Bagian 4

2.7K 224 14
                                    

“Meskipun gue ga ada di dunia ini, dunia masih bakalan tetep berputar”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Meskipun gue ga ada di dunia ini, dunia masih bakalan tetep berputar”

Kata orang, tuhan tidak akan memberi ujian makhluknya sampai melebihi batas kekuatannya. Apa itu artinya, yang selama ini Natha alami belum sampai pada batas kekuatannya? Tapi kenapa Natha merasa lelah. Lelah menjalani hidup yang menyiksa fisik dan psikisnya secara terus menerus.

Kalau memang batasnya belum terlihat, apa boleh Natha menyerah? Berhenti sampai disini saja. Tapi apa yang akan terjadi kedepannya?

“Gue lelah sama semuanya. Gue pengen istirahat, gue ga tau harus gimana lagi”

Hidup itu sebenarnya sederhana, hanya saja manusianya yang membuat segala hal menjadi rumit.

🍀🍀🍀

Natha datang ke sekolah dengan keadaan lesuh. Seperti biasanya, ia akan langsung duduk dikursinya dan menaruh kepalanya dimeja, kemudian menutup matanya. Kebiasaan Natha setiap harinya saat baru datang.

Srakk…

Natha sedikit membuka matanya saat mendengar suara gesekan kaki meja dengan lantai dan melihat Sharen yang baru saja datang berjalan melewatinya. Bangku Sharen tepat disisi kanan mejanya omong-omong. Meski sebentar, Natha sempat melihat Sharen menatap kearahnya, kemudian duduk dikursinya.

Tatapan itu, seperti sedang kesal. Tapi Natha tak peduli.

Natha kembali pada posisinya dan sedikit menyamankan kepalanya. Tapi itu malah membuat luka dipelipisnya bergesekan dengan lengannya. Natha sedikit meringis pelan.

“Masih pagi, tidur mulu”

Suara seseorang itu membuat Natha kembali mendongak kearah depannya. Ada seseorang yang biasanya sering menasehatinya, ceramah, dan kadang membuat kata-kata motivasi. Tapi rasanya itu tidak pernah berpengaruh padanya.

“Semangat dong, pemuda zaman sekarang kok males-males. Gimana nanti Indonesia mau maju coba” ujar anak itu lagi sambil mengepalkan tangannya membuat gestur semangat. Anak itu kemudian sibuk dengan bukunya.

Tolonglah, ini masih pagi dan anak didepan Nathan sudah mau belajar? Rajin sekali, berbeda dengannya.

“Ken…” panggil Natha.

Anak didepannya menoleh, “Iya? Kenapa?” tanya anak yang dipanggil ‘Ken’ itu. Namanya Keenan, lebih akrab dipanggil Ken. Anak super rajin dan teladan di kelasnya. Meski kabarnya, anak itu terkadang suka menggodai anak cewek di kelasnya bahkan anak kelas lain.

Makanya tidak heran anak itu sangat dikenal dari anak kelas satu sampai anak kelas tiga. Bahkan semua guru di sekolah ini pasti kenal dengan Keenan. Sifatnya ramah, supel, gampang akrab. Kalau dalam kamus Natha itu sksd alias sok kenal sok dekat.

“Gimana caranya bisa kaya lo ya, Ken. Bisa sesupel itu sama orang” ujar Natha sambil menopang kepalanya ditangan.

Keenan terlihat tertawa pelan, lucu mendengar pertanyaan dari Natha. “Ya itu tergantung pribadi masing-masing. Gue emang kaya gini, karena manusia itu makhluk sosial. Lo ga mungkin hidup sendiri kan, pasti bakalan butuh orang lain. Dan orangnya ngga hanya satu”

NandemonaiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang