Jangan lupa vote and komen nya ya, karena hal itu tak susah, itu gampang.
-----
~Dear Araga 2~
Hari ini adalah hari Minggu, di mana semua orang menghabiskan masa wekeendnya dengan bermalas malasan. Sama seperti hal yang dilakukan oleh Sendu, dia berada di atas kasur sambil memeluk boneka kesayangannya yaitu, Simbu. Masih ingat?Sudah 1 bulan kepergian Anton, kini Luna dan anak-anaknya kembali beraktivitas seperti biasa. Sendu sekarang fokus dengan ujian kelulusannya, sebentar lagi ia akan cepat ke jenjang perkuliahan. Rayon yang sibuk dengan kuliah dan pekerjaannya. Begitupula sama dengan Luna, setelah kepergian sang Suami. Luna memutuskan membuka usaha toko bunga sekaligus cake untuk menambah pemasukan keluarga.
Sendu merenggangkan ototnya, menutup mulutnya yang menguap. Tiba-tiba saja muncul dering telepon di layar habdphone. Senyumnya terbit ketika nama Aragalah yang muncul, dia pun memposisikan badannya yang tadinya rebahan menjadi duduk. Lalu merapihkan rambutnya.
"Halo Araga," sapa Sendu sambil tersenyum."Sayang, kamu lagi di mana sekarang?" tanya Araga.
"Aku di rumah kok, kamu mau ke sini? Ke sini dong, Sendu kangen," ucap Sendu dengan semangat. Bisa didengar oleh dirinya jika disebrang telepon sana Araga tengah terkekeh.
"Siap-siap ya." Sendu mengenyeritkan dahinya, bingung dengan apa yang diucapkan oleh Araga.
"Mau ke mana? Araga mau ngajak Sendu nikah? Sendu masih sekolah Araga. Jangan dulu nikah, tapi kalau Araga ga sabar ayo kita nikah, sendu bilang dulu ke mam–" ucapan Sendu terpotong oleh Araga.
"Aku suruh kamu siap-siap karena aku pengen ajak kamu ke Dufan. Kan aku pernah ajak kamu ke sana, tapi belum kesampaian." Sendu Sumringah mendengar ajakan dari Araga, dia akan pergi ke Dufan.
"Araga seriusss? Araga ke sini aja dulu, akuuu mau siap-siap. Tunggu." Araga terkekeh mendengar nada biacara Sendu, sangat bersemangat sekali.
"Iyaa sayang." Sendu menaruh handphoenya dengan asal. Ia membuka selimutnya lalu turun dari kasur belarian ke kamar mandi.
"YEAAAY SENDU KE DUFAAAN," teriak Sendu bersemangat sambil mengambil handuk yang berada di tempat gantungan. Seperti anak kecil. Sendu memang anak kecil.
Sendu mengalunkam nada nyanyian, di depan kaca. Sambil menata rambut panjangnya. Mengoleskan lipbalm ke arah bibirnya yang pink. Matanya melirik arah jepitan yang berbentuk bunga, lalu dipasang ke arah rambutnya.
Sendu tersenyum senang, hasil riasannya sangat cantik. Sendu beranjak dari kursi, berjalan mengambil tas berwarna putih. Tak lupa ia mengambil permen yang berada di dalam toples berisi permen gagang yang dibelikan oleh Araga 3 hari yang lalu.
Sendu keluar dari kamarnya, langkahnya terhenti ketika Luna berada di depannya yang sedang menata bunga-bunga di Vas. Sendu semakin tersenyum. "Kamu mau ke mana sayang? Kok udah cantik banget," tanya Luna melihat penampilan anaknya yang begitu cantik dan menggemaskan.
"Sendu mau jalan-jalan sama Araga mamah," jawabnya. Luna menganggukkan kepalanya sambil tersenyum-senyum.
"Dasar anak muda. Yasudah hati-hati yaa, pulang nya jangan terlalu malam." Sendu menganggukkan kepalanya semangat. "Siap mamah."Suara klakson motor terdengar. Sendu semakin sumringah. "Pasti itu Araga," tebak Luna.
"Aku ke luar ya mamah," pamitnya lalu menyakini tangan Luna.
"Hati-hati."
Sendu membuka pintu, terdapat Araga dengan pakaian kaus hitam dan juga celana berwarna putih. Hari ini pria itu sangat tampan. "ARAGAAA." Seorang yang dipanggil itu menolehkan kepalanya, tersenyum manis menatap Sendu yang tengah berlari menghampiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Araga 2
De TodoKelanjutan dari cerita Dear Araga 1 Akan aku ceritakan kembali kisahku dengan dia. Jangan pernah bosan, jangan pernah jenuh untuk selalu mengetahui setiap jalan yang aku lewati. Aku dan laki-laki yang selalu membuat aku bahagia ...