Berjuta pertanyaan mengisi rongga dikepalaku.. dan yang menjadi headline adalah "apa sebenarnya yang direncanakan Gloth?".
Mengapa Gloth menyembunyikan siapa orang yang membuatku jatuh cinta? Mengapa ia membiarkan Moon mati? Mengapa ia harus mengatakan kepada dokter Tul kalau aku ini kekasihnya. itu pertanyaan lain yang membuatku tak bisa tidur malam ini.~WINGS~
Max POVUrusanku dengan Gloth masih belum usai. Aku tak kan menganggapnya usai sampai benar-benar mengetahui yang sebenarnya, aku tahu siapa dia dan kekuatan yang ia miliki, itu tak akan mudah bagiku untuk berbuat sesuatu yang luput dari pengawasaannya. Tapi aku merasa punya hak mengetahui apa yang terjadi pada hidupku. Aku memang merasa jadi banyak mau sekarang, aku beranggapan itu karena aku adalah setengah manusia sekarang, kompleksitas dalam kepalaku meningkat, ternyata bukan kabar burung bahwa manusia itu sangat rumit.
Waktu hampir tengah malam, tapi sama sekali aku tak merasakan kantuk, aku hanya duduk ditepi ranjang memandangi jendela kamar, tak ada apa-apa yang bisa kutangkap dari mataku selain pemandangan hitam dengan titik-titik pantulan cahaya, ya walau samar-samar aku bisa melihat bayangan tubuhku disana tapi transparansinya hampir 100 persen yang tersamar oleh bayangan dari benda lain disekitarku.
Aku sudah menyiapkan beberapa pertanyaan untuk Gloth. Pertemuan dengan dia selanjutnya, aku pastikan suasananya akan seperti persidangan. Aku tak berhenti mengutuk dan menyayangkan apa yang telah dilakukan oleh Gloth, dia membawa hubungan ini kedalam status benci tapi rindu.
"hah?!"
aku sangat terkejut setelah merasakan gerakan telunjuk menggambar bentuk hati dipunggungku. Jantungku rasanya mau copot dan darahku seperti mengendap seluruhnya ke kaki ku.
segera aku menyadari siapa pelakunya, aku menoleh kebelakang dan disana sudah ada Gloth tidur dengan posisi miring dan tangan menyangga kepala. Apa gunanya dia muncul dengan cara seperti itu?.
dia melempar senyum tak berdosa.
"Gloth kita harus bicara.." ucapku malas dengan senyum basa basinya itu.
"baik aku akan mendengarkan!" ia bangkit dan menyandarkan punggung dikepala ranjang.
"tak cukup mendengar, kau juga harus menjawabku!"
"cerewet!"
"karena aku manusia!"
"kau Lucif!"
"kenapa kau tak membiarkan Moon hidup, agar aku bisa jatuh cinta dengannya.. bukankah itu akan mempermudah jalanku?!" tanyaku.
aku bisa mendengar Gloth sedang mendesah,
"jika aku mengatakan bahwa semua ini adalah takdir apa kau marah?"
"jangan membuatku kesal dengan prolog tak penting itu!" aku menatap Gloth tajam,
"dengar Max, aku sudah berusaha mencegah Moon.. bahkan aku sudah coba menghapus obsesi bodoh diotaknya tentang menjadi seorang peri tapi aku gagal.. itu juga yang menjadi alasan mengapa aku menghapus memorimu tentang Castle dan Ritz karena aku tak bisa menghapus memori mereka." jelas Gloth, segera wajahnya menjadi panik setelah mengeluarkan kalimatnya, apa mungkin dia keceplosan.
"kenapa kau bermain-main dengan memori manusia?, itu tak bisa mengubah apapun.. dilupakan bukan berarti tak pernah terjadi." ucapku kesal.
"aku hanya ingin meminimalisir pihak-pihak yang terlibat dalam lingkaran masalahmu.. semakin banyak manusia yang terlibat semakin banyak masalah yang akan timbul.." jelas Gloth.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDROGINY (MaxTul)
FantasyANDROGINY : Maxtul fan's fiction yang bertema fantasi. Max adalah seorang peri yang harus menjalani masa hidup dibumi, karena ia dari jenis peri androgini yaitu peri pecinta sesama jenis. Peri androgini harus terusir dari alam peri akibat kelainan y...