Ekstrakulikuler

14 0 0
                                    


Hari ini hari sabtu. Hari yang lebih senggang dari hari-hari biasanya. Setelah muhadhoroh, kami bersiap untuk pergi ke tempat ekskul masing². Saat itu aku bersama Fara dan Yani, kami pergi ke ekskul public speaking. Ngomongin ekskul itu, aku ingin bernostalgia sejenak.

Flashback on

Setelah memilih struktur kelas, dilanjut dengan pendataan ekskul yang akan diikuti oleh para siswa dan siswi. Ada banyak sekali ekskul yang bisa diikuti. Aku bingung, teman² ku mengikuti ekskul tata busana. Tapi dalam hati, aku ingin sekali ikut public speaking. Tapi Alhamdulillah-nya, Fara dan Yani mau ikut bersamaku mendaftar public speaking.

Malamnya, aku dapat notif pesan dari Raksa, dia bertanya....

* Assalamualaikum

** Waalaikumsalam sa, knp?

* Td milih apa?

** Apa? Apanya?

* Ekskul

** Kenapa emangnya?

* Nanya

** Luh udh milih?

* Gw tanya duluan

** _- PS

* Ohh

** Udh gitu aja?

* Y
* Gw blm milih ekskul

Besoknya ketua kelas bacain ulang daftar ekskul yang sudah ter-list dan kalian tau? Si Raksa milih ekskul yang sama juga denganku. Ya ampun, apa ini maksud dia nanya tadi malam?!?!
Haduhh... Pikiranku sudah macam². Oke fix jangan berharap berlebihan.

Flashback off

"Kita dikelas berapa sih?" Tanyaku

"Sepuluh Ips katanya" Jawab fara

Kami sampai di lantai atas letak kelas 10 ips.

"Masih sepi sih" Kata Yani

"Tunggu aja yuk di dalam" Kata fara

Kami menunggu di dalam, sambil tidur² an. Tak lama kemudian datang Tiwi dan yg lain. Tapi sudah lama berlalu, guru kami belum juga datang. Akhirnya ada yang memberitahu bahwa guru kami tidak bisa hadir karena sedang mengajar di tingkat lain. Akhirnya kami hanya rebahan sambil mrngobrol.

Asik rebahan dan ghibah, kami mendengar orang berlari menaiki tangga, dan berteriak

"SHAFA!"

Terkejut dong aku, aku lihat ternyata itu Raksa. Ia berlari hingga terlewat melewati pintu kelas kami. Aku teriak

"APA?"

Ia menghilang, sedetik kemudian ia kembali dan menengok ke dalam. Jujur aku gugup sekali.

"Ini kelas kita?" Tanya Raksa

"Emm I-iya" Jawabku

"Gurunya mana?" Tanyanya lagi

"Gak hadir" Bukan aku yang jawab, aku pun lupa ini siapa yang jawab.

"Ohh oke deh"

Dia pun pergi begitu saja

Ya Allah.... Gak salah kan kejadian tadi? Dari sekian banyaknya orang disini, kenapa harus neriakin nama Aku?

Ya ampun pipiku memanas

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Chocoable

Sajak semuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang