Arlin'26

2 0 0
                                    


"jangan nangis,gue gak suka liat lo nangis" Arka menarik lengan Aulin lalu memeluknya.

Aulin yang biasanya jutek dengan makhluk yang bernama cowo kini diam saja saat dirinya dipeluk Arka.Aulin menangis,
menangisi kenyataan kalau ia pernah mengalami amnesia yang membuat ia melupakan teman masa kecilnya,dan ternyata teman masa kecilnya itu sudah lama menyukainya.

Arka ternyata sangat sabar,ia rela mencintai perempuan yang bahkan sudah melupakannya selama itu,itulah yang ada didalam benak Aulin saat ini. Laki-laki yang mampu membuka hatinya ternyata adalah teman masa kecilnya.

"ngapain lo meluk² gw?!" Aulin tersadar kalau dari tadi Arka memeluknya.

"telat neng" Arka nyengir

Aulin mendorong badan Arka sehingga membuat pelukannya terlepas.

"gimana?" Arka menatap Aulin

"gimana apanya?" Aulin sebenarnya paham apa yang dimaksud Arka,tetapi ia masih bingung ingin menjawab ya/tidak.

"Aulin Dealova jadi pacar gue oke?"  Arka tersenyum,ia harus sabar menghadapi Aulin yang sangat tidak peka.

"emang gw mau?" Aulin menaikkan sebelah alis nya

"harus mau!"

"yaudah!"

"yaudah apa?"

"pacaran!"

"hah?!"Arka kaget bukan main,jangan tanya bagaimana perasaan Arka saat ini,bahagia bukan main.

Aulin langsung berdiri dan hendak masuk ke dalam kamarnya karena ia yakin wajahnya sekarang memerah,
tapi saat Aulin hendak berjalan Arka langsung berdiri dan menghalangi jalan Aulin,sontak saja langkah Aulin terhenti dan menatap Arka.

"pacar gue" Arka menepuk-nepuk puncak kepala Aulin sambil tersenyum.

"a-apansi g-gw mau masuk" Aulin terbata-bata,jantungnya seperti maraton.

Aulin pun masuk ke kamarnya meninggalkan Arka yang masih tersenyum melihat Aulin.Aulin hendak menutup pintunya tetapi ia masih melihat Arka yang berdiri dibalkonnya.

"ga pulang?" tanya Aulin yang berdiri di depan pintu

"peluk dulu" Arka merentangkan kedua tangannya sambil tersenyum

Aulin tersenyum berjalan mendekati Arka,Arka yang melihat itu pun melebarkan senyumnya,Aulin berhenti di hadapan Arka.

"lo mau gw dorong kebawah?" Aulin masih tersenyum

Ekspresi Arka yang tadinya tersenyum lebar berubah menjadi datar dan menurunkan kedua tangannya.

"mau gw dorong hm?" Aulin

Arka terdiam sejenak,kemudian dengan secepat kilat ia memeluk Aulin.Aulin mematung dan membelalakkan matanya karena terkejut.setelah sekitar tiga detik Arka memeluknya,Arka langsung kabur melompat ke balkon seberang dan melambaikan tangannya sambil tersenyum
meninggalkan Aulin yg masih mematung ditempatnya.

***

"ra" Aulin menyenggol lengan Ara yang ada disebelahnya

"hm?" Ara sibuk memakai liptint

"gw jadian sama Arka"

"WHAT? DEMI?!" Ara berteriak dan menjatuhkan liptint nya.

Aulin sudah bersiap sebelumnya untuk mendengarkan teriakan Ara,karena ia tau seperti apa respon Ara jika dia mengakui kalau dirinya berpacaran dengan Arka,untungnya sekarang hanya sedikit siswa yang ada dikelas karena masih jam istirahat.

"lo gak becanda kan lin?" Ara memandang Aulin dengan tatapan serius

"serius gw" Aulin menyandarkan punggungnya ke kursi yang ia duduki dan menceritakan semuanya.

"terus cewe yang waktu itu lo ceritain siapanya Arka dong?" Ara kebingungan

Aulin menepuk jidatnya,
bagaimana bisa dirinya melupakan kejadian malam itu? kejadian dimana Arka memeluk seorang cewe yang tidak ia kenal.Aulin benar-benar lupa bertanya kepada Arka tentang itu,bukannya lupa,lebih tepatnya Aulin gengsi menanyakan hal tersebut,karena ia tidak mau Arka tau kalau dirinya melihat kejadian tersebut,bisa-bisa Arka mengira Aulin membuntuti pria tersebut.

"jangan bilang lo udah lupa?!" Ara melihat gelagat Aulin

"males gw nanya" enteng Aulin

"lo cemburu gak liatnya?" Ara kembali bertanya

"liat apaan?"

"liat Arka pelukan sama cewe"

"ARKA PELUKAN SAMA CEWE?!"

Aulin dan Ara yang mendengar teriakan itu pun langsung menoleh ke sumber suara,dan
ternyata Lucas tiba-tiba nongol di depan pintu kelas sambil membawa segelas minuman ditangannya,apalagi kalau bukan kopi.Aulin bersyukur karena itu bukan Arka,tapi tetap saja ini adalah Lucas,teman sekomplek Aulin yang bisa keceplosan kapan saja dan dimana saja.

"cas bisa diem gak?!" Ara

"buset cas suara lo kedengeran ampe lapangan njing!" Alvin tiba-tiba nongol dibalik pintu kelas.

"yaudah sih njing gausah ngegas!" Lucas

"lo juga ngegas njing!" Alvin

"yaudah selo dong ngegas nya" Lucas menarik kursi dan duduk dihadapan Aulin.

"ceritain lin,gimana gimana?" Lucas meletakkan kopinya di atas meja Aulin.

"ogah gw!" Aulin

"apaasi cas,ini tuh urusan cewe" Ara,disambut anggukan oleh Aulin.

"yeuuu" Lucas berdiri menggambil kopinya dan langsung pergi ke tempat duduknya.

padahal gue juga liat Arka sama cewe dirumah nya -Lucas





ARKA & AULINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang