1

1.7K 47 9
                                    

-Sita pov-

Hari ini adalah hari petama aku memasuki masa SMA, banyak orang percaya bahwa masa SMA itu adalah masa yang paling indah dan mulai hari ini aku akan membuktikannya.

Kini aku sudah berdiri didepan gerbang sekolah, tapi aku belum masuk karena aku masih menunggu sahabat-sahabatku. Daritadi aku hanya mondar-mandir menatap segala arah, ada seseorang yang menarik perhatianku, tinggi, tegap, dengan rahang kokoh, alis tebal dan badan sedikit berisi dan juga lekukan ototnya yang terlihat, tapi sayang penampilannya sedikit berantakan. Dia berjalan bersama dengan kedua temannya menuju masuk kearea sekolah, anehnya aku seperti pernah melihatnya sebelumnya, entah dimana.

Dengan penampilannya seperti itu membuatku semakin penasaran yang membuatku sangat tertarik hingga aku mengikutinya dan menghiraukan sahabatku yang aku tunggu sebelumnya. Aku mengikutinya dari belakang secara hati-hati dan terus menatap kearahnya, dan tiba-tiba aku kehilangan fokus karena  menabrak sesuatu yang membuatku menjadi sedikit terhambat.

Brakk...

"yah... maaf-maaf gue gak sengaja" ucapku merapikan isi tas laki-laki yang tak sengaja ku tabrak.

"iya gak apa, lagi pula gue juga yang gak hati-hati" jawabnya juga dengan ikit merapikan isi tasnya dan menatap kearahku.

"sekali lagi gue minta maaf ya" ucapku lirih.

Aku membentak diriku sendiri didalam hati "bodoh banget gue sampe nabrak orang kan gue jadi kehilangan jejak" dan aku liat laki-laki yang tadiku tabrak melihatku dengan sesaat sambil terkekeh.

"adaapa? Ada yang aneh sama gue?" aku bertanya kepadanya sambil menyeritkan keningku.

"hum... enggak, lo lucu  tapi gue agak asing ngelihat lo disini. Lo murid baru atau..?" ucapnya dan langsungku potong ucapannya dengan jawaban ku.

"oh enggak gue junior lo disini" jawabku memotong pembicaraannya.

"pantas aja gue jarang melihat lo.  oh ya nama gue Pandu, Pandu Hara, anak kelas XI Ipa 1" ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

"nama gue Re..." belum sempat aku menjawab tiba-tiba bel sekolah berbunyi.

"ha... sudah bel gue kumpul dilapanganya kak.. dah.." aku pun segera berlari menuju lapangan dengan tergesa-gesa tanpa sadar tali sepatuku terlepas dari simpul.

Brukk...

"anjir kenapa lagi sih gue" aku menggerutu sendiri dan langsung berdiri untuk membersihkan rok yang aku lihat sedikit kotor, tiba-tiba didepanku ada laki-laki yang membenahi tali sepatuku yang terlepas dari simpulnya.

Sontak aku kaget melihat siapa yang menyimpulkan kembali tali sepatuku. Dia laki-laki yang tadi aku lihat di gerbang sekolah. Aku pun langsung mengalihkan pandanganku.

"lo tu yang bener kalo ngiket tali sepatu biar gak nyusahin orang! Lo tau itu" ucapnya dengan oktaf yang sedikit lebih tinggi.

"eh maaf btw thanks" hanya kata itu yang bisa aku ucapkan saking gugupnya.

"jangan geer dulu karena gue udah nolongin lo, eh dan gak usah bilang makasi kalo lo cuma nyusahin orang" dia langsung pergi meninggalkanku begitu saja, dalam pikiranku saat ini  adalah ucapannya sangat menyakitkan untuk laki-laki tampan seperti dia.

-------------

Aku sudah berbaris dengan siswa-siswi lainnya, aku merasa tidak fokus karena memikirkan laki-laki didepan tadi yang sangat amat menarik perhatianku, aku pun sedikit bergumam "gue pernah liat dia tapi gue lupa dimana ya?" tiba-tiba lamunanku hilang karena Yura yang baris dibelakangku mengagetkanku.

Truth and Dare (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang