JANGAN LUPA FOLLOW VLY DULUUU!!!
HI SEMUA NYA, JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN NYA YA. KALAU ADA TYPO TOLONG PERBAIKI YAAA!!!<□>□<□>
Namaku Zira, umurku 15th. Aku baru saja lulus dari jenjang Sekolah Menengah Pertama(SMP). Aku gadis remaja yang berbeda, aku memiliki banyak ke kurangan. Aku tidak memiliki ke bahagiaan, aku tidak memiliki teman aku tidak memiliki cahaya di dalam kegelapan.
Aku hanya memiliki satu dinding, dinding yang selalu menjadi tempat aku bersandar, dinding temapat aku menopang tubuh-ku yang hampir terjatuh. Yaitu mama, mama yang selalu menjadi tiang saat aku layu, perekat saat aku hancur, penyelamat saat aku dalam bahaya. Hanya dia, mama adalah alasan ku masih bertahan.
Dan papa, pria itu. Dia sangat membenci keberadaan ku, bukan hanya dia juga saudara dan keluarga besar ku lain nya, tidak semua nya juga sih, ada beberapa yang masih tulus kepada gadis menyedihkan seperti diri ku.
Aku memiliki sebuah keluarga, keluarga yang di katakan sangat hangat, yang dikatakan sangat bahagia. Tampa diri ku di dalam nya. Aku memiliki saudara, saudara yang selalu papa banggakan, saudara yang selalu merendahkan dan menghancurkan ke bahagiaan ku.
Dia adalah algrey, dia laki laki. Aku dengan dia adalah saudara ku, dia lebih tua di banding aku. Aku memanggil nya kakak. Aku tidak memiliki kemiripan dengan nya, wajah ku tidak ada yang mirip dengan nya, tapi apa yang bisa membuktikan kebenaran nya bahwa kami memang saudara kembar. Sudah lah, aku tidak memperdulikan hal itu lagi.
Aku menutup mata ku, membiarkan angin malam menampar wajah ku, membiarkan angin membelai setiap helai rambut ku. Aku menitik-kan air mata ku, entah angin apa yang berhembus, kenangan itu terputar jelas lagi di otak-ku.
15th aku hidup, selama itulah aku merasa sendiri, selama itu lah aku hidup di dalam kepompong yang belum siap menjadi kupu kupu, atau kepompong itu sudah mati, tidak bisa menjadi kupu kupu yang indah seperti mimpi nya selama ini.
Aku membuka mata ku lagi, bulan purnama terpampang elok di atas sana, aku tersenyum menatap nya. "Bulan!!, apakah kamu bisa memberikan ku petunjuk?"
"Apa rahasia mu, apa yang bisa membuat mu bersinar terang seperti itu, apa yang bisa membuat mu indah seperti itu!?" Aku menatap nanar bulan, dia sangat indah, dia bersinar terang menerangi langit malam yang gelap gulita.
"Apa esok akan sama seperti dulu?, apa esok akan bisa menjadi hari paling bersejarah di hidup ku?, apa aku bisa menemukan warna baru di dalam kehidupan ku?" Aku kembali menutul mata ku, air mata ku jatuh kembali. Mengingat semua nya itu, sesak. Hanya sesak yang aku rasakan saat kenangan itu terputar di dalam kepala ku.
Aku merebahkan kepala ku, masih memejamkan mata. Aku menggoreskan tangan ku ke bingkai jendela yang sudah berdebu, aku menulis sebuah kaliamat yang selalu aku tanamkan dalam benak ku.
'I have to be strong, I've been trained to deal with it all'
Aku yakin, suatu hari aku akan menjadi seekor kupu kupu yang bebas dari kopompong nya.
<□>□<□>
Pagi menyapa ku. Aku membuka mata ku yang terasa perih, sudah lama aku tidur nyenyak seperti ini. Aku mengubah posisi tidurku menjadi duduk, aku melihat jam yang tergantung di dinding putih kamar ku.
'05.45'
Aku menegakan punggu ku, aku berusaha mengumpulakan setiap keberanian ku, setelah sebulan terkurung di dalam rumah besar yang menyeramkan ini. Aku berdiri, mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi.
Beberapa menit aku selesai mandi, seragam putih abu abu sudah melekat di tubuh kurus ku. Tidak besar dan tidak kecil, sangat pas untuk ukuran tubuh ku.
Aku mengambil tas ransel berwarna hitam bi balik pintu ku, penggantung yang sudah hampir lepas dari tempat nya tersangkut. Hanya satu paku yang menahan nya.
Aku mengambil buku isi empat puluh yang kosong lalu mendorong daun pintu untuk membuka nya. Aku keluar dari kamar yang hancur itu, aku memegang pagar yang ada di delan ku. Aku mendongak ke bawah, di sana ada papa dan saudara kembar ku itu.
Aku menelan ludah ku, mencengkram erat tali ransel ku. Aku menuruni satu persatu anak tangga dengan kaku, baru saja aku melangkah di dasar, di lantai satu. Tatapan tajam dari manik hitam pekat itu sudah lebih dahulu menyambut-ku. Di dalam manik itu, aku menatap besar nya kebencian yang penuh di bola mata hitam legam itu.
Sebesar itu kah kebencian nya kepada diri ku?
"Zira!!" Mama memanggil ku dari arah dapur. Mama sedang mengaduk nasi goreng yang ada di dalam panci.
"Kamu sudah turun! Ayo duduk, mama sudah selesai memasak nasi goreng untuk sarapan!" Aku mengangguk saja, menusap telapak tangan dan punggung tangan ku, keringat dingin sudah membasahi telapak tangan ku.
"Seberani apa anda menduduki kursi itu?" Rasa nya ada yang mencekik leher ku, nafas ku terasa sesak, suara berat itu berhasil menghentikan gerak tangan ku.
"Ayo tunjukan, seberapa kuat nyali anda untuk menduduki kursi itu?!" Pertanyaan itu refleks membuat aku merasa takut, aku yakin sekarang, wajah ku sudah pucat pasi.
Aku menggeleng cepat.Aku beralih ke dapur, mengambil piring dan menyamduk nasi goreng itu, sedikit. Cukup untuk mengisi perut ku.
Setelah itu aku mengambil sendok lalu duduk di lantai dapur, tersenyum riang saat merasakan lezat nya nasi goreng ini. Aku bahagia, walau tidak merasakan hal yang layak. Aku senyendok suapan terakhir. Ini adalah bagian terlezat dari yang paling lezat. Nasi goreng ini sangat lezat mungkin para chef di dunia bisa terkalahkan oleh mama.
Aku membuka kran air, air mengalir di atas piring makan ku, aku mencuci piring bakas ku. Lalu setelah nya aku mengambil air untuk aku bawa.
Saat kaki ini melangkah, mama sudah berdiri di depan ku dengan kotak berwarna ungu di tangan nya. "Bawa ini, di habiskan ya!"
Aku mengangguk, tersenyum antusias, bekal adalah hal yang paling aku sukai. "Makasih ma!" Ujar ku menyalimi telapak tangan halus nya. "Aku sayang mama" mama mengecup singkat pipi-ku. Ketengan langsung menyerap di seluruh tubuh ku.
"Aku pergi dulu!" Seru ku, tidak mempedulikan dua manusia yang tengah menatap ku penuh benci.
<□>□<□>
HI SEMUA NYA, PART PERTAMA NYA GARING GAK SIH?
OH YA BTW, KALIAN JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN NYA YA!!!😽THANK U😽
💖I LOVE U💖
KAMU SEDANG MEMBACA
lost hope
Teen FictionSederhana saja, semua nya hilang lenyap, kebahagiaan, tawa, canda dan lain nya, itu semua hanya mimpi. Kesedihan, penyiksaan, dan selalu menjadi bulan bulanan orang orang, hanya itu yang aku terima. Aku kehilangan harapan, segala nya. Semua nya leny...