codyawacani

4.2K 717 142
                                    

Ojo Keminter Mundak Keblinger, Ojo Cidro Mundak Ciloko

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ojo Keminter Mundak Keblinger, Ojo Cidro Mundak Ciloko

(Jangan merasa paling pintar agar tidak salah arah dan jangan ingkar agar tidak celaka)
















































"Dahayu ingin tahu apa arti dari namamu?"

"Mau, ibu!"

Jaemin kecil lalu berlari pelan sambil membawa satu keranjang bunga lotus yang tadi diberikan oleh dayang istana. Kaki kecilnya bergerak menapaki rerumputan di taman dekat gubuk penginapan milik keluarga ibunya.

"Kemari sayang, duduk di pangkuan ibu."

Bocah berusia tujuh tahun itu duduk dipangkuan ibunya, keranjang berisi bunga lotus yang tadi dia pegang lantas diletakkan di bawah kursi tempat mereka duduk. Matanya berbinar menatap paras rupawan sang ibu yang terlihat bersinar di bawah sinar matahari, surai gelapnya ditata rapi dan mengenakan hiasan kepala kuningan yang lumayan besar.

"Pramodhawardana adalah nama jika nanti kamu jadi raja.", ujar sang selir raja. Tangannya tergerak untuk mengelusi surai berkilau milik anak semata wayangnya, satu jepit rambut dia gunakan untuk merapikan surai milik Jaemin yang daritadi jatuh ke depan.

"Valaputra artinya adalah putra raja, kamu itu anak Samaratungga sang Sri Maharaja, jadi harus bangga dan jaga sikap ya sayang."

Si bungsu terkikik saat ibunya menggelitiki punggungnya pelan, setelahnya dia menganggukkan kepala ketika mendengar sedikit kalimat wejangan dari wanita cantik yang memangkunya ini.

"Kalau Dahayu ini adalah penggambaran jati dirimu yang asli, kata ini artinya adalah cantik. Anak ibu ini adalah yang paling cantik dan indah satu dunia kan?"

Jaemin sendiri tidak terlalu paham akan makna nama yang dimaksudkan oleh sang ibu, sedari tadi ia hanya bisa mengangguk saja, sepengetahuannya apapun yang dikatakan oleh ibunya pasti sesuatu yang baik. Orang baik akan berkata yang baik-baik saja pula.

"Jadi, kamu adalah Pramodhawardhana sang putra raja yang paling cantik."

"Namaku tetap Dahayu kan ibu?"

"Iya, tadi itu adalah arti nama lengkapmu."

Bocah kecil itu turun dari pangkuan ibunya, dirinya berniat untuk memberikan beberapa tangkai lotus kepada ibundanya yang sudah mau menceritakan panjang lebar tentang arti nama lengkapnya. Tadi pagi para dayang istana juga memberitahu kepadanya makna dari bunga lotus selain menjadi ciri khas dari keyakinan yang Jaemin percaya. Bunga yang sering disalah artikan menjadi bunga teratai ini melambangkan kasih tanpa pamrih, gairah, kasih sayang, dan kebaikan.
Semua itu identik dengan orang yang sudah mengandungnya selama sembilan itu.

Buntara Asmara | Nomin☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang