"Aigoo, putra tampan eomma tadi belajar apa?" tanya Jennie mengusap rambut anak kecil yang berada di pangkuan Siyeon. Akhir pekan nanti wanita muda itu harus bisa menyempatkan diri untuk berjalan-jalan dengan putranya.
Jihu menunjukan beberapa origami kertas yang tadi dia buat dengan temannya.
"Ini yang aku buat, jjangiji (bagus 'kan)?" tanya pria kecil itu juga tersenyum seakan bangga pada dirinya sendiri.
"Tentu saja, itu sangat bagus!" puji Jennie menujukan ekspresi senangnya langsung menyalakan kembali mobil. Siyeon yang duduk di sebelah kemudi tanpa sengaja memperhatikan mata Jennie yang terlihat sedikit sembab.
"Apa eonnie tadi habis menangis?" tanya gadis berambut gelap agak ragu. Dia mungkin tidak akan banyak membantu, tapi setidaknya bisa menjadi teman bercerita.
"Ah.. ani."
"Ini karena mataku pegal setelah memakai contact lens seharian." alasan Jennie terdengar masuk akal. Padahal dalam hati wanita muda itu sedang kesal pada dirinya sendiri yang sejak pagi terlalu banyak berakting.
Siyeon mengangguk pelan tidak jadi curiga.
"Berarti aku yang berlebihan."
"Haha.. kau ini."
"Oh iya eonnie, aku akan datang ke acara reuni dengan temanku besok. Apa aku minta boleh ijin?"
"Aku tadi menerima panggilan dan agak terkejut mengetahui ada teman seangkatanku yang juga berkerja di Seoul."
"Jinjja? Tentu saja kau boleh ijin. Pasti menyenangkan sekali bertemu dengan teman lama."
"Besok rencananya aku juga ingin bersama jihu seharian."
Siyeon terkekeh. "Mungkin saja disana aku bertemu mantanku nanti."
"Heol."
"Lalu sekarang kita makan malam di luar saja bagaimana?" tanya Jennie yang memfokuskan padanganya ke depan mengatakan idenya. Memasak makanan sendiri menghabiskan banyak waktu, sedangkan dia ingin memakai masker wajah begitu selesai memandikan putranya dan membuatnya tidur.
"Johayo. Bulgogi?" tawar gadis berambut hitam itu menggerakan alisnya naik turun bersemangat. Setelah menahan diri untuk melakukan diet, dia juga perlu memuji dirinya sendiri.
Jennie mengacungkan ibu jarinya setuju. "Kajja!"
"Gogi! Gogi!" seru Jihu yang sudah tahu sebutan untuk daging semangat. Sepertinya selain sosis, dia juga menyukai makanan yang satu ini.
Di kamarnya, pria berkulit putih pucat sedang berbaring di tempat tidur sambil menatap langit-langit kamar. Rasanya benar-benar sangat hampa dan kosong seolah ada sesuatu yang kurang, tepat seperti apa yang ini Jennie katakan padanya. Terlebih pria itu sudah mengganti password apartment, jadi Minkyeong tidak akan bisa lagi masuk seenaknya.
"Ini menyedihkan." keluh Wonwoo melihat gallery foto ponsel yang baru dia keluarkan dari saku.
Ternyata ada banyak sekali foto dirinya dan juga mantan tunangannya, yang terkadang diambil saat mereka sedang pergi berjalan-jalan atau ketika makan malam bersama dengan para pemegang saham di LEON. Perlahan jari telunjuk Wonwoo mulai menghapus semua foto-foto yang kini hanya tinggal kenangan itu. Dia bahkan sudah tak berniat sedikitpun untuk memperbaiki hubungan dengan Minkyeong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, My EX! • JENNIE x WONWOO
FanfictionBagaimana jika kau bertemu dengan orang yang sangat kau benci setelah sekian lama?