Gaara menyambut mereka bedua dengan wajah terkejut. Dan bertahan sampai beberapa saat hingga kembali menjadi lebih tenang. Pria itu mempersilahkan masuk dengan membuka pintu lebih lebar.
Keheningan sempat memenuhi ruangan yang hanya di isi suara dari alat monitor kerja jantung. Tenang dan stabil. Sangat canggung karena mungkin selain disebabkan oleh hubungan yang tidak lagi bisa disebut sebagai pertemanan, juga karena sosok Sasuke yang kali ini tidak datang seorang diri.
Perhatian semua yang berada ditempat itu teralih ketika mendengar deheman Gaara. "Jadi kali ini kau datang bersama kekasihmu Sasuke?"
Kernyitan hadir pada wajahnya. Sasuke mengira jika Gaara akan menanyakan perihal permintaan maaf pria itu di pertemuan sebelumnya. Namun sepertinya ia salah perkiraan.
Dilihatnya Gaara yang menatapnya dan Sakura secara bergantian. Dan kini ia menyadari kenapa topik hari ini berbeda.
Untuk beberapa detik ia hanya diam dengan pertanyaan Gaara yang mengambang. Sampai ia akhirnya mendapatkan keputusan.
"Hn."
Gaara tersenyum kecil. Gumaman yang masih ia ingat jelas artinya. Membuatnya menatap minat pada dua orang di hadapannya. Walapun ingin sekali ia melontarkan berbagai pertanyaan, namun akhirnya ia memilih untuk kembali diam ketika sadar jika kondisi mereka bukan lagi teman dekat seperti dulu.
Berbeda dengan Gaara, Sakura hanya diam karena memang ia tidak mengerti dengan ucapan Sasuke. Mencoba mengacuhkannya dengan berpikir guguman Sasuke berarti tidak.
Pandangannya mengedar sekitarnya. Sedari tadi perasaannya sedikit tidak enak karena ia terus saja diperhatikan sejak langkah pertama masuk ke kamar ini.
Jade pria berhelai merah itu mengikuti arah pandang gadis yang sedari tadi hanya diam. "Dia masih sama seperti tiga tahun ini." suaranya memecah perhatian Sakura pada sosok yang berdiri di depannya.
"Karena kecelakaan."
Suaranya memelan dan berakhir hilang tak berbekas. Helaan napas dengan raut sedih yang berusaha ditutupi oleh senyum palsu. Namun tetap saja, sorot tatapannya tidak akan bisa berbohong.
Hanya beberapa detik sebelum berganti dengan senyum tegar. "Jadi siapa namamu nona? Kau keberatan jika kita berkenalan?"
Sakura menggeleng. "Tidak sama sekali. Aku sangat tersanjung karena bisa bertemu dan berkenalan denganmu. Haruno Sakura." Dan menjulurkan tangan. Yang disambut hangat oleh Gaara dengan Sasuke yang sedari tadi hanya mengamati interaksi antar keduanya.
"Oh kau mengenalku?" Pernyataan itu menghasilkan sebuah anggukan cepat dari Sakura. "Tentu saja. Aku fansmu dulu."
Kata terakhir itu mengusiknya, "Dulu?"
"Ya, dulu." ujar Sakura santai, menghindari tatapan Gaara yang kebingungan dan Sasuke yang memicingkan mata kearahnya.
Ternyata tebakannya waktu itu yang mengira jika Sakura adalah fansnya yang berubah menjadi hater adalah salah. Karena yang menjadi idola perempuan itu bukanlah dirinya. Melainkan sang Leader yang sempurna.
Gaara terkekeh canggung, "Aa... begitu." menanggapi dengan wajar, tidak ingin menanyakannya lebih lanjut.
Keadaan kembali hening, sampai perkataan yang Sakura lontarkan berhasil mengejutkan dua orang lainnya.
"Namanya Matsuri, bukan?" Itu pernyataan. Membuat kesiap kecil hadir pada Sasuke dan Gaara.
"Kau tahu dari mana?" Pertanyaan Sasuke membuatnya mengernyit bingung. Ia kira Sakura sudah tahu tentang Matsuri karena gadis itu datang bersama Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone Forgotten
FanfictionSasuke Uchiha yang awalnya mengisi posisi sebagai Vocalist memutuskan untuk hengkang dari grup yang berhasil membesarkan namanya. Satu orang yang menjadi alasan Sasuke membuang seluruh mimpinya, ialah sosok yang secara tidak sengaja Sakura Haruno te...