7

1.4K 223 12
                                        

Happy reading





"Bagaimana aku bisa menolaknya, Jaeyoung?" ucap Jaemin setelah melepaskan ciuman mereka.

Jeno masih berdiri kaku dengan mata yang melebar, karena dia masih terkejut atas tindakan Jaemin. Sementara itu, Jaemin menurunkan tangan yang tadi menempel di pipi Jeno dan memutar badannya untuk menghadap para juri, kemudian tersenyum.

Kun dan Jungwoo tersenyum puas melihat mereka berdua.

Lalu, Jaemin dan Jeno kembali ke posisi mereka yang semula.

"Wow. Kau benar-benar mendalami karakter yang kau perankan, Jeno," puji Kun.

"You made me remember my lines when you pulled me up. That was quite something," ucap Jaemin.

Namun, Jeno sepertinya masih belum menapak bumi. Beruntungnya beberapa saat kemudian dia tersadar.

"Oh. T-terima kasih!" katanya lalu membungkukkan badan berkali-kali.

Jaemin hanya tersenyum membalasnya.





"Terima kasih untuk hari ini. Kami akan akan menghubungi kalian secara personal untuk hasilnya nanti. Kerja bagus, semuanya."

Qian Kun mengakhiri audisi tersebut dan satu-persatu orang-orang meninggalkan ruangan. Namun, Jeno belum beranjak dari duduknya. Lelaki itu sepertinya masih memikirkan kejadian tadi. Bagaimana tidak? Dia baru saja dicium oleh idolanya.

"Kau tidak pergi?" tanya Jaemin yang tanpa Jeno sadari sudah berada di hadapannya.

Jeno mendongak menatap Jaemin.

"Oh. Oh, iya. Tentu saja. Aku akan pergi haha."

Jeno beranjak dari duduknya.

"Umm.. Kalau begitu, semoga harimu menyenangkan, Jaemin-ssi," ucapnya sambil mengusap leher bagian belakang.

"Kau juga, Jeno-ssi," balas Jaemin.

Jeno pun berjalan keluar dari ruangan itu. Akan tetapi, belum jauh dia berjalan, tiba-tiba sebuah tangan menggenggam pergelangan tangannya dan membuat langkahnya terhenti.

"Tunggu, Jeno-ssi."

Jeno memutar badan ke belakang dan mendapati Jaemin yang berdiri di belakangnya.

"Ada apa, Jaemin-ssi?"

"Apa kau sudah makan siang?" tanya Jaemin lalu mengeratkan pegangannya di pergelangan tangan Jeno.

Muka Jeno tiba-tiba memerah. Apakah Jaemin hendak mengajaknya makan siang bersama?

"B-belum."

Benar saja. Jaemin mengajaknya untuk makan siang bersama. Jeno melihat ke sekeliling restoran. Dari interiornya, tempat tersebut terlihat sangat mahal. Namun, Jaemin pasti sudah sering ke tempat seperti ini.

Jeno meminum gelas berisi air mineral yang ada di depannya.

"Pilih saja apa yang kau mau. Aku akan membayarnya sebagai permintaan maaf untuk waktu itu dan untuk ucapan selamat atas hari ini. Jadi, tidak usah khawatir dengan harganya," ucap Jaemin lalu memberikan daftar menu pada Jeno.

Behind The Scenes [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang