Bagian 13

2K 224 33
                                    

Natha dilanda kebingungan pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Natha dilanda kebingungan pagi ini. Hari ini dirinya harus pergi ke sekolah. Tapi yang menjadi kendalanya adalah tangan kirinya yang tengah dibalut perban asal-asalan hasil karya dirinya semalam. Natha tengah memikirkan cara, bagaimana keluar rumah tanpa ketahuan orangtuanya.

Kalau ayahnya mungkin bisa. Biasanya ayahnya berangkat kerja dijam-jam Natha juga berangkat sekolah. Tapi...

Bundanya!

Jelas bundanya di rumah. Bisa ditanya macam-macam perihal tangan kirinya kalau sampai ketahuan. Dan berakhir ke telinga sang ayah, habis sudah dirinya masuk ke kandang singa.

Natha menghela nafasnya dan duduk dipinggiran ranjang. Limabelas menit ia habiskan hanya untuk berpikir dan tidak membuahkan hasil. Hingga matanya menangkap jaket biru dengan kombinasi hijau miliknya tegantung dipinggir pintu kamar.

Wajah Natha langsung sumringah, ia beranjak dan mengambil jaket tersebut. "Penyelamat gue" seru Natha berlebihan sambil memeluk jaketnya sendiri.

Padahal kalau diingat-ingat, jaket tersebut selalu Natha pakai ke sekolah. Tetapi entah kenapa otaknya mendadak lupa akan hal tersebut. Efek kebingungan yang dialaminya mungkin.

Natha segera memakai jaketnya guna menutupi tangan kirinya yang ia lukai. Sedikit mengumpat dikala tangannya bergoseran dengan kain jaket saat memasukkannya. Sakit. Tentu saja, luka tersebut baru ia buat semalam.

Setelah selesai bersiap, Natha segera menyambar tas ranselnya dan keluar dari kamar. Menuju dapur dimana biasanya kedua orangtuanya berada. Hanya untuk berpamitan. Begitu sampai sana, yang Natha temukan hanya bundanya yang tengah menyuapi Alfin. Ayahnya sepertinya sudah berangkat kerja.

"Bunda, Natha mau berangkat" pamit Natha dan berniat menyalimi sang bunda.

Bundanya hanya mengulurkan tangannya saja tanpa berbicara apapun. Otomatis Natha mencium punggung tangan bundanya. Setelah itu bunda menaruh beberapa lembar uang diatas meja dan kembali fokus menyuapi Alfin. Tanpa berbicara dengan Natha.

Itu hal aneh bagi Natha.

Sangat aneh. Biasanya bundanya akan menawarinya sarapan meskipun tau Natha akan menolak itu. Biasanya bundanya akan menawarinya bekal. Biasanya bundanya akan menasehatinya untuk hati-hati dijalan sambil mengelus kepalanya sebelum berangkat. Tapi kali ini bundanya bahkan tak menatapnya. Ada apa?

Dan sejenak Natha teringat ucapan ayahnya semalam.

Apa bundanya marah dan mendiamkannya karena ia tak ikut acara keluarga semalam? Natha masih ingat bundanya hanya diam saat ia ditampar ayahnya dan raut wajah kecewa bundanya semalam. Mungkin memang itu alasannya.

Natha merasa sakit hati. Kalau itu ayahnya, Natha sudah biasa. Tapi kalau bundanya, rasanya berbeda. Natha mengambil jatah uang sakunya diatas meja dan pergi dari sana begitu saja.

Natha berbuat benar saja dimata orangtuanya salah. Apalagi kalau berbuat salah?

🍀🍀🍀

NandemonaiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang