[Sembilan-Last]

6.6K 767 201
                                    

Untuk: Tsukishima Kei
Dari: (full name)

Sebelumnya, aku akan menjelaskan dulu beberapa hal yang mungkin kau tidak tau.

Harusnya keluargaku adalah keluarga yang bahagia. Tapi sejak aku datang, aku mengacaukan semua keharmonisannya. Entah itu pada orang tua, atau kedua kakakku.

Aku minta maaf telah datang ke kehidupanmu dan menghancurkannya. Aku juga berterima kasih karena kau telah menerangi hidupku. Juga menyelamatkanku dari perlakuan hebat ayahku.

Aku sudah tidak diberi kesempatan di keluargaku. Tapi kuharap kau masih membuka hatimu, memberi kesempatan untukku. Aku ingin memperbaikinya..

---

"Kapten, apa kita akan benar-benar membiarkan mereka?" Tanya Hinata.

"Untuk sementara kita biarkan saja" jawab Daichi, sang kapten voli.

Hari itu, latihan voli sudah selesai. Latihan paling canggung yang mereka lakukan. Anak kelas satu, Tsukishima, sama sekali tidak bicara. Yamaguchi pun sama. Lebih anehnya lagi, mereka berdua tidak berkomunikasi satu sama lain. Itu membuat seluruh anggota khawatir melihatnya.

"Yosh. Seperti biasa, kutraktir kalian roti ya" lantang Daichi.

"Kapten, aku tidak akan ikut" kata Tsukishima.

"Aku juga" ucap Yamaguchi.

Seluruh anggota melirik mereka. "O- oh baiklah" Daichi hanya bisa meng-iya-kan mereka. Karena dia masih belum tau penyebabnya.

Anggota voli, selain Tsukishima dan Yamaguchi pergi ke toko Ukai. Daichi merasa ada yang kurang. Dimana gadis yang biasa membantunya mengambil roti?

"Coach Ukai, maaf tapi, bukannya ada seorang gadis yang bekerja disini. Dimana dia?" Tanya Daichi.

"Aah pantas aku merasa toko ini agak kosong" timpal Tanaka.

"Dia.. dia meninggal dua hari yang lalu" jawab Ukai pelan.

"Tunggu, apa?!"

Di saat yang lain terkejut, Daichi memikirkan sesuatu. Dia pernah melihat Yamaguchi juga Tsukishima sedikit berbicara dengan gadis itu. Apa mungkin mereka mengenalnya?

---

Begitu tiba di rumahnya, Tsukishima langsung masuk ke dalam kamar tanpa mengucapkan apapun. Dia berbaring dan menutup kepala dengan lengan kirinya.

"Aku memaafkannya saat dia sudah menutup matanya. Mungkin disana dia mendengarku".

Tsukishima melepas kacamata dan mengacak rambutnya sendiri. "Tapi bagaimana jika dia tak mendengarnya?"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Haruskah aku menyusulnya?"

°●--------------------●°

Mocha: Yeay! Tamaat! Terima kasih atas semua dukungannya!

Kara: Jadi pelajarannya disini adalah, kita ga boleh bohong. Ga baik..

Tsukishima: Ada pesan lain juga, yang tau, silakan tuliskan di komentar.

Yamaguchi: Jaa, matane di cerita selanjutnya.

All: Bye!!

Chance (Tsukishima X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang