Chapter 5

297 66 44
                                    

Danbi tidak pernah memikirkan ini sebelumnya, tapi nyatanya ada yang lebih mengganggu daripada Chanyoung; yaitu Chanyoung yang bersikap seperti Chanyeol.

Chanyoung bisa melakukannya dengan sangat baik. Caranya bicara, caranya tertawa, bahkan hal-hal kecil seperti berterima kasih saat Danbi mengulurkan sumpit ketika mereka makan bersama. Bedanya, sekarang Chanyoung mempertahankan sikap itu walaupun tidak ada siapa-siapa di sekitar mereka.

Chanyoung terus mengajaknya bicara dalam perjalanan, ketika mereka hanya berdua di dalam mobil yang rasanya jadi terlalu sempit; tentang bentuk awan, tentang hobi, tentang lagu, tentang game ponsel, tentang media sosial, tentang apa saja. Seperti Chanyeol.

Saat Danbi mengerem mendadak di jalan, Chanyoung tidak membentaknya. Chanyoung bertanya apa ia baik-baik saja. Pada Danbi. Seolah ia peduli. Seperti Chanyeol.

Sesekali, di sela-sela syuting yang panjang, Chanyoung melirik ke arahnya, dan Danbi bisa mengerti apa yang ia pikirkan; "Aku capek sekali", "Semoga sebentar lagi pulang", "Kau masih di sana?". Seperti Chanyeol.

Chanyoung yang ini mengesalkan Danbi, karena wajah mereka yang serupa tidak bisa menyembunyikan fakta bahwa ini semua hanya kepura-puraan. Masalahnya, semakin lama bersamanya, pengawasan Danbi semakin lemah, dan ada kalanya—meskipun jarang sekali—ia percaya. Bahwa Chanyoung yang ini adalah Chanyoung yang sebenarnya.

Bahkan di apartemen, Chanyoung tidak lagi bersembunyi di kamar sepanjang waktu, sampai pada titik di mana Danbi nyaris tidak melihat Chanyeol sama sekali. Karena semakin sering Chanyoung menunjukkan diri, semakin dalam Chanyeol mengundurkan diri. Ini yang paling mengkhawatirkannya.

Danbi benar-benar lega saat minggu Chanyoung berakhir dan ia bisa kembali bekerja dengan Chanyeol. Bersama Chanyeol, Danbi tidak perlu bersikap awas. Danbi mengenalnya. Danbi tidak perlu mengingatkan dirinya setiap lima menit untuk berhati-hati kalau Chanyeol akan menyakitinya.

***

"Cuacanya bagus hari ini, kan?"

Chanyeol sudah mengatakan itu sebelas kali, Danbi menghitung, sejak mereka meninggalkan apartemen, menemui penata rias, sampai tiba di lokasi. Padahal cuaca menjelang akhir Desember dingin menggigit, walaupun salju pertama memang belum juga turun. Meski begitu, Danbi tidak mengeluh. Suasana hati Chanyeol yang baik cepat menular.

"Iya, iya." Danbi merapatkan mantelnya. Syukurnya hari ini mereka mengerjakan semua adegan di dalam ruangan. Di luar suhunya hampir nol derajat. "Kerjalah sana. Semoga syutingnya selesai cepat. Kulihat adegan hari ini tidak banyak."

Chanyeol mengangguk membenarkan. "Kalau hari ini selesai cepat, apa kita boleh pergi bermain?"

"Main apa?"

"Ice skating," celetuk Chanyeol. "Atau boling? Menonton film juga boleh. Teater dini hari pasti dibuka karena sebentar lagi akhir tahun."

Chanyeol sudah terlalu lama tinggal di rumah, di dalam tubuhnya pasti tersimpan terlalu banyak energi. Danbi mengangguk-angguk, walaupun sejujurnya ia tidak antusias—ia lebih suka tidur. "Baiklah. Apapun yang kau inginkan."

"Kau tahu? Kau ini manajer terbaik yang pernah ada."

Danbi mendengus, sudut-sudut mulutnya terangkat tanpa sadar. "Sanjungan tidak mempan padaku, tapi bolehlah."

Chanyeol bergabung dengan Jinhye dan penulis naskah. Mereka menyelesaikan bagian antiklimaks dan resolusi lebih dulu sebelum kembali ke klimaks, jadi Danbi sudah tahu akhir ceritanya sebelum melihat klimaksnya.

Yeri, peran utama wanita yang dimainkan Jinhye, menyelamatkan Jaejun yang saat itu berada di bawah kesadaran Youngwoong—kepribadian kedua yang selalu muncul saat Jaejun sakit—saat laki-laki itu mencoba bunuh diri dengan menenggelamkan diri dengan pengaruh obat tidur. Setelah kehilangan kesadaran selama beberapa hari, Jaejun terbangun amnesia, tapi tanpa ingatannya pun ia sekali lagi jatuh cinta pada Yeri. Yeri tidak pernah membicarakan soal Youngwoong, berharap Jaejun bisa hidup normal tanpanya sekarang. Mereka berdua tinggal bersama, membicarakan rencana di masa depan, lalu tiba-tiba pada satu pagi Jaejun terbangun di sebelah Yeri sebagai Youngwoong.

Dead Ringer [on hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang