6

155 23 2
                                    

Typo(s) alert!

Pintu mansion didobrak  paksa oleh alat berat, terlihat beberapa pria berbadan besar memasuki kediaman Lucas.

Siwon  sedang berjemur di halaman depan sambil menemani Minyoung menyirami tanaman terkesiap tangannya dicekal.

“ Hentikan apa yang kalian lakukan?!. ” teriak Siwon mencoba menghadang sambil memberi kode untuk menyembunyikan Sehun pada Minyoung.

Minyoung berlari memutar arah dari pintu depan ke halaman belakang menuju kamar Sehun yang dekat dengan ruang bawah tanah.

“  Kenapa Willis mengubah warna rambutmu?. Aku susah membedakan.  ” keluh Minyoung dengan nafas terengah-engah.

“  Ada apa ibu?.  ”  tanya Sehun.

“ Bagaimana ini Sehun kau bisa jalankan?. Ayo kita bersembunyi cepat-cepat, rumah ini dikepung. ”

“  Biar aku bantu, Bu.  ”  Willis membantu memapah Sehun. Semenjak terapi tubuh Sehun sedikit melemah dan masih sulit digerakkan.

“   Willis kau bersembunyi juga, biar ibu membuka  ruangan ini. ” Minyoung kesulitan mengingat kata sandi ruang bawah tanah. Padahal dia sudah mencatat tapi kombinasi angkanya tertinggal di kamar.

“ Dimana Sehun?. ”  mereka mendekat. Tak ada pilihan lain untuk membawa Willis dan Sehun ke kamarnya sambil mengambil kertas sandi.

“ Dia tidak ada disini tuan. ”

“  Geledah semua ruangannya!. Bawa siapapun penghuni di sini!. ”  teriak salah satu pengawal bernama Yunho itu.

Siwon mencoba memberikan perlawanan walau terdengar mustahil.

“ Menyerah lah pria tua kau bahkan mendekati ajalmu sekarang.  ”

“  Mereka di sini, Tuan!.  ”  teriak salah satu pengawal Jisub sambil menyeret Minyoung dan Sehun.

“  Lepaskan Sehun, tubuhnya sedang sakit. ”

“ Diam pria tua!.  ”

“   Bawa saja aku tinggalkan Sehun  atau aku akan teriak sekarang!. ”

“ Kau pikir ini gubukmu yang di kampung, rumah ini sangat luas mustahil bagi orang-orang mendengar suara teriakanmu itu, Manis. ”

Mata Minyoung berpendar mencari sesuatu yang bisa digunakan sebagai senjata dan dia mengambil vas di dekatnya.

DUAGH!!!

“ Kau berani melawan rupanya!. Seret mereka!. ”

“  Sehun!. ” teriak Minyoung masih mencoba memberontak.

BUGH!!!

Minyoung pingsan seketika.

“  Tinggalkan saja dia. Merepotkan. ” perintah Yunho.

“  Baik Tuan. ”
.

.

.

Mereka dibawa ke gedung tua pesisir kota. Gedung setengah jadi yang sepertinya ditinggalkan. Sangat kumuh dan lembab.

“ Kurung mereka di ruangan terpisah. ” ujar Yunho.

Di dalam ruangan tersebut ada kursi dan gulungan tali. Minim cahaya karena hanya ada jendela besar di belakang kursi tersebut.

“  Hai, Tuan Siwon. ” sapa seseorang berjas hitam mengkilat menatapnya tajam dari kursi yang diduduki.

“  Mau menggantikan ku duduk di sini?. Hmm, tak perlu bertanya kau memang seharusnya duduk di sini. ” Jisub bangkit dan berdiri di belakangnya. Mendorong Siwon duduk.

Way Back HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang