Bagian 1 : Prologue

187 10 9
                                    


"Stevan,"

Raut wajahku serius.

"Aku sudah memikirkan ini sejak lama. Aku ingin keluar dari kastil,"

Stevan tampak terkejut. Menatap kuat padaku dengan bingung.

Aku sudah menduga dia akan memperlihatkan ekspresi seperti itu.

Saat ini kami sedang berada di ruang tamu, duduk bersantai di sofa dilengkapi teh hijau dan tungku perapian.

"Hah? apa maksud kakak? Tolong jangan bercanda. Kakak adalah seorang raja. Jika kakak pergi, bagaimana nasib kerajaan ini,"

Sepertinya ia sangat serius menanggapi ini, dan juga sudah kukatakan berkali-kali tetap saja bahasanya padaku masih formal.  . Siapapun pasti akan terkejut ketika mendapat kejutan seperti halnya seorang raja yang ingin meninggalkan kastilnya. Orang itu akan berpikir bagaimana nasib kerajaan itu dan siapa yang akan menggantikan raja itu kelak? Tapi untuk menjawab semua itu, aku sudah memikirkannya jauh hari.

"Maksudku begini. Aku berpikir untuk memberikan kerajaanku pada pewarisku selanjutnya. Kamu Stevan,"

Sekarang keterkejutannya terlihat lebih jelas, dahinya berkerut. Stevan berdiri dari sofa. Kali ini ia menatapku dengan raut wajah sangat terkejut.

Aku paham perasaanmu. Jujur saja aku pun pernah merasakannya. Ketika suasana sedang damai dan tenang tiba tiba saja sang raja melampiaskan tahtanya padamu. Apalagi ayah dulu mengatakannya dengan bangganya sambil menepuk-nepuk pundakku.

Tapi memang mengejutkan karena baru pertama kali ini raja iblis mengundurkan diri karena ingin keluar dari kastil menghirup udara segar di  dunia asing. Dalam kasus sebelumnya, seorang raja iblis mewariskan tahtanya dikarenakan umurnya sudah cukup tua dan setelah beberapa bulan semenjak raja itu mewariskan tahtanya, raja iblis itu meninggal.

Selain ras iblis, di dunia ini terdapat banyak ras lainnya seperti dwarf, manusia, elf, demi-human(manusia setengah hewan) dan masih banyak lagi.

Sebenarnya aku tidak terlalu peduli dengan elf. aku hanya mendapatkan sedikti informasi tentang para wanita elf dari seseorang.

"Tidak, kak. Aku masih terlalu cepat. Aku belum siap, bagaimana aku bisa mengatur kerajaan ini? "
Seperti yang aku katakan, aku juga sudah mempunyai alasan untuk menjawab pertanyaan itu.

"Ahhh tenang saja. Sebas!"

Seseorang muncul dari belakangku dan membungkuk. Sebas adalah seorang petarung tangan kosong yang sangat kuat. Posturnya tinggi dan juga tampan. Umurnya kurang lebih sama sepertiku, sekitar 200 tahun. Dan adikku Stevan berumur sekitar 180  tahun sekarang.

Bagi seorang iblis, 200 tahun adalah saat dimana mereka mulai menginjak usia remaja dan dengan begitu dapat disimpulkan bahwa aku meninggalkan tahta saat berusia muda. Itulah yang membuat adikku terkejut.

"Namanya adalah Sebastian, panggil dia sesukamu. Dia adalah pelayan rahasiaku. Aku hanya memberitahukan sekaligus memberikannya padamu. Tetap jaga kerahasiaannya. Dia akan mengajarimu menjadi seorang raja yang berkualitas,"

Stevan masih terlihat ragu. Aku juga telah menyiapkan sesuatu dan semoga saja dia menyukainya.

"Ahh dan juga ini," aku mengeluarkan dua cincin dari kantung sihirku. Adikku terlihat sedikit penasaran.

Aku memberitahunya tentang dua cincin ini yang akan memberikan fungsi yang berbeda. Cincin bewarna merah adalah cincin yang digunakan sebagai alat komunikasi khusus antara aku dan pemegang cincin itu. Cincin ini memiliki efek khusus yaitu tidak akan terganggu oleh penghalang sihir apapun sehingga akan tetap berfungsi dengan baik dalam situasi apapun. Itu pun tergantung tingkatan sihir musuh.

Shiroi Sekai no MaouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang