13

94 9 1
                                    

OOOOO

Sore ini Sita sudah menyiapkan outfit yang menurunya cocok dengan tubuhnya, kaos lengan panjang berwarna hitam dengan celana jeans panjang serisi sepatu putih polos dan tidak lupa jaket Azka yang Azka beli untuk dirinya pagi hari tadi.

Malam ini akan menjadi malam yang istimewa pasalnya untuk pertama kalinya Azka mengajak seseoorang gadis berkencan dengannya.

Azka telah sampai dihalaman rumah gadis itu pada saat gadis itu keluar dari rumah itu hal yang pertama Azka lihat adalah terkesima karena lucu jika Sita menggunakan jaket yang terlalu besar ditubuhnya, tanpa berlama-lama lagi mereka berjalan menuju motor Azka yang terparkir.

"Azka kita emangnya mau kemana"

"Jalan-jalan aja dulu" ucap Azka sambil memakai helmnya.

Sita terkejut kerika tujuan nya tak tau kemana tapi Sita tak khawatir toh dia juga sedang bersama sahabatnya.

"Gimana kepasar malam?"

"Boleh yuk" ucap Azka sambil mengulurkan tangannya agara Sita bisa menaiki motornya.

Dirasa posisinya sudah pas dan aman Azka langsung tancap gas meninggalkan area rumah Sita.

Sita hanya diam menikmati indahnya jalanan malam dan udara yang dingin dimalam hari tiba-tiba ada tangan yang menggapainya lalu melingkarkan tangan tersebut dipinggang pengendara.

Tak lama mereka pun sampai ditempat tujuan, tempat yang ramai akan orang dan berbagai macam permainan. disana banyak banget stand penjual makanan tapi Sita tertuju pada penjual arumanis. Setelah sedikit berkeliling mata Sita tertuju pada seorang gadis yang tak lain dan tak bukan merupakan gadis penjaga toko bunga langganannya.

"Kak Manda?" sapa Sita.

"Hai Sita" ucap Amanda sambil melambaikan tangannya.

"Abang?" ucap Azka terkejut melihat kakaknya bersama sosok cewek yang baru iya kenal.

"Azka ngapain lo disini? ngajak anak cerewet ini lagi" ucap Bram yang sedikit menggoda Sita.

"Apaan sih bang gue gak cerewet lagi ya tu kan pas kecil gue gak tau apaan" decak Sita mengelak namum Azka mengeritkn keningnya bingung ternyata Abangmya dan Sita sudah saling mengenal satu sama lain.

"Hah? sejak kecil?!" sentak Azka.

"Eh bukan mungkin kak Bram taunya dari kak Manda ya kan kak?" ucap Sita sesekali mengedipkan sebelah matanya untuk Amanda.

Sita akhirnya memilih berbicara empat mata bersama Bram untuk situasi seperti sekarang.

"Azka aku mau ngomong sama kak Sebentar ya" ucap Sita.

"Oke tapi jangan lama-lama ya nanti aku kangen" ujar Azka sembaari memberi senyuman ke arah Sita.

"Sa ae lu tong" celetuk Bram meledek Azka.

Tinggal lah Azka dengan Amanda akhirnya Azka membuka pembicaran untuk bertanya-tanya soal Sita agar mengetahuinya lebih dalam, mengetahui tentang kesukaan sang gadis, hobi, dan makanan kesukaannya.

"Kak... gue boleh nanya gak?"

"Boleh asal gue bisa jawab" ucap Amanda sambil terkekeh.

"Lo kenal sama Bram dari kapan?" taanya Azka.

"Gue kenal Bram karena waktu itu nolongin dia jatuh dari motor karena balapan"

"Jatuh?" sentak Azka.

"Waktu itu lagi balapan liar terus awal pertemuan jadi gue kenal lebih dejet trus dia nembak gue ya itu sekitar enam tahun yang lalu terus gue pacaran udah lima tahun" jelas Amanda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Truth and Dare (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang