8. Antara Senang dan Sedih

1.1K 101 9
                                    

Jangan lupa vote and komen sebanyak-banyaknya

Terutama VOTE

_

_

_

8. ANTARA SENANG DAN SEDIH


Malam ini biasa-biasa saja, tidak ada yang indah. Semuanya hampir sama, Sendu memasuki tangannya di kantung saku hoddie nya. Malam ini, hawanya cukup dingin, untung saja dirinya memakai hoddie bisa mengurangi rasa hawa dingin.

Sendu menundukkan kepalanya, menendang kerikil. Entah kenapa hatinya ini, rasanya tidak enak, aneh. Mungkin kata orang-orang dia ini sedang merasakan moodnya lagi buruk.

Tepat, di depan penjual asongan. Sendu memberhentikan langkahnya, matanya menatap setiap penjual. Matanya terhenti saat dirinya melihat penjual telur gulung.

Senyuman terukir di bibirnya, kakinya melangkah menuju penjual telur gulung.
"Abang, mau beli telur gulungnya sepuluh ribu ya," ucap Sendu kepada penjual itu.

"Siap neng," jawab penjual telur gulung, panggil saja dia mang Koko. 

Telur gulung mang Koko ini adalah langganan Sendu dahulu-dahulu. Mungkin terakhir kali dikunjunginya olehnya, waktu dirinya bertemu Araga di sini. Ah sudah lama kan? Kangen pula. Sendu duduk di pembatas jalan, menunggu telur gulungnya jadi. Sebelum telur gulung itu jadi, Sendu menyibukkan dirinya membuka chat watshApp.

Banyak sekali yang chat kepadanya, terutama grup yang berisi dirinya, Qia, dan juga ketiga cowok yang notabenenya adalah sahabat Araga.

Jari lentiknya bergerak membuka chatannya dengan seorang Araga, seorang yang di mana membuatnya rindu.

Sendu Aksara

Sudah makan?
Kamu baik-baik saja di sana ya.
Aku di sini selau menunggumu.
Hmm, Sendu boleh cerita gak? Semenjak Araga pergi, Sendu selalu sedih. Aku selalu memikirkan Araga.
Kalau aku bertemu denganmu, aku akan menjelaskan semuanya kepadamu.
Tolong kembali!
Pesan Sendu sudah berapa? Pasti banyak? Pasti sudah lebih dari 500 pesan?
Pasti Araga sedang sibuk, sampai tak membalas pesan Sendu.
Nomormu tidak aktif lagi ya?

16 Juni 2019

Hari ini ulang tahun Sendu, yang ke 17 tahun. Sendu sudah beranjak dewasa dong.
Araga gak mau ucapin selamat ulang tahun ke Sendu? Andaikan kamu ada di sini pasti aku sudah senang.

Hari Jumat bulan Januari

Bagaimana di sana? Belajar yang rajin ya, biar Sendu gak bosen tunggu kamu di tanah air.
Kapan datang ke sini? Aku tak sabar menunggumu.

Ah sudah, capek juga chatan kontak yang mati, Sendu sekolah dulu ya. 

Begitulah kira-kira chatan Sendu kepada Araga sampai hari ini. Walaupun kontaknya mati. Sendu tak ingin berhenti chat dengannya. Sendu akan percaya, kalau kontak Araga akan aktif lagi. Tidak apa-apa kan Sendu bermimpi?

Jari jemari nya lihai mengetik kata setiap kata.

Sendu Aksara

Malam ini Sendu membeli telur gulung, tempat kita pernah bertemu waktu itu, kamu ingat? Semoga saja ingat.

Aku kembali ke sini untuk membeli telung, tetapi bedanya tidak ada kamu.

Waktu itu kamu kesal kan kepadaku? Saat ku tanya ingin meminta nomor kamu? Haha Sendu kangen suasana seperti itu.

Jangan lupa makan, aku aja makan. Sudah ah, telur gulung Sendu sudah mau jadi. I love you...

Sendu memasuki handphonenya di saku hoddie. "Ini neng," ucap mang Koko memberikan seplastik es berisi sepuluh telur gulung.

Sendu tersenyum. "Terima kasih mang." Dia pun melangkah meninggalkan tempat penjual asongan. 

Di perjalanan menuju rumahnya, Sendu melahap setusuk telur gulung. Tetapi, pikirannya selalu melayang ke arah Araga.

Perasaanya mengatakan kalau Araga sudah kembali, tetapi di dalam hatinya ada yang janggal, entah apa itu.
"Sendu merasa Araga sudah kembali," gumam Sendu.

"Tetapi merasa kalau kamu sudah asing dengan Sendu," lanjutnya lagi.

Sendu menggeleng kepalanya beberapa kali. "Araga tak akan kembali Sendu! Dia sudah kecewa denganmu," ucapnya kesal kepada dirinya sendiri.

Sesampainya di depan rumahnya, Sendu memasuki rumahnya, berjalan menuju kamarnya.

"Capek juga jalan-jalan malam," ujarnya duduk di atas ranjang, tangannya mengambil ikan cupang yang dia beri nama Petty, masih ingat dengan ikan itu?

"Petty, malam ini rasanya sangat hampa, kosong, sepi," ujar Sendu bermonolog kepada ikan cupang nya yang berwarna merah.

"Kamu merasakannya?" tanya Sendu, tak ada jawaban dari Petty membuat sang pemilik kesal, sudah tahu dia ikan dan Sendu malah bertanya kepadanya.

"Petty, ayo dong jawab. Masa pertanyaan Sendu gak dijawab sih? Jawab dong, kamu merasakan hampa tidak? Kalau gak dijawab aku nangis nih?" ancam Sendu yang sudah bersiap-siap untuk menangis.

Boleh tidak lempar Sendu sekarang juga?

"Ah aku tidak ingin menangis, Sendu sadar kalau kamu itu hewan," ucapnya diakhiri dengan kekehan.
"

Kamu di sini saja ya, berdua bersama Cupit." Sendu menaruh Petty di atas meja nakas dekat rumah keong milik Cupit.

Tiba-tiba saja handphonenya di balik saku hoddie berbunyi. Tangannya merogoh mengambil handphone. Betapa kagetnya seorang membalas chatannya yang bertahun-tahun dia tunggu.

Tubuhnya menegang, tidak percaya soal ini. Apakah dia bermimpi? Ini kenyataan! Tetapi kenapa dia membalasnya membuat Sendu sakit hati?

"Murahan!!!"

🌻🌻🌻

Jangan lupa vote and komen

Terima kasih

Aku tunggu notif komen dan vote dari kalian ya^_^

Dear Araga 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang