Mungkin ini keseribu kali aku memanggil namanya, tapi sama sekali ia tak memberi reaksi apapun, kedua sisi kelopak matanya bertemu satu sama lain dan tak bergerak sedikitpun. Yang membuatku sangsi adalah keadaan Max yang tak menggunakan sehelai kainpun menutupi tubuhnya saat aku menemukannya dan keadaan kamarnya yang berantakan. Seseorang sengaja menepikan meja dan sofa sehingga membuat ruangan ini memiliki ruang kosong ditengah-tengahnya dan botol-botol minuman yang masih tersusun diatas meja.. Max mengadakan pesta semalam?
~PROGNOSIS~
Gloth POV
"Max!!"
aku terus menepuk-nepuk pipi Max, tubuhnya kutemukan meringkuk dilantai dalam keadaan telanjang, untung saja satu snap dari jari-jariku bisa membuat pakaian yang berserakan disekitarnya melesat menyampuli kulit Max.
yang mengganggu pikiranku sekarang selain apa yang dilakukan Max tadi malam yang membuatnya harus telanjang seperti itu adalah berapa lama Max tertidur seperti ini, jangan bilang Max melewati waktu fajar. kalau benar maka ini gawat!
keadaan Max benar-benar menghawatirkan dimataku, yang aku rasakan saat itu adalah hawa anyir yang menyengat khas aroma iblis.. aku berlari kedapur mengambil beberapa kantong darah yang masih tersisa disana lalu membawanya untuk aku minumkan kepada Max.. aku tak tahu apa cara ini berhasil membuat Max bangun, tapi aku akan mencobanya..
kusobek ujung kantong darah.. segera aku kucurkan kemulut Max..
"uhuk..uhuk.." Max terbatuk, setidaknya ia memberi reaksi..
"Max.. Max.." aku memanggil namanya.. suaraku berhasil membuat kelopak mata Max bergetar..
aku coba meneliti sekujur badan Max sembari menunggu Max tersadar sempurna, mengamati gejala demonic yang mungkin ditampakkan oleh tubuhnya.. anehnya tak kutemukan tanda apapun dikulitnya, jika setelah menelan darah Max membuat reaksi harusnya ada tanda-tanda yang ditampakkan oleh Max, bisa jadi kadar iblis dalam tubuhnya meningkat.
"Gloth!" suara Max mengalihkan perhatianku..
yiks..
Max memuntahkan sisa darah yang masih terkulum didalam mulutnya
"Max kau sudah sadar?!" tanyaku..
"apa yang terjadi?" Max balas bertanya,
"seharusnya aku yang bertanya begitu padamu.."
sementara Max masih menampakkan wajah bingungnya.. sepertinya ia tak sepenuhnya sadar dengan apa yang menimpanya..
"maksudku mengapa kau memberiku darah?"
"tenanglah Max.. kau tidak sadarkan diri.. aku pikir darah bisa mengembalikan energimu.. apa kau bisa mengingat apa yang terjadi? ceritakan padaku!"
Max mengangguk..
"kemarin dokter Tul datang mengunjungiku.. lalu kami minum-minum, sepertinya aku mabuk.." jelasnya..
"kau yakin itu saja? kau tahu.. tadi kumenemukanmu tanpa busana.." jelasku pada Max.
"oiya?! aku tidak ingat itu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDROGINY (MaxTul)
FantasyANDROGINY : Maxtul fan's fiction yang bertema fantasi. Max adalah seorang peri yang harus menjalani masa hidup dibumi, karena ia dari jenis peri androgini yaitu peri pecinta sesama jenis. Peri androgini harus terusir dari alam peri akibat kelainan y...