Saat Lisa terbangun keesokan harinya, ibunya sudah tidak ada.
Awalnya ia mengira ibunya pergi ke tempat kerjanya karena ada urusan mendadak, seperti biasanya. Namun saat ia hendak mengambil susu di kulkas, ada notes bertulisan
'Ibu sedang di rumah utama, datanglah kesini setelah makan siang, aku menunggu mu Lisa.
Love, Ibu'Dan hasilnya sekarang Lisa memakan serealnya dengan perlahan - lahan mencoba mencerna apa yang terjadi.
Rumah utama adalah rumah yang ia paling hindari. Disitulah kakek, nenek, dan buyut - buyutnya yang psikopat nya tinggal. Disitulah sejarah keluarga pengawal Raja dimulai.
Bagaimana jika ia diminta untuk masuk sekolah mata - mata? Bagaimana jika ia disuruh belajar 8 beladiri dalam setahun ( setidaknya ia sudah belajar satu)? Bagaimana jika nanti ia gagal memenuhi tugas dari mereka dan dikeluarkan dari keluarga? Bagaimana jika? Bagaimana jika?
Kekhawatiran memenuhi kepalanya. Lalu Lia datang.
Drap! Drap! Drap!
"Hoaaam! Kak, ibu ada meeting dadakan lagi ya di kantor?" Lia terlihat menguap menuruni tangga di belakang meja makan. Lisa yang terus mengkhawatirkan sesuatu langsung kembali sadar ke dunia asli."Ibu ninggalin notes tuh di kulkas, baca aja." Katanya sambil menunjuk kearah kulkas.
Lisa berjalan ke kulkas lalu memincingkan matanya untuk membaca tulisan ibunya yang imut mungil.
"Hmmm, wah selamat ya! Nanti aku pinjami sepeda lamaku kok. Kutunggu kembali dirumah sehabis kau dihujat habis - habisan oleh kakek buyut killer!" Pfffft! Susu dan serealnya muncrat dari mulutnya, ia tersedak mendengar kata - kata Lia.
"Ok, terima kasih untuk saran luar biasanya." Jawab Lisa dengan nada sarkastik dan wajah menyindir selagi membersihkan meja dari sereal dan susunya. "Kakak mandi dulu deh, aku aja yang masak makan siangnya nanti, jangan lupa pake baju yang bener lhooo, terakhir kali kamu pake dress super cantique dimarahin sama nenek buyut killer habis2an. Abisnya mereka selalu menuntut kita jadi tomboy sih." Lia menyarankan sambil mengambil beberapa telur dan wajan untuk memasak makan siang. "Iya tenang aja, aku gak akan lupa kok, yaudah aku mandi dulu..".
Lisa masuk kekamarnya untuk mengambil handuk. Namun langkahnya terhenti didepan meja belajarnya. Lisa menatapi sebuah foto lam, Ia lalu mengambil benda antik itu. Didalamnya terdapat foto dua anak.
Anak disebelah kiri merupakan perempuan memakai baju tanpa lengan bewarna abu - abu, berambut hitam pendek dan mengikat jaket hitamnya di pinggangnya, dan celana yang terlihat sekilas memakai jeans. Anak disebelah kanan merupakan anak laki -laki berambut coklat, anak itu tersenyum nahagia dan menutup matanya,la bajunya lengan pendek ungu biru dengan bentuk bulan sabit putih ditengahnya. Ia memakai gelang hitam, tangannya mengalung ke leher gadis sebelah kiri, lalu memakai celana olahraga pendek.
Tunggu aku, cal
Gumam Lisa kepada gambar tersebut. Gadis dikiri kelihatan seperti Lisa, namun siapakah laki - laki disebelah kanan?
***
Tok, tok, tok!
Lisa baru saja sampai ke rumah utama, tentu saja menggunakan sepeda lama milik Lia. Ia sedang menunggu dengan gemetaran didepan rumah super besar milik keluarganya.
Krieek!
Pintu dibuka,-ia hampir saja melompat kebelakang dan jatuh dari tangga kekagetan-dan munculah seorang pria.
Pria itu jangkung dan botak. Ia memiliki kimis tipis dan memakai baju garis - garis kuning dan hitam lengan panjang. Kulitnya putih mulus, dan memakai celana hitam.
Sepertinya ia pembantu baru rumah ini, soalnya buyutnya sering memarahi pembantu mengakibatkan orang itu resign.
KAMU SEDANG MEMBACA
DDL 🏝️
Fantasy(Fantasy-Romance) Dunia sudah berubah karena meteor yang menghantam bumi menjadi seperti sedia kala. Lisa juga terkena gelombang magnetik meteor itu, hingga sekarang tempat hidupnya berada di air. Hidup di air tentu merupakan hal yg berbeda. Tujuann...