Bagian 6 : Puluhan Abad Sebelumnya

42 5 0
                                    

"Yang Mulia Fred, anda masih memiliki beberapa kentang lagi yang perlu di potong sebgai penutupan, apakah perlu saya potongkan dan sajikan pada anda?"

Seorang lelaki terlihat berdiri tegak memandangi seorang lelaki lain bertelanjang dada yang merendah di hadapannya.

"Tidak, biar aku saja. kau hanya perlu menghabisi para kerdil bawahan mereka. Aku takut kekuatan yang kudapat tidak sepenuhnya menjadi milikku. lakukan tugasmu dengan baik, Clay!"

"Baik yang mulia, hamba mohon undur diri,"

lelaki bertelanjang dada itu lalu meninggalkan tempat menyisakan seorang lelaki yang memandang tajam dan mengerikan ke langit yang terpenuhi awan gelap.

Yang sedang berdiri di atas kastil mengerikan itu adalah Fred Chronicle, Raja iblis pertama yang merupakan makhluk kejam dengan kekuatan iblis mengerikan.

"humu, sudah 36 dewa kubunuh, sisanya adalah para ampas yang akan menyerang kastilku ini. hmm..

mungkin ada lima atau enam lagi yang tersisa, setelah ini mungkin aku akan mengembangkan kekuatan yang ku ambil ini,"

Fred meluncur ke atas menembus awan hitam. sekarang pemandangan di depannya adalah lima zat berbentuk manusia yang memiliki cahaya masing massing dari lima elemen kekuatan berbeda yang merupakan dewa yang tersisa. dikatakan bahwa tidak akan mati walaupun dewa di bunuh berkali kali. Bagi siapun yang telah membunuh dewa akan di berikan kekuatan milik dewa yang telah di di bunuh oleh orang itu.

"Yo kalian, lama tidak jumpa. aku ingin meminta maaf karena telah membunuh teman-teman kalian di depan mata kalian,"

Sapaan Maou itu lebih terlihat seperti hinaan di mata dewa dewi di depannya,

"Kami tidak butuh permintaan maafmu, kami hanya perlu nyawamu untuk menebus kematian para saudara kami,"

Saat itu pula kelima Dewa itu berubah menjadi naga elemen masing masing angin, api, tanah, petir, dan air. kelima naga itu bercampur mencadi sebuah naga berbadan putih yang memiliki lima kepala dengan warna masing-masing.

"hmm..., Sepertinya Clayman sudah selesai, aku juga akan menyelesaikannya dengan cepat,"

Fred terlihat mengabaikan dewa dewi di depannya yang ngoceh dan sedang bertransformasi. baginya itu hanya pertunjukan yang membosankan dan sudah sering dia lihat sebelumnya. dia menatap ke arah pancaran aura Clayman sang tangan kanannya yang berada di hutan iblis setelah bertarung dengan cukup singkat lalu kembali menatap kembali hasil pertunjukkan di depannya.

"Hou, pertunjukan yang menarik. Baiklah, giliranku menunjukan sesuatu yang menarik,"

Badan Fred terbakar. Tidak, lebih tepatnya mengganti penampilan yang sekarang terlihat lebih mengerikan. terdapat 13 bola hitam yang melayang di belakang punggungnya membentuk lengkungan yang indah. kulit yang terlihat putih pucat serta putih dibalut pakaian berwarna hitam merah dengan tanduk di kepalanya. matamya tajam dengan bola mata merah menyala dan terdapat sebuah simbol di matanya.

"Pastikan kalian memuaskanku setelah aku melakukan pertunjukkan ini untuk kalian,"

kali ini kata-katanya memunculkan aura intimidasi yang kuat. bagi seseorang yang memiliki keahlian penglihatan sihir dapat di pastikan bahwa penampakan saat ini adalah sebuah kiamat yang memiliki aura super dahsyat.

"heh, aura yang mengerikan dan jahat serta tamak, kami akan segera menghancurkannya."

naga itu mengumpulkan kekuatan yang berpusat di satu titik dan semakin membesar membentuk bola yang mencabik-cabik udara secara liar. Sebuah kekuatan tertinggi dari dewa yang dapat menghancurkan segalanya.

Humu, padahal ini hanyalah setengah dari total kekuatanku.

"Graahhh"

naga itu melontarkan bola magis yang besar itu ke arah Fred.

Fred tidak bergerak selangkahpun dan hanya mengarahkan jari telunjuknya ke arah bola besar yang menghampirinya itu. sebuah bayangan hitam terlihat menukik tajam dengan kecepatan melebihi cahaya menabrak bola itu lalu menembusnya dengan mudah hingga menyebabkan bola itu hancur. Belum cukup sampai disitu, bayangan itu terlihat tidak mengurangi kecepatan dan kekuatannya menembus perisai sihir berlapis tujuh, menghancurkannya satu persatu pertahanan naga tersebut. bayangan itu adalah "Dark Phoenik" yang merupakan sebuah api hitam yang berbentuk sebuah burung phoenik.

"Gawat, menghindar__"

"Takkan kubiarkan," Maou itu menatap tajam ke arah naga tersebut.

"Apa??!!"

naga itu terkurung di dalam sebuah penghalang berwarna hitam tembus pandang. Ia mencoba menghancurkan penghalang itu tetapi hasilnya nihil.

bayangan hitam melesat ke tubuh naga dan seketika itu tubuhnya menimbulkan ledakan menghasilkan serpihan putih yang kemudian di serap seluruhnya oleh Fred. Ia masih melayang di udara.

"hmm. ternyata hasilnya lebih sedikit dari perkiraanku,"

"Luar biasa yang mulia, seperti yang di harapkan dari anda,"

Clayman berada melayang di belakang Fred.

"Hahahaha terimakasih Clayman, seperti biasa kau juga selalu memenuhi harapanku, karena ini adalah pembantaian terakhir kita, aku akan memberimu sebuah hadiah dan juga akan mengabulkan satu permintaanmu, Berbahagialah."(F)

"Kalau begitu saat reinkarnasikan kembali saya ingin di hidupkan bersamaan dengan yang mulia setelah meninggal nanti. Saya ingin terus mengabdi pada yang mulia," (C)

"Dengan senang hati Clay, dan juga ini__"

Fred mengambil sesuatu dari bayangan hitam yang merupakan ruang penyimpanan tanpa batas. sebuah pedang muncul sedikit demi sedikit dari bayangan itu. gagangnya terlihat ramping dan bilah runcing dari pedang itu yang megepulkan aura hitam beracun.

"ini adalah karya terbaikku yang kuberi nama "Hell Sword", gunakanlah dengan baik. aku juga dapat memastikan bahwa hanya aku dan kaulah yang dapat membawa pedang ini,"

"Sungguh? yang mulia memberikan pedang ini? sungguh sebuah kehormatan bagi saya,"

Clayman mengungkapkan perasaan yang sangat gembira ketika menerima pedang itu.

Fred kembali ke wujud awalnya.

"baiklah, saatnya kembali tidur,"

"baik yang mulia, saya akan mengawasi terus kondisi setelah pertempuran ini,"

"hmm..., terserah kau,"

Maou Fred langsung lenyap setelah merapalkan sihir "gate".

Shiroi Sekai no MaouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang