"tanya Jessy kesal
"Dari kamar mandi maaf aku kebelet banget tadi"jawabku
"Beneran?"tanya Jessy yang tidak percaya
"Kamu lihat kan aku keluar jam berapa? Aku sangat kebelet sekali tadi"jawabku
"Iya deh, ayo kita ke perpus"kata Jessy
Setiba di perpustakaan kita langsung mengeluarkan buku. Jessy yang sedang sibuk membaca buku akhirnya dia berhenti membaca dan menatapku.
"Des aku ingin tanya"kata Jessy
"Apa? Nanti aku jelasin kalau kamu ga bisa"jawabku
"Bukan soal pelajaran, tapi soal kak Rendra"kata Jessy yang membuatku heran yang tiba tiba menanyakannya.
"Kamu suka sama kak rendra?"tanyanya yang membuatku bingung untuk menjawabnya
"Kamu jujur saja padaku, kalau kamu suka aku ga akan marah kok" kata Jessy
"Mmm iya aku suka sama kak Rendra " jawabku yang membuat Jessy tersenyum
"kalau kamu dihadapi 2 pilihan kamu akan memilihku atau kak Rendra?"tanya Jessy
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity
RomansaBukan hanya sebuah kebetulan biasa, tapi sebuah kebetulan yang menyenangkan. Takdir? aku tidak tahu ini sebuah kebetulan atau takdir, tapi aku menikmatinya.
