Androginy's 4th part: ~SYMPTOM~

236 25 1
                                    

   Aku terduduk dalam kursi kemudi, mobilku masih berada diarea parkir rumah sakit tempat dr.Tul bekerja. Pandanganku tiba-tiba menjadi kabur, aku merasa sedikit pusing, "apa kepalaku melesat digaris orbit? rasanya seperti berputar sendiri."

~SYMPTOM~

Max POV

   Apa ini gejalanya? apa aku membutuhkan darah sekarang?. Pandanganku terus berputar dengan percepatan yang bertambah, aku menjadi sangat panik. Kalau benar aku harus minum darah sekarang, maka celakalah aku, aku tak mungkin membawa mobil kembali ke flat dalam keadaan seperti ini, sedangkan aku menyimpan darah-darah itu disana.

   Bukankah aku berada dirumah sakit sekarang?. tempat ini pasti punya stock darah yang melimpah.

   Aku segera keluar dari mobil, agak kesusahan membawa badanku sekarang.. seolah ada tubuh lain yang kubawa dibadanku ini, aku bahkan tak bisa melangkah dengan seimbang.. tubuhku terombang-ambing dan pandanganku semakin cepat berputar.. aku harus segera menemukan dimana letak bank darah.

   Aku terus memacu langkah, tak peduli berapa orang yang sudah aku tabrak saat berjalan tadi, aku hanya ingin cepat sampai ke bank darah, aku sudah tak tahan dengan rasa pusing luar biasa yang menggerogoti kepalaku. Didepan.. aku melihatnya.. dalam pandangan yang semakin kabur aku melihat sebuah plakat yang berbunyi "Bank Darah" berjarak dua puluh meter dari posisiku berdiri, maksudku dari posisiku bersandar, secara teknis aku tak bisa menyebut diriku berdiri karena tubuhku sudah tertopang oleh tiang penyangga koridor.

   Dengan sisa tenaga yang aku miliki, aku berlari kesana. ruangannya tak dikunci dan hanya ada satu petugas yang menjaga ruangan itu, petugas itu tak memperhatikan saat aku masuk ruangan, ia terlalu sibuk dengan gadgetnya, aku beruntung. sepertinya iapun tak mendengar keributan kecil yang kubuat karena earplug yang menyumbat telinganya.

   Aku membuka lemari pendingin yang berisi kantong-kantong darah yang ada disana, segera aku sesap satu kantong.. aku tak bisa menjelaskan rasanya, tapi tenggorokanku tak menolaknya. Satu kantong habis dan itu menimbulkan perasaan lega, tapi tubuhku seperti meminta satu kantong yang lain.. tak buang waktu aku segera menyesap kantong kedua. Pandanganku mulai normal sekarang, tapi masih ada rasa lapar yang tersisa ditubuhku..

   Celaka! aku mendengar suara derap kaki menuju kearahku.

"hei sedang apa kau?" suara itu tepat berada didibelakangku sekarang. aku tertangkap! waktu itu secara sepontan aku membelalakkan mata karena terkejut akan kehadiran seseorang, memikirkan apa yang bisa kulakukan dalam situasi ini.

"kau bicara dengan siapa?!" aku mendengar suara yang lain dari depan, itu mungkin suara penjaga yang kusebutkan tadi.

nafasku semakin terengah-engah, aku ingin lari tapi bagaimana mungkin, seseorang telah melihatku, bahkan aku masih menggenggam sisa darah dari kantong kedua.

   Aku merasakan tangan menempel dipundak kananku sedikit memberi tarikan kebelakang searah jarum jam membuat tubuhku kini berhadapan dengan seorang wanita yang tiba-tiba saja mendelik ketakutan saat menatap wajahku yang berlumur darah disekitar mulut

"aaaaaa.... " ia menjerit histeris, ia bahkan memejamkan matanya saking takutnya melihat penampakanku, dan aku segera meng-invisble-kan tubuhku sebelum petugas yang lain datang. Dan benar saja petugas yang lain segera datang untuk mengecek apa yang terjadi, beruntungnya aku melakukannya tepat waktu. Saat petugas lain itu datang ia sudah tak bisa melihat tubuhku.

ANDROGINY (MaxTul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang