“ Kita harus mengangkat ini semua?. ” tanya Sehun ketika selesai memanen jagung - jagung dari kebun.
“ Dibiarkan saja. ”
“ Kau serius?. ”
“ Tentu saja tidak?!. Aku bisa digantung ibuku. ”
“ Kau saja yang angkat. Aku lelah. ”
“ Kerjamu hanya bermain ponsel padahal. ”
“ Menemanimu itu juga sudah membantu. ” Chanyeol mendengus.
“ Terserah. ”
“ Chan, masih lama?. ”
“ Jika kau bertanya terus aku lempar wajahmu dengan jagung. ”
“ Aku hanya bertanya Chanyeol?!. ” kesal Sehun.
“ Belum, aku harus mengangkut ini ke truk dahulu agar besok kita bisa langsung pergi ke Seoul. ”
“ Hmm.. Aku bosan, di sini tidak ada tempat hiburan?. "
“ Dasar anak kota. Ada, tapi sedikit jauh sekitar setengah jam dari sini. ”
“ Ayo kita ke sana. Tapi aku ingin ke rumahmu terlebih dahulu untuk mengambil dompet. ”
“ Iya. Bantu aku cepat. ” cengir Chanyeol.
Setelah menempuh perjalanan panjang mereka sampai di jalan besar perkampungan. Ternyata perkampungan ini terletak di daerah Yeongwol. Bunga - bunga berwarna ungu dan merah muda menyambut. Bahkan ditata rapi seperti taman bunga.
“ Indah sekali. ”
“ Tentu saja. Di sini masih terjaga. ”
“ Hm.. menenangkan. ”
“ Sehun, aku tidak tahu tempat hiburan yang kau maksud, semoga kau suka. ”
“ Memangnya kau mau membawa aku ke mana?. ”
Chanyeol mengarahkan telunjuknya ke depan.
“ Pasar tradisional?!. Kau serius?. ”
“ Huum. Aku tidak tahu lagi harus ke mana. Bahkan ke sini saja aku jarang. ” Sehun terenyuh. Dulu sebelum ' dibuang ' Sehun bisa pergi kemana pun dia mau. Jarak atau biaya bukan masalah baginya.
“ Baiklah. Kita lihat apa yang menarik di sana. ”
Mereka memasuki pasar Yeongwol Seobu, sepertinya ini pasar terbesar di sini. Sangat ramai dan menyenangkan setelah menghabiskan hari melelahkan hari ini.
“ Waah.. ini keren sekali. ” mata Chanyeol berbinar - binar sangat konyol bagi Sehun.
“ Aku membutuhkan pakaian, peralatan mandi dan camilan. Ayo kita berburu Chan?!. ”
Mereka memasuki toko pakaian dan memilih yang sekiranya cocok untuk Sehun. Cukup mudah karena tubuhnya memang rata - rata tinggi pria Korea.
“ Pilihlah untukmu juga. ”
“ Aku tidak punya uang. ”
“ Aku traktir. Karena kita akan belanja banyak setelah ini. ”
“ Sehun jujur padaku kau anak orang kaya 'kan?. ”
“ Ini tabunganku hasil bekerja dulu. Cepat pilih pakaian yang kau mau, kita jarang ke sini jadi pilihlah yang banyak. ”
“ Wah sudah pasti. " Chanyeol menghilang dari pandangannya memilah baju yang dia sukai. Sehun hanya menggeleng - geleng kepalanya.
Sehun benar - benar membeli banyak barang. Dia merasa sangat bahagia bisa membeli sesuatu yang dibutuhkannya. Karena selama ini semua yang dia perlukan selalu disiapkan.
“ Aku lapar sekali. Kau mau sesuatu?. Aku akan membeli seafood itu. "
“ Aku ingin kerang, tapi mungkin punyaku dibungkus saja. ”
“ Pasti ingin dimakan bersama orang tuamu?. Baiklah, tunggu di sini. ” mata Sehun berkaca - kaca merasakan betapa sulitnya hidup yang dilalui Chanyeol. Pasti sangat susah untuk sekadar mengisi perut.
“ Sudah. Ini untukmu, aku sudah membeli untuk kita makan nanti. ”
“ Sehun terima kasih. Aku sangat senang huhu. ”
“ Kekanakan. Kita habiskan ini dulu lalu pulang. ”
Mereka menikmati seafood yang dibelinya di kursi panjang. Tangan Sehun sibuk dengan ponselnya. Dia tahu sedang diawasi sekarang, pasti ayahnya yang mengirim pengawal - pengawal itu untuk melenyapkannya. Itu alasan kenapa dia tidak mau tinggal sendiri.
' Apa yang Dia inginkan sebenarnya?. Apa yang terjadi padaku?. ' Sehun memegang kepalanya yang terasa nyeri.
“ Sehun kau baik - baik saja?. ”“ Aku baik - baik saja. Hanya terlalu bersemangat. ”
“ Hati - hati jangan terlalu lelah. ”
“ Jangan berlagak tua. ” kekeh Sehun.
“ Aku memang lebih tua darimu. ”
“ Benarkah?. Tapi aku tidak mau meanggilmu Hyung. Maaf. ”
“ Tidak apa anak nakal. ”
“ Kita pulang. Yahoo. ”
“ Yak. Belanjaanmu ditinggal?. Oh Sehun?!. Haish anak itu. Aku bisa lapar lagi kalau begini. ”
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Back Home
Teen FictionSekarang aku paham arti rumah sesungguhnya, bukan dari segi luasnya luar bangunan tapi luasnya isi hati di dalamnya. - Oh Sehun