Sebuah kisah tentang takdir sepasang anak manusia yang terlalu berlawanan untuk sejalan.
•
•
•
"Siapa yang bisa menghentikanku jika aku memutuskan bahwa kaulah takdirku?" ~Orion Clarkson~
"Tidak ada yang bisa mengubah takdir dan aku bukan orang yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ayleen!"
Brakkk...
Plakk... Plakkk...
Brakk....
Ayleen hanya bisa meringis menerima semua pukulan, tamparan, dan tidak bisa menepis tangan yang menjambak rambutnya itu.
"Sekali lagi saya ingatkan, kamu ini bukan siapa-siapa!"
Brukkk...
Tubuh Ayleen tersungkur di lantai kamarnya. Ia bersandar di tepi ranjang tempat tidurnya.
"Jangan berpikir anak haram seperti mu bisa dekat dengan pewaris KCS Group!"
Ayleen mendongak saat kepalanya dijambak dengan kasarnya.
"Sekali lagi saya ingatkan, kamu ini bukan siapa-siapa! Belajar saja yang benar dan lupakan percintaan konyol itu!"
Ayleen tersungkur di lantai, menatap ke karpet yang penuh noda bercak darah. Karpet yang menjadi saksi bisu atas semua yang ia terima.
Ia meringis menahan sakit di bagian perutnya, akibat tendangan dari Nyonya Serophina.
Sakit...
Kepalanya pusing tetapi ia mencoba untuk tetap mempertahankan kesadarannya. Ia tidak boleh seperti ini.
Ayleen mencoba untuk berdiri walaupun sulit. Berjalan tertatih, rasanya pergelangan kakinya terkilir lagi. Yang kemarin bahkan belum benar-benar sembuh. Ia berjalan menuju kamar mandi, membersihkan bekas darah di hidungnya dan mengobati lukanya.
Perih...
"Bunda... Tolong aku..."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah dua hari ini Ayleen tidak datang ke sekolah, tidak ada di minimarket tempatnya bekerja, dan Orion tidak tahu harus mencarinya kemana.
"Kau tidak mau makan?" tanya Jason yang mengkhawatirkan kondisi kawannya itu.
