🔸 Part 1, Chapter 9: Elemen
Beberapa tahun (orang zaman sekarang, tahun berlalu dengan cepat bagaikan hari) yang lalu,
Disuatu gubuk di bukit nan misterius, terlihat 2 siluet orang sedang berbincang.
"Jadi, bagaimana perkembangannya?" Seru seseorang perempuan berumur, menempatkan sebuah kertas di atas meja kayu yang sudah reyot. Wanita itu memandang mengharapkan jawaban yang bagus.
"Lumayan, namun seperti biasa, gen turunan yang dimilikinya milik ibunya sendiri." jawab suara maskulin seorang pria, memang terdengar seperti seorang pria berbadan besar, namun bayangan badannya lebih mirip seorang kakek.
"Hmm, lanjutkan. Bagaimana dengan cahayanya? Apakah kita perlu melakukan hal yang sama seperti ribuan tahun lalu? Sejak cucu pertamaku tidak berhasil, menurutmu bagaimana? Dia juga menyarankan proyek ini." Tanya nenek tersebut. Ia sepertinya sangat bersemangat menjalankan apapun proyek ini.
"Boleh saja, jika dilihat dari cahaya miliknya, kejadian ini bisa terulang lagi dengan orang itu seperti ribuan tahun lalu." Jawab sang kakek dengan penuh artian dan semangat. Sama seperti si nenek.
"Baiklah kalau begitu, laksanakan tugas,
El."
***
Kembali ke masa sekarang,
Sejak seminggu ini aku sudah bisa membuat banyak barang kayu, seperti pensil, busur, dan anak panah, meja, buku, pistol, bahkan menumbuhkan pohon. Sekarang, aku perlu meningkatkan kekuatanku pada elemen, dan mungkin membuat tameng Call-ku sendiri.
Setelag kupikir - pikir, lebih baik membuat tameng dulu. Aku sudah bisa membuat pistol dan tombak, namun tameng besiku masih kecil. Jika aku membuat yang lebih besar, maka akan ada banyak lubang.
Tameng Cahaya ini akan dibuat sama seperti aku membuat bola Cahaya. Namun karena ini terbuat dari Call, maka aku harus memperkuat diri dan mental. Semangat Lisa!!
Hmm~, aku bersenandung memanggilnya. "Hai Call, baiklah, ayo kita coba buat tameng! Hmpf!" Sebenarnya aku sudah mencoba dari beberapa hari yang lalu, namun tamengnya masih berlubang, kurasa aku mendeskripsikannya kurang kuat. Aku menutup mataku dan berkonsentrasi.
Tameng Cahaya. Bentuknya sebuah bola Cahaya yang mengelilingi dirimu. Cahaya kuning yang dikeluarkan mengilau - kilau. Daripada besi, sebuah benda terbuat dari Cahaya lebih kuat 100x jika dilatih selalu, maka bisa menjadi 1000x. Benda ini tidak berat dibawa, karena beratnya hanya sebesar sehelai bulu ayam. Benda ini mengikuti gerak - gerik tubuhmu, tidak akan pernah merepotkan, membuat apa yang ingin masuk ke tameng bisa tembus, lalu apa yang tidak diinginkan bisa terhalang oleh tameng kuat tersebut. Aku percaya. Aku percaya tameng ini akan melindungiku sampai tenagaku tidak mampu mempertahankannya lagi.
Trak! Kubuka mataku, sebuah bola cahaya kuning melindungiku. Wow!..
Aku coba membuat tombak dari jauh, ini skill yang baru kupelajari. Tombak itu ku kendalikan untuk menyerangku. Sampai sekarang aku sudah bisa berteleknesis dan membuat benda. Agak berat sih..
Tombak itu dengan cepat menuju kearahku. Aku takut, dan menutup mataku. Tidak! Jangan! Aku membuka mataku kembali disaat tombak itu sudah menyentuh tameng. Disaat itu tombak tersebut berhenti sebentar dengan ujung yang menyentuh permukaan tameng, lalu terpental bersamaan dengan suara nyaring yang terdengar seperti suara besi berdecit.
Waaah! Walaupun aku tahu ada suara berdecit nyaring itu, dari dalam tameng, aku bisa mengendalikan suara yang masuk berapa banyak, walaupun memang susah sih, tetapi latihan berjam - jam ku berhasil!

KAMU SEDANG MEMBACA
DDL 🏝️
Fantasi(Fantasy-Romance) Dunia sudah berubah karena meteor yang menghantam bumi menjadi seperti sedia kala. Lisa juga terkena gelombang magnetik meteor itu, hingga sekarang tempat hidupnya berada di air. Hidup di air tentu merupakan hal yg berbeda. Tujuann...