Tema: Waktu
Genre: Chicklit Sad
Jumlah Kata: 266
Isi:Anara, gadis kecil berusia lima tahun tersebut terus berlari di taman tanpa henti. Dia berlari ke sana - ke mari tanpa mendengar perkataan sang Ibu yang menyuruhnya untuk berhati-hati dan jangan berlari.
Syana sesekali meraih tangan putrinya itu, lalu membawanya untuk kembali duduk di dekatnya dengan diam. Terlihat jelas, raut kekesalan Anara dan Syana hanya tersenyum.
Anara dengan gesit kembali berlari meninggalkan Syana dengan girangnya. Menghirup aroma bunga dan juga mengejar kupu-kupu di sana begitu mengasyikkan.
"Anara, kemarilah!" teriak Syana.
Perlahan gadis itu, mulai berlari cukup jauh bahkan sudah tidak terlihat lagi dari jangkauan Syana, ibunya. Hingga, bunyi klakson mobil membuyarkan semuanya.
"Anara!" teriak Syana yang menandai pakaian putrinya itu.
Syana meraih tubuh putrinya dengan cepat. Warga pun segera menghampiri, lalu membantunya untuk segera di bawa ke rumah sakit.
"Anara, bertahanlah, Nak." Syana mengusap puncak kepala putrinya.
Mobil yang mereka tumpangi perlahan berhenti di depan rumah sakit. Anara segera di bawa ke ruang UGD agar mendapat perawatan.
Syana terdiam, menunggu dari luar. Hatinya kini kacau, tidak tahu harus berbuat apa. Saat ini, dia berharap ada kabar baik.
Terlihat dokter keluar, lalu menghampiri Syana.
Syana berdiri. "Dokter, bagaimana keadaan putri Saya?" tanyanya.
Dokter terlihat menggeleng pelan.
"Dokter?" tanya Syana lagi.
Syana menggeleng, kemudian berlari masuk ke dalam. Terlihat kain putih menutupi seluruh tubuh Anara.
"Anara!" Syana menggeleng tidak percaya. Tangisnya seketika pecah.
Apa daya, dokter sudah berusaha untuk menyelamatkannya, tetapi gadis itu, kini sudah tidak ada lagi dan hanya sunyi yang sekarang menemani Syana.
Semuanya lenyap dalam sekejap, berganti menjadi sunyi dalam detik yang kian membisu. Tak ada perkataan hanya isakan yang terdengar, hingga keterdiaman.
-Pitri Ani-
Kersik, 21 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cermin
RandomHasil pemikiran yang disusun, hingga menjadi Kumpulan Cermin. By : Pitri Ani Senja_Berbisik