10(M)

35.5K 1.7K 25
                                    







Pagi ini, di jam sebelas siang. Suasana Restoran ternama di seoul yang tampak ramai oleh pengunjung yang istirahat dan makan siang disana. Semuanya sibuk mengantar pesanan dengan tergesa gesa agar tidak membuat mereka yang sudah menunggu merasa kecewa.

Semuanya bekerja dengan sangat baik dan semangat karena ini merupakan hari senin. Meskipun cukup melelahkan, tetapi mereka diharuskan untuk mengerjakannya. Ini sudah menjadi tugas mereka.

Namun, sesuatu yang menarik perhatian adalah sosok pria yang duduk diam diujung dapur sembari memandang jendela yang terbuka menikmati udara yang masuk. Ekspresi nya menjadi sendu sebab telah kehilangan sosok yang selalu membangkitkan tenaganya.

Jennie, Merupakan gadis yang bisa dibilang sangat dipuja dan diandalkan disini karena cara kerja nya yang tidak pernah mengenal lelah. Terkadang ia merasa kasihan sebab Jennie selalu berusaha untuk membahagiakan orang tuanya dan berharap bahwa mereka berubah.

Ia mengetahui semuanya. Gadis itu mengalami hal yang menyulitkan. Orang tuanya bukan orang yang baik seperti umumnya. Gila harta, licik, dan tidak bisa menghilang kan dendam pada Jennie yang merupakan anak mereka juga.

Dan hilangnya Jennie membuat sebuah tanda tanya besar bagi para pekerja disana. Gadis polos dan cantik itu tiba tiba tidak masuk dan tidak ada kabar sama sekali.

'Kau dimana sebenarnya Jennie..'. batinnya dengan raut wajah yang sangat khawatir. Hanbin- pemuda yang tengah mencemaskan sosok gadis yang menjadi pujaan hatinya. Mengeraskan rahangnya ketika mengingat bahwa kemungkinan besar kalau Jennie terlibat kasus penculikan.

Namun, ditengah lamunan nya, Hanbin merasakan getaran pada ponsel persegi miliknya. Ia melihat nama yang tertera di layar itu. 'Jae Hun'.

"Ada apa". Ucapnya malas.

'Kau mau tau sesuatu? Ada kejanggalan pada kehilangannya. Aku menemukan orang yang menculik putriku'

"Jangan bercanda Jae! Aku akan memenggal kepalamu jika berbohong". Desisnya.

'Menurutmu kenapa aku harus berbohong? Tidak ada gunanya juga untuk orang tua sepertiku Hanbin'.

"Shit! Aku akan kesana". Ucapnya sembari memutuskan panggilan sepihak dan segera memasukkan ponsel di saku celananya.

Sudah nyaris akan berjalan untuk pergi tetapi sebuah suara menghentikan nya.

"Hanbin-ah! Kau akan kemana?".

Suara sosok gadis yang berdiri dengan celemek di leher nya karena mungkin baru habis mengantarkan pesanan. Hanbin tersenyum tipis merasa tidak memiliki alasan yang tepat untuk mengatakan nya pada Lisa. Gadis yang merupakan sahabat Jennie. Mereka berteman dekat.

"Aku akan pergi sebentar Lisa-ya. Tolong sampaikan pada sajang-nim. Aku akan mencoba untuk mencari Jennie, aku tidak yakin akan ini tapi- cobalah untuk bersabar. Aku yakin Jennie akan baik baik saja". Jelas Hanbin berusaha tersenyum meyakinkan Lisa.

"Baiklah kalau begitu kabari aku jika jennie sudah di temukan". Lisa berucap dengan raut wajah yang sedikit tenang sebab ia mempercayai Hanbin. Sosok pemuda itu sangat antusias ingin membantu mencari Jennie yang hilang entah kemana.

Hanbin mengangguk dan kembali melanjutkan langkahnya menuju taman kota untuk menunggu jemputan dari salah satu anak buahnya. Ia juga bukan orang yang baik, Hidup ditengah tengah kegelapan membuat Hanbin menjadi seperti sekarang.

Masa kecilnya penuh dengan tekanan dari ayahnya yang selalu arrogant dan bersikap tegas. Waktu bermain Hanbin hanya di isi oleh beberapa latihan bela diri dan lainnya.

MAFIA IN THE DARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang