"Aku akan menebus kesalahanku, dengan menghabiskan waktu bersamamu."
Jeon Jungkook
____________________________Sehari setelah Kim Nara memaafkan Jungkook. Kini mereka sering menghabiskan waktu bersama, saling bertukar manja, melakukan hal-hal kecil yang membuat mereka tertawa. Hingga tanpa mereka sadari ada satu orang yang selalu melihat keuwuan mereka sedang menatapnya bosan. Siapa lagi kalau bukan kakak kandung Kim Nara.
"Yak! Tak bisakah kalian menghabiskan waktu diluar saja?" Namjoon menegur kedua pasangan yang tak lain dan tak bukan adalah adiknya sendiri, yang sedang memakan satu mangkuk ramyeon berdua. "Aku bosan melihat kalian sejak tadi," ujarnya yang memang sudah bosan melihat pasangan yang baru saja saling memaafkan.
Orang yang ditegur menatap Namjoon keheranan, lantaran ia marah-marah tidak jelas kepada mereka. Padahal mereka hanya memakan ramyeon saja. "Jika bosan, maka jangan dilihat. Lagipula, tidak ada yang menyuruh oppa melihat kami."
Oh Tuhan, punya salah apa Namjoon memiliki adik seperti ini. Jawaban Nara benar-benar membuat dirinya naik darah. Jika saja Nara bukan adiknya, mungkin saat ini kaki panjang milik Namjoon sudah mendarat dengan halus tepat di wajahnya.
Sedangkan, Jungkook kini sedang menertawakan Namjoon karena ia tidak bisa berkata-kata lagi setelah Nara mengucapkan itu. Entah mengapa, Namjoon selalu terlihat bodoh saat di depan Nara, dan itu membuat Jungkook tertawa.
"Hei, kau! Jangan menertawaiku," Sentaknya yang langsung membuat Jungkook menutup mulutnya. Tetapi bibirnya sedang berusaha menahan tawanya.
Kemudian, Namjoon beralih menuju kamarnya. Membiarkan kedua bocah itu untuk bermesra-mesra an di ruang tengah.
"Daripada melihat mereka, lebih baik melihat video berdurasi 1 jam 50 menit yang telah aku unduh kemarin," gumamnya sendirian. Namjoon kemarin sempat mengunduh video asik berdurasi 1 jam 50 menit, menggunakan Hotspot milik Nara.
Beralih ke dua pasangan yang sedang bermanja-manja setelah memakan satu mangkuk ramyeon pedas tadi. Kini Jungkook sedang tidur di atas paha sang kekasih, sembari menatap wajah cantik kekasihnya itu dari bawah.
"Sayang," panggilnya.
"Hm?"
"Kamu ingin jalan-jalan, tidak?"
"Ingin sekali, tapi jalan-jalan kemana?"
"Terserah kamu, aku ngikut aja."
"Kok gitu?"
"Aku terserah kamu, kamu inginnya pergi ke mana, nanti pasti akan aku kabulkan."
"Ingin ke pemakaman."
Ucapan Nara membuat Jungkook kaget, lantaran permintaan Nara yang tidak masuk akal. Ke pemakaman? Memangnya ada makam siapa disana. Setahu Jungkook keluarga Kim masih lengkap, ayah dan ibu Namjoon, kakek dan neneknya juga.
"Mau ngapain, sayang?"
"Ingin mengubur kenangan masa lalu yang telah aku buat dengan seseorang."
Jungkook tercekat saat kekasihnya mengatakan itu, jawaban Nara membuat Jungkook berpikir, apakah dia belum bisa move on dari mantannya yang tak lain adalah Kris, setelah mereka bertemu di pesta di rumah Jimin.
"Aku hanya bercanda, Jung." Nara tertawa melihat perubahan ekspresi Jungkook saat ia mengatakan kalimatnya tadi. "Kenapa kamu serius sekali, hm?"
"Aku kira kamu belum melupakan mantan kekasihmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MINE
Fanfiction[ON GOING] [Romance-action] Gadis yang jatuh cinta kepada Pimpinan perusahaan terbesar di Seoul, JJcorp. Jatuh cinta sekaligus jatuh kedalam lubang hitam, yang dapat meregang nyawanya. Kata balas dendam kepada dua pimpinan perusahaan atas masa lalu...