Siapa yang tidak terkejut ketika membuka pintu melihat seorang pria yang ketika melihatnya langsung memeluknya erat. Sangking kencengnya Chaewon sampai tidak bisa menapas.
Tangan mungil gadis itu memukul dada Felix kembarannya itu.
Gadis berambut coklat dengan celana pendek dan tanktop hitam itu langsung menarik Felix masuk ke apartmennya. Untung saja teman asramanya sedang tidak ada disana.
Chaewon aja baru bangun tidur dia. Ia menyuruh kembarannya masuk kekamarnya, ia mengambil minuman kaleng sebelum mengikuti Felix masuk kekamar.
Sesampainya di kamar, Chaewon ngintip bentar Felix yang seenak jidatnya telentang dikasurnya. Mana mukanya masam banget, udah gitu felix duduk sembari menghentakkan kakinya dikasur hingga mata mereka bertemu.
"Eh".suara berat Felix membuyarkan chaewon. Tuhkan felix tuh imut tapi sekalinya denger suaranya kaya hilang aja ekspetasinya.
Chaewon aja make suara fwlixbuat alarmnya. Soalnya ingetin sama suara bapaknya.
"Ngapain sih lo? ".tanya chaewon, melempar botolnya pelan. Lalu mengambil kursi belajarnya menghadap felix. "Ada masalah? ".
"GUA DITOLAK NANCY COI. GU-WA-DI-TO-LAK"
Ah masalah cinta
Satu detik
Dua detik
Tiga detik
"Buah a hahahahaaaa nangis lo jancok ngakak gua".kekeh chaewon ketika melihat felix mulai menangis, ia tau kembarannya itu memang sesoft ini.
"Bentar saudara bentar. Inimah gua kudu telfon bunbun".
Felix sebel. Jelaslah sebel, niatnya mau cerita malah diledekin gini. Ia ngedorong kursi chaewon ngejauh. "Sialan lo".
"Felix ya ngomongnya. Bunbun denger"
Chaewon langsung mendekati kembarannya, mengarahkan ponselnya ke Felix. "Bundaa felix sedih, chaewon mau hibur nih".
"Anak bunda kenapa sih. Ini abang kok manyun sih".kata bundanya disebrang sana. "Cerita nak sini sama bunda".
"Pegang dulu gua mau kunci pintu".kata chaewon lalu mengunci pintunya. Lalu balik dan duduk didepan felix sembari menyandarkan tubuhnya didada felix.
"Oh kamu ditolak cewe ya nak?. Ya ga apalah, tandanya kamu harus berjuang".
"Bener tuh lix kata bunda".chaewon menginterupsi sembari mendongakkan kepalanya mengarah ke felix. "Lo harus berjuang".
"Tapi felix takut bun. Mantannya ganteng banget soalnya".felix mnaruh dagunya tepat dikepala chaewon, memainkan dagunya pelan disana.
Terdengar tawa bunda pelan. "Kamu tuh anak bunda bang, kata siapa kamu jelek? Siapa yang bilang kamu jelek sini bunda kasih uang. Enak aja ngatain anak bunda jelek".
Chaewon menepuk paha felix pelan. "Lagian kaya gaada cewe lain aja lo mah ah".
"Susah ya anjir nyari yang modelan nancy".
"Yaudah atuh ya, bunda lagi buat kue. Nanti bunda telfon lagi. Lagi rariweuh bundanya. Love you anak anak bunda, belajar yang rajin".
Tutttt
Setelah mematikan sambungan telfon bunda mereka masih sama, chaewon yang bersandar didada felix dan felix dengan pikirannya sendiri.
Tangan felix menarik tali tanktop chaewon pelan. "Lo tuh kebiasaan make giniian mulu. Ntar temen laki lo pada kesini liat lo gini gimana ga nafsu anjir".protes felix tiba tiba
KAMU SEDANG MEMBACA
We Go Up - Millenium Sq √
Fiksi PenggemarCerita anak anak yang baru saja masuk usia dewasa Selamat Masuk Dunia Perkuliahan - 00 line -