"Aku kenyang sekali."
"Kenapa kau tadi menambahkan dua pesanan jjampong (mie seafood) lagi untukku?" ucap Jennie memeluk sayang lengan kekasihnya. Baru saja dia dan Taeyong kembali setelah makan siang bersama di luar kantor. Entah hanya perasaan gadis itu atau memang Taeyong sekarang lebih dekat dengannya, yang pasti Jennie merasa semakin nyaman dengan pria perhatian itu.
"Geunyang.. aku rasa kau harus banyak makan."
"Berhentilah diet, aku tidak tega melihatmu kehilangan berat badan." jujur pria tampan itu mengecup pipi Jennie sekilas. Dia sengaja melakukan itu karena menurutnya ketika Jennie malu, pipinya akan terlihat bersemu merah dan itu sangat imut.
Gadis manis itu pura-pura mencubit Taeyong.
"Ommo.. jangan lakukan ini di kantor. Kalau nanti ada orang lihat bagaimana?"
"Memangnya kenapa? Kau 'kan milikku." ucap Taeyong singkat, tapi langsung tepat masuk ke hati kekasihnya.
"Eyy.. mwoya? Apa kau anak sekolah dasar yang mengaku segampang itu?" Jennie yang merasa malu menangkup kedua pipinya masuk ke dalam lift. Sedangkan pria yang tadi menciumnya membuntuti di belakang.
Taeyong memeluk pinggang Jennie dari samping sambil mengulas senyum.
"Aku memang kekanakan, tapi aku serius dengan ucapanku."
"Hentikan. Hentikan. Kau membuat pipiku memerah."
"Aku bisa mengobatinya."
Pria tampan itu lalu menggerakkan tubuh mungil Jennie berhadapan dengannya. Perlahan gadis itu juga memejamkan mata, merasa hembusan nafas Taeyong mulai menerpa wajahnya.
Chup! Pria yang mirip karakter utama webtoon itu mempersempit jarak di antara mereka agar apa yang mereka lakukan menjadi lebih leluasa. Tidak lupa gadis manis itu juga mengalungkan kedua tangannya pada Taeyong mesra.
Ting!
Pintu lift di lantai 4 terbuka. Seorang pria jangkung yang rapi dengan dengan jas berwarna navy langsung memalingkan wajah, ketika mata berbentuk mirip rubahnya tidak sengaja melihat dua pegawai yang tengah sibuk dengan kegiatan mereka.
Jennie buru-buru memukul pelan dada bidang milik Taeyong agar melepaskan pelukannya, setelah menyadari ada pria yang sama sekali tidak dia ajak bicara beberapa hari ini menunjukan wajah datar.
"Lanjutkan saja."
"Aku bisa menunggu lift berikutnya." suara berat milik Wonwoo terdengar sangat dingin. Auranya terasa sama ketika pria itu baru datang pertama kali ke Lightfrost.
"aqnda tidak perlu menunggu, lagipula lift ini untuk umum." pria yang sempat mencium Jennie hanya bisa menghela nafas pelan. Dia tahu Wonwoo adalah salah satu orang penting, jika ingin mempersulitnya maka Taeyong sendiri yang mungkin menerima akibatnya nanti.
Tidak ada pembicaraan sepatah katapun yang terdengar saat lift yang berisi tiga orang itu naik. Sepasang kekasih yang berdiri di belakang Wonwoo hanya menahan senyum dan bertukar padangan, karena ini baru pertama kalinya mereka berciuman di lift.
"Nanti telpon begitu aku sudah sampai rumah." bisik Taeyong mengusap rambut Jennie sekilas.
"Hmm. Aku usahakan." Jennie mengangguk melihat kekasihnya yang keluar dari lift.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, My EX! • JENNIE x WONWOO
FanfictionBagaimana jika kau bertemu dengan orang yang sangat kau benci setelah sekian lama?